Jumat, H / 29 Maret 2024

Supercar 6300 cc Vs City Car 1000 cc di Poltekkes Pangkal Pinang

Kamis 03 Dec 2020 20:18 WIB

Reporter :Endah Diva Qaniaputri

Potret suasana Training

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - "Jadi harus meningkatkan kompetensi diri, itu langkah yang pentingnya," ucap Coach Dudi (trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian) kepada insan Poltekkes Pangkal Pinang pada Kamis (03/12/2020) via zoom. 

Sekitar 100 orang peserta webinar itu ikuti Training ESQ Character Building, mengusung tema Personal Transformation Program selama 3 hari (3-5/12/2020). 

Dudi tidak bicara banyak tentang kompetensi. Ia fokus jelaskan terkait agility dan capability. 

"Di VUCA era ini tak cukup andalkan kompetensi saja. Harus bisa beradaptasi dengan segala kondisi atau tetap agility. Kemudian tingkatkan capability atau kemampuan berpikir, memiliki cara pandang atau mindset yang positif," lanjutnya. 

Mengapa itu semua diperlukan? Coach berkacamata itu mengibaratkan tantangan itu seperti supercar 6300 cc (size of role), namun jika kapabilitas atau size of person-nya seperti city car 1000 cc kita akan tergerus. 

"Jadi kecepatan atau cc diri kita harus lebih ditingkatkan lagi untuk melawan tantangan yang ada."

Insan kesehatan atau tenaga pendidik pun ditanya oleh trainer ESQ tentang perubahan apa saja yang terjadi di VUCA era saat ini. 

Khoirul Anam menyatakan bahwa, "Yang dirasakan di kampus, kebanyakan serba online, percepatan teknologi dan aplikasi, perlu inovasi untuk pemanfaatan teknologi online."

Tak hanya Khoirul yang berikan pendapatnya tentang New Normal ini, Ratihp puspita pun ikut menulis di kolom chat zoom. 

"Pembelajaran menuntut kreativitas dan extra energi dalam persiapan dosen agar kompetensi tercapai. Dosen harus..wajib "belajar" untuk tidak gagap teknologi."

Mereka semua diberikan salah satu rumus oleh tokoh pematerinya bahwa prestasi = kompetensi x energi. 

"Kompetensi tak cukup untuk menciptakan sebuah prestasi. Harus dikalikan energi yang penuh semangat. Segala gerak, kata diri kita fokuskan kepada impian atau hal positif. Karena berbeda rasanya jika kita punya kompetensi tapi tubuh lemes, rebahan, dan lainnya," tutup Dudi. 

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA