ESQNews.id, JAKARTA - Tanggal 18-19 Juli 2020, 500 peserta dari 13 Negara berkumpul. Dalam Training ESQ New Chapter, secara virtual.
Terdiri dari Negara Belanda, Turki, Jerman, Belgia, Finlandia, Maroko, Azerbaijan, Spanyol, UK, Swedia, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.
<more>
Membahas akan pentingnya, pahami 3 hal dalam hidup. Yaitu, siapa saya, dimana saya, dan mau kemana saya.
"Setelah kita pahami ini sebagai pondasi, baru kita bisa bicara keberhasilan dan kesuksesan. Supaya kalian punya landasan yang kuat dan benar terlebih dahulu. Sebelum melangkah lebih jauh," Ary Ginanjar berikan asupan ilmu kehidupan yang sesungguhnya.
Bangun dulu pondasi jiwa di dasar hati (Kecerdasan Spiritual atau SQ). Sebelum membangun mental juara sebagai tiang (Kecerdasan Emosional atau EQ). Dan terakhir baru atap (ilmu pengetahuan) atau yang disebut Kecerdasan Intelektual.
Peserta yang berprofesi sebagai Guru SMPIT Pondok Pesantren Darul Muttaqien di Parung Bogor beberkan rasa antusiasnya mengikuti training ini.
"Alhamdulillah luar biasa sekali, kenapa? Karena saya menjadi bayi kembali, menjadi orang yang bersih, tidak mempunyai penyakit yang sangat membahayakan. Terimakasih semuanya kebetulan saya juga seorang penderita sakit lambung, heart, tulang, skoliosis, liver bermasalah," papar Uun, yang kebetulan ikut Gema Asmaul Husna.
Karena itu, ia sering merasa berada di titik yang paling dasar. Tapi setelah ikuti training, wanita itu menjadi bangkit kembali. Seperti memiliki energi 700 kali lipat. Tidak lagi seperti kemarin yang merasa minder, khawatir, dan takut.
"Kita diajak untuk menjelajahi masa dimana kita ini belum dilahirkan sebagai manusia. Nah saya sendiri memang selalu bertanya-tanya kepada diri sendiri. Bagaimana rasanya ketika kita ini belum terlahir sebagai manusia? Padahal di situ kan kita tahu ada banyak sekali peristiwa yang terjadi. Salah satunya adalah ketika kita mengadakan perjanjian kepada Allah. Untuk senantiasa beribadah kepadaNya. Alhamdulillah di training ini ada simulasi seperti itu, kita jadi diingatkan lagi," terang Dinar dari Semarang.
