ESQNews.id, TANGSEL - Dalam program Pemberdayaan Masyarakat, mahasiswa ESQ Business School mengajak dalam kerja sama membangun Kampung Ekowisata Keranggan dengan ESQ Kemanusiaan dan ASESCO (Asosiasi 3.0 Coach ESQ). Upaya ini dilakukan untuk membangun Indonesia Emas 2045 dimulai dari desa.
Kampung Ekowisata Keranggan secara geografis dilintasi Sungai Cisadane yang tidak jauh dari pusat kota BSD. Dengan alamnya yang masih alami dan asri, serta mata pencaharian penduduk sebagian sebagai pelaku UMKM home industri aneka keripik.
Sebagai keunikan, Kampung Ekowisata ini merupakan satu-satunya wisata berbasis masyarakat di Kota Tangerang Selatan yang dikelola oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) dan sudah terintegrasi.
Mulanya, Kampung Ekowisata Keranggan ini sudah menjadi desa binaan dari ESQ Kemanusiaan yang mengelola bank sampah di daerah sekitar Sungai Cisadane, disebutkan oleh Dewi dari ESQ Kemanusiaan.
Kemudian, dengan berbagai bincangan dan arahan, mahasiswa ESQ Business School yang ingin mengadakan program Pemberdayaan Masyarakat melanjutkan beberapa hal yang belum tersentuh oleh ESQ Kemanusiaan contohnya dari segi digital marketing.
Tempat Pemberdayaan Masyarakat yang disinggahi sudah memiliki alam wisata asri, para pelaku UMKM home industry aneka keripik dan kacang sangrai sebagai pusat oleh-oleh, ada homestay, atraksi wisata, wisata edukasi, dan rumah makan dengan menu khas tradisional.
Dengan melihat potensi desa ini menjadi desa emas, Mahasiswa ESQ Business School menempa program pemberdayaan masyarakat selama 3 bulan, dan ditutup dengan memberikan Training Basic ESQ di hari Sabtu, 10 Juni 2023.
“Generasi muda saat ini ditempa segala macam kegiatan media sosial sehingga cenderung pada pengetahuan yang dilihat secara instan. Padahal dalam hidup, mereka perlu pembekalan dan mempersiapkan diri tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan.” Ujar Madhi, Lurah Kampung Keranggan menanggapi training basic ESQ.
Dianggap positif, dapat memberikan amunisi spiritual dan emosional tidak sekedar kecerdasan intelektual saja yang didapatkan di sekolah atau pendidikan formal, Training ESQ Basic diharapkan oleh Lurah tersebut untuk dilanjutkan di kemudian hari, diberikan kepada para generasi muda.
Upaya mengembangkan ekonomi Kampung Ekowisata Keranggan, Mahasiswa ESQ Business School secara cerdas membangun terlebih dulu mental dan spiritualitas para pelaku UMKM sehingga tidak salah fokus.
Jika hanya terfokus pada materi dan emosional saja, maka semua masyarakat ingin secara individual merasakan kebahagiaan masing-masing, namun di training inilah masyarakat disatukan untuk kompak bersama-sama mewujudkan Kampung Ekowisata Keranggan menjadi desa emas.
Desa emas yang sudah jauh lebih maju dibandingkan dengan kondisi saat ini, desa emas yang sudah dapat berputar ekonominya secara baik sehingga kualitas kehidupan masyarakat juga jauh membaik.
Bersama training yang diselenggarakan oleh ESQ Business School, ESQKemanusiaan juga memberikan sponsor dan ASESCO juga terdaftar sebagai lembaga yang berkolaborasi dengan ESQ Business School.
“Terima kasih kepada Mahasiswa ESQ Business School atas proses Pemberdayaan Masyarakat yang kami dapatkan manfaatnya banyak. Atas nama keluarga besar Keranggan mengucapkan terima kasih banyak atas partisipasi dan kontribusi.” Tutur Alwani, Ketua Pokdarwis yang menemani para mahasiswa ESQ Business School dari awal program hingga selesai program.
<more>
Sekretaris Kelompok Sadar Wisata, Basith yang sempat bekerja juga di ESQ mengatakan terima kasih banyak atas kontribusi para mahasiswa ESQ Business School kepada masyarakat Keranggan, terutama dengan training.
“Semoga amal ibadah mahasiswa ESQ Business School diterima Allah dan menjadi nilai ibadah.
Masyarakat juga mendapat pencerahan dan semangat untuk bekerja dan berkarya. Dengan hadirnya ESQ Business School membantu pertumbuhan intelektual, emosional, dan spiritual. Insyaallah akan membangkitkan ekonomi dan kemajuan kampung yang lebih baik dan bermartabat dan bernilai tinggi.”
