ESQNews.id, SAMARINDA - Sekolah Rakyat Terintegritas 24 Kota Samarinda resmi memulai kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada Jum'at (16/8/2025).
MPLS tahun ini berbeda dengan sekolah reguler karena lebih menekankan pada pemetaan bakat dan minat siswa sejak awal.
Kepala Sekolah Rakyat Terintegritas 24, Hasyim menjelaskan bahwa pada hari pertama kegiatan hanya dilakukan pembukaan, sementara hari kedua akan dilanjutkan dengan tes talentDNA dari ESQ (di bawah naungan Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian).
“Tes ini bertujuan untuk memetakan bakat dan minat anak-anak, agar jelas arah pengembangannya. Jadi MPLS di sekolah rakyat bukan sekadar pengenalan biasa,” ujarnya.
Dalam MPLS, siswa juga akan diperkenalkan dengan visi-misi sekolah, struktur tenaga pendidik, wali asuh, serta budaya hidup di sekolah berasrama.
Hasyim menegaskan bahwa MPLS di SR akan berlangsung minimal dua minggu, sesuai anjuran nasional. Selain itu, sejumlah materi tambahan akan diberikan melalui kerja sama dengan berbagai instansi.
“Ada dari BPMP, BNN, Palang Merah, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Tagana, hingga Puskesmas. Materinya meliputi pengetahuan sosial, kepemudaan, dan kesehatan, terutama budaya hidup sehat di asrama,” kata Hasyim.
Menurutnya, aspek kesehatan menjadi perhatian utama karena lingkungan asrama rawan penyakit menular.
“Misalnya ada satu siswa sakit gatal, pasti bisa cepat menyebar. Karena itu pencegahan dan pembinaan hidup sehat sangat penting,” tambahnya.
Hasyim juga menegaskan bahwa seluruh kebutuhan dasar siswa sudah ditanggung negara, mulai dari makan tiga kali sehari, snack, hingga perlengkapan sehari-hari.
“Bahkan pemeriksaan kesehatan dilakukan secara berkala bekerja sama dengan instansi terkait,” ujarnya, melansir dari Media Massa.
Setelah tahap pengenalan selesai, siswa akan mulai diarahkan sesuai hasil pemetaan TalentDNA.
Bagi siswa yang bercita-cita menjadi anggota TNI atau Polri, sekolah akan memberikan pembinaan dan pelatihan fisik sejak dini.
“Jadi mata pelajaran yang tidak mendukung arah pengembangan bakat bisa dilampaui, karena sistemnya berbasis modul dan dikerjakan melalui LMS. Fokusnya adalah mengembangkan potensi terbesar tiap anak,” jelas Hasyim.
Dengan pendekatan ini, Sekolah Rakyat Samarinda berharap dapat melahirkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkembang sesuai potensi dan cita-cita masing-masing.