ESQNews.id, BOGOR - Para BoD dan Chief Reflection 2.0 Lintasarta mengikuti Training Executive Retreat dengan tema Leading with Purpose, yang dipandu oleh ACT Consulting International pada tanggal 24 Oktober 2024 di Gedung Convention Centre Pullman Ciawi Vimala Hills Resort Bogor Regency.
Lintasarta mendatangkan motivator ulung di Indonesia yakni Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ - ACT Consulting International) bersama timnya. Turut hadir dalam perhelatan, Bayu Hanantasena (President Director and Chief Executive Officer).
Sekilas info, Lintasarta merupakan anak perusahaan dari PT. Indosat Tbk, yang merupakan perusahaan penyedia solusi korporasi, termasuk Komunikasi Data, Internet serta Layanan IT Services. Saat ini sedang fokus pada bisnis baru unggulan yaitu cyber security dan cloud yang menghasilkan revenue dengan nominal yang fantastis.
Namun zaman terus berkembang, ditambah adanya AI. Lintasarta terus upgrade (up to date) perusahaan serta SDM-nya. Salah satu tujuan dari agenda kali ini yakni mempererat kolaborasi antar tim, memperkuat SDM Lintasarta agar lebih mengenal diri dan potensinya, dimulai dari pimpinannya.
Apalagi Ary Ginanjar juga memberikan modul terkait pentingnya meaning and purpose diri dalam kehidupan (salah satunya di dunia profesional), sehingga performa nantinya akan lebih dahsyat.
Diketahui, di hari yang sama, agenda juga diisi oleh Dunamis Organization Services perihal langkah-langkah mencapai public victory as a individual, team, dan organizational.
4 hal yang menjadi fokus Ary Ginanjar dalam sesinya untuk perusahaan yang memiliki Values I CARE dan 700 karyawan tersebut yakni Giving back to the country, Genuity in leading the people, Living a legacy for the next generation, Self Reflection to BoD (Mengingatkan sisi spiritual dan misi seorang pimpinan).
"Biasanya, yang selalu diajarkan oleh para guru, pemimpin, dan orang tua kepada kita itu bahwa dalam hidup dimulai dari menemukan makna dan tujuan hidup sejati barulah kita mendapatkan kepastian (finansial dan lain-lain)," terang Ary.
Namun, pada kenyataannya, kata Ary, banyak yang memulai dengan mencari uang terlebih dahulu baru menemukan makna dan tujuan hidup. Hal ini seringkali malah menimbulkan stres, rasa tidak pernah puas, dan rentan terhadap ketidakpastian (over thinking, whelming, burn out, mental illness).
"Oleh karena itu, untuk membangun SDM Indonesia yang kokoh, mulailah dari atas yaitu dari tujuan hidup sejati. Dengan memahami tujuan hidup, barulah Anda bisa mulai turun ke bawah memberi kontribusi, mengembangkan karier, membangun relasi, memperkuat eksistensi diri, menghadapi tantangan, dan pada akhirnya memperoleh kepastian berupa gaji yang akhirnya datang sendiri," sambungnya.
Ary juga mengutip kalimat dari Rhonda Britten, "Purpose directs passion, and passion ignites purpose."
"Apa yang membuat seorang Gandhi bekerja tanpa henti? Apa yang membuat Madame Theresa so unstoppable? Mengapa penemu Google Sergey Brin dan Larry Page bisa memberikan dampak yang luar biasa kepada dunia?
Mengapa Jack Ma memiliki bisnis sebesar Alibaba dan membantu banyak orang Cina?
Mengapa Mark Zuckerberg dengan facebook dan Meta nya digunakan di seluruh dunia? Jawabannya Grand Why.
Ini adalah contoh orang-orang yang memulai dengan "tujuan atau makna sejati" yang dimulai dari Grand Why yaitu membantu tanpa pamrih, ingin memudahkan, ingin menyatukan sehingga dampak dan balasanya datang dengan sendirinya dan akhirnya dunia mengakui.
Anda harus menemukan The Grand Why karena dengan The Grand Why Anda akan terus on fire, semangat dan terus bergerak," paparnya.
Terlihat selama kegiatan hingga di penghujung acara, para peserta yang merupakan pimpinan Lintasarta itu mengikutinya dengan fun, enjoy, dan mendapatkan insight positif. Terbukti dari testimoni mereka yang direkam saat acara.
<more>
Bayu Hanantasena sampaikan, "Hari ini kita kedatangan tamu yang luar biasa yakni Pak Ary Ginanjar. Beliau tidak hanya datang dan memberikan paparan, tapi juga memberikan nuansa yang berbeda.
Acara kita hari ini adalah momen untuk BoD dan Chief Lintasarta untuk melakukan refleksi karena kita masuk ke pitch stop sebentar, untuk mengevaluasi apa yang sudah ada di kita yang harus kita improve. Apa yang belum ada, kita harus isi. Apa yang kurang, kita bisa tambah. Apa yang tidak perlu, kita hilangkan."
Lebih lanjut, "Dan moment ini tentunya sangat berharga dan bermanfaat untuk kita. Sehingga ke depannya kita dapat mengelola dan memimpin perusahaan ini dengan lebih baik.
Kita tidak hanya berhenti di acara ini, tapi kami sudah bekerjasama dengan ESQ (ACT Consulting International) untuk bersama-sama membuat sesuatu yang baru untuk Indonesia yang membantu talenta-talenta Indonesia agar bisa bekerja dan berkiprah lebih baik.
Tidak hanya di Indonesia tapi juga di kancah Dunia. Life tools dari ESQ tersebut bernama TalentDNA AI."
Sedangkan, Fitrah Muhammad (Director & Chief Commercial Officer) mengatakan, "Kebetulan saya tinggal di Singapura. Saya Warga Negara Singapura. Dan di Singapura itu tidak ada yang kayak gini, Touch of Spiritual.
Di dalam corporate life is totally absent. Itu negara full secularism and it's best Singapura itu full secularism at it's best.
Jadi hadir di tempat atau kegiatan ini seperti mendapatkan sentuhan spirituality, itu very refreshing. It's enlightening, it's refreshing. Jadi saya hanya ingin menyampaikan terimakasih atas kegiatan hari ini terutama kepada Pak Ary Ginanjar."