ESQNews.id, JAKARTA – Salah satu anak dari BUMN, yakni PT
Pertamina siap berkomitmen dalam mendukung
kelestarian alam dan pemberdayaan ekonomi kecil. Salah satunya melalui upaya
pembinaan usaha mikro kecil (UMK) yang bergerak pada bidang pengolahan barang
bekas.
Upaya ini menjadi cara
untuk membantu UMK tersebut naik kelas dengan menyulap olahan limbah menjadi
produk kreatif.
Andi Baso Achmad Palingrungi, sosok yang mampu mendaur ulang sampah berbahan dasar karung goni, benang dari jaring-jaring nelayan yang sudah tidak terpakai, botol-botol bekas, akar-akar kayu, bambu serta bahan daur ulang lainnya yang ramah lingkungan menghasilkan nilai ekonomi tinggi.
<more>
Tidak hanya itu, menurut
laman Kementerian BUMN pada Kamis (4/3/2021), Andi Baso juga melakukan
pelatihan-pelatihan daur ulang sampah ini bagi penyandang cacat (disabilitas),
penyandang kusta, masyarakat pemulung, pengemis dan mantan penghuni lapas.
“Berawal saya tinggal
di kawasan kumuh dan tidak ada orang yang peduli masalah sampah untuk
diberdayakan. Jadi saya berinisiatif memberi mereka ilmu bagaimana memanfaatkan
barang bekas bisa bermanfaat kembali,” ungkap Andi Baso.
Bersama delapan
karyawan yang telah dilatihnya, ia menciptakan kerajinan tangan tersebut.
Peraih penghargaan
Juara 1 kategori Mitra Unggulan Pemberdayaan Masyarakat di ajang Pertamina
Award 2015, dan memulai pelatihan tersebut sejak 2010 dan hingga kini sudah ada
ribuan anak didik yang telah dilatihnya untuk mandiri.
“Banyak masyarakat yang
memandang sebelah mata para penyandang disabilitas dan penderita kusta. Hati
nurani saya tergerak untuk memperhatikan mereka. Jika tidak ada yang
memperhatikan siapa lagi yang mau memperhatikan,” kisahnya.
Dirinya mengakui, memang bukan hal yang mudah bisa
mengajak masyarakat di sekitar tempat tinggalnya untuk mendaur ulang sampah,
karena orang-orang cenderung berpikiran sampah itu kotor.
Akhirnya Andi Baso sangat bersyukur bisa mengubah paradigma tersebut dengan membuat barang yang tidak berharga tersebut hingga bisa diterima oleh kalangan menengah atas menjadi karya tangan yang bernilai.