Minggu, H / 19 Oktober 2025

Siap Jadi Alumnus BRIN Paska Join ESQ MPP, Ary Ginanjar: Solusi Cepat dan Tepat Bagaimana Kita Survive

Kamis 29 Sep 2022 09:32 WIB

Reporter :EDQP

Potret saat kegiatan berlangsung

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Ada hasil riset yang telah didapatkan oleh tim ESQ Masa Persiapan Pensiun (ESQ MPP) periode 2016 – Juli 2021. Riset tersebut telah diukur dengan menggunakan Anxiety Rating Scale (ARS), terhadap 2521 pegawai yang akan memasuki masa pensiun dari 158 kelas ESQ MPP.

 

Hasilnya mengatakan bahwa ada sebanyak 58% (1464 pegawai mengalami kecemasan hingga panik). Sedangkan 42% (1057 pegawai mengalami cemas ringan).


Untuk itu, seluruh ASN Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang akan menghadapi masa purnabaktinya tersebut difasilitasi oleh BRIN atau Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko untuk mengikuti ESQ MPP, agar lebih siap dan matang saat waktu pensiun telah tiba.


Pelatihan ini dilaksanakan sebanyak dua Batch yaitu pada tanggal 20-21 September 2022 kemudian 27-28 September 2022 secara daring yang diikuti dengan total ASN kurang lebih 450 orang.


Badan Riset dan Inovasi Nasional adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden Indonesia melalui menteri yang membidangi urusan pemerintahan di bidang riset dan teknologi. 


<more>


Mengawali sesi sebelum materi dimulai, Founder ESQ MPP/ESQ Group Ary Ginanjar berkesempatan hadir dan menyapa insan BRIN yang sedang mempersiapkan masa pensiunnya. Pendiri ACT Consulting itu memberikan sambutannya terkait pentingnya perencanaan dan persiapan purnabakti, manajemen hidup sehat masa purnabakti dan lainnya.


"Saya tidak menamakan Anda dengan sebutan pensiunan, tetapi saya menyebut Anda sebagai calon alumnus atau wisudawan BRIN. Alumnus yang baru saja mempersiapkan diri untuk lepas landas menuju kehidupan yang lebih bermanfaat ke depan. Yang sebentar lagi akan purna tugas serta memasuki jilid 2 untuk terjun ke masyarakat secara langsung berbagi ilmu pengetahuan," tutur Ary.


Pria yang juga mantan ASN itu menyampaikan pengalamannya, "Dulu juga saya pensiun muda, saat pertama saya memutuskan untuk pensiun adalah soal mental. Mental dan pikiran inilah yang sering menjadi masalah. Meskipun seseorang itu punya bisnis, tapi ketika mentalnya tidak siap maka ini akan menjadi masalah."


Lebih lanjut, Ary mengenalkan beberapa Kadernya yang akan menjelaskan secara gamplang soal cara mengelola pikiran dan mental dengan 2 jurus yakni jurus dalam jangka pendek dan jangka panjang.


“Jurus pertama adalah bagaimana dalam waktu cepat kita bisa mengendalikan pikiran. Kalau tidak bisa kendalikan ini, kita bisa overthinking dan akhirnya mengalami stress. Jurus itu saya namakan GKF atau Gerak, Kata Fokus. Jadi ketika hari pertama saya pensiun, seketika saya merasa kehilangan semuanya, teman, bawahan, lingkungan, pendapatan. Kemudian saya pakai cara GKF untuk mengelola pikiran dan perasaan,” ungkapnya.




Itulah jurus pertama yang dibocorkan sedikit oleh Motivator Indonesia tersebut. Selanjutnya, jurus kedua yakni jurus jangka panjang yang ia namakan ESQ Matrix. 


“Ada 7 anak tangga di sini, saat pensiun kita akan kehilangan nomor 1 sampai 5 yakni pendapatan, pengakuan, relasi, perkembangan. Berarti kalau kita fokus ke 1,2,3,4,5 akan menjadi masalah, maka kuncinya adalah kita bukan bergerak dari bawah ke atas tapi bagaimana Anda menemukan nomor 7 itu. Yaitu meaning and purpose hidup Anda. Baru kontribusi apa yang akan diberikan, nanti yang namanya uang, rejeki, relasi datang mengikuti,” tutur Ary dengan tersenyum.


Ary menambahkan, “Sebagai pensiun harus menemukan Grand Why Anda. ‘Why’ tertinggi dalam kehidupan, lalu kombinasikan dengan GKF why. Ini rumus yang saya temukan 25 tahun. Inilah solusi cepat dan tepat bagaimana kita survive, sehingga pikiran dan perasaan bisa happy.”


"Anda harus expert itu, karena atlit kelas dunia itu ketika mau bertanding pasti stress dan grogi maka dia pasti akan tarik nafas kemudian menggerakkan tubuhnya dan itu akan mengubah cara berfikir dalam waktu singkat. Namun balik lagi hal yang sederhana ini tergantung dari cara mempraktekannya. Bagaimana kita mampu menjaga kesehatan bukan hanya fisik kita tetapi hati dan perasaan kita. Kalau kita mmpu menjaga itu maka semuanya akan datang dengan sendirinya. Kunci inilah yang membuat orang orang bisa berumur panjang dan juga senantiasa merasa bahagia," tutupnya.




Sebelum Ary Ginanjar undur diri dari Zoom Meeting, Erra Wulandari selaku Kepala Biro dan SDM BRIN itu mengucapkan terimakasih atas kesempatannya memberikan ilmu kepada calon pensiunan BRIN. 


"Terimakasih Pak Ary atas waktunya. Sesuai dengan tujuan adanya pelatihan persiapan pensiun ini dimana salah satunya adalah untuk memberikan bekal kepada pegawai BRIN yang akan memasuki masa purnabakti. Agar lebih siap untuk bertranformasi dari yang sehari harinya bekerja sebagai PNS selanjutnya dapat lebih bebas. Seperti yang disampaikan Pak Ary, untuk menjalani aktivitasnya sesuai dengan passion masing masing," tutur Erra.


Wanita berkerudung coklat itu menyampaikan, "Banyak program program lainnya yang sudah kami pikirkan namun karna keterbatasan waktu belum bisa terealisasikan. Semoga ke depannya kami bisa memberikan penawaran yang lebih baik lagi. Namun harapannya yang sudah kami fasilitasi ini bisa bermanfaat untuk bekal bapak ibu untuk mempersiapkan masa pensiun."




Para peserta mengaku mendapatkan banyak insight atau manfaat dari pelatihan ini. Beberapa peserta pun mengungkapkan secara langsung perasaan serta harapan setelah mengikuti training ESQ MPP ini.


Dian Siswa, "Saya mengapresiasi acara ini karena sangat membantu saya dalam persiapan memasuki masa pensiun dan alhamdulillah dari materi materinya juga sangat bermanfaat untuk saya. Dan mungkin temen temen semua dengan materi ini kita juga dibekali mental. Materi materi yang menguatkan mental kita untuk pensiun juga memberikan arahan arahan yang bermanfaat dalam menuju pensiun yaitu kebahagiaan dan kesuksesan."




Arie Widowati (PRTDRAN), "Menurut saya training ini sangat bagus. Sebenernya saya sudah sering mengikuti training ESQ tapi berharap lebih banyak lagi pegawai yang mendapatkan ilmu dari ESQ ini. Dan ini terjadi pada calon purnabakti di BRIN. Jadi saya senang sekali apalagi dapat tambahan di hari kedua yang menyangkut masalah pengelolaan kesehatan dan pengembangan finansial ini sangat bermanfaat bagi kami. Ini juga nampaknya sama yang dirasakan oleh kawan dalam forum ini bahwa menghadapi purnabakti itu kita ada rasa was was tapi ada rasa bahagia campur baur."


"Kalau sudah dipersiapkan sejak lama, maka tidak akan jadi masalah buat kita. Dengan pelatihan ini kami juga insyaAllah lebih siap lagi dalam menghadapi masa purnabakti dan lebih yakin bahwa rejeki kami itu tidak hilang, hanya Allah yang memberikan dan mencabutnya. Jadi mau kita bekerja atau sudah pensiun itu Allah yang akan memberikan rejeki kepada kita," kata wanita yang merupakan Alumni ESQ final chapter itu.




Nurbani, "Menurut saya materi yang disampaikan pada persiapan pensiun ini luar biasa dan fakta faktanya itu sudah diperlihatkan kepada kami selaku peserta serta narasumbernya sangat komunikatif. Untuk temen temen yang ada di kelompok ini, jangan takut, karena semuanya ada waktunya untuk pensiun. Ada awal dan ada akhir. Untuk itu kita harus tetap semangat, berfikiran positif, jujur. Itu yang saya rasakan. Bagi temen temen yang belum merintis dan akan merintis jadi lakukan apa yang kita bisa."




"Kalau saya pribadi, karena saya adalah seorang peneliti, suka melakukan penelitian, bimtek, inovasi teknologi, terutama untuk kelompok tani dan saya akan membentuk itu bahkan lebih dari itu. Saya akan lebih action lagi karena saya juga sudah mempunyai cikal bakal pohon pohon induk yang siap untuk dilakukan perkembangannya terutama holtikultura. Jadi dari teori ini saya yakin, kawan kawan pun akan dipraktekkan sesuai dengan kemampuan. Karena untuk apa kita berteori panjang tapi tidak ada actionnya itu menurut saya," lanjutnya.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA