Kamis, H / 16 Oktober 2025

Pertama di Dunia! Ary Ginanjar Mempersembahkan AI Talent Management kepada Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI

Rabu 22 Jan 2025 08:54 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA – Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pendidikan Islam 2025 di Mercure Ancol Jakarta, Senin 21 Januari 2025 malam. Dalam arahannya, Menag menegaskan pentingnya pendidikan sebagai kunci membangun generasi unggul yang tidak hanya berintelektual tinggi, tetapi juga berkarakter kuat dan peduli terhadap masa depan.


Rakernas kali ini mengusung tema "Execution Matters! Beres Ya." Menag mengungkapkan tiga visi utama yang menjadi fokus pendidikan Islam di masa depan, yakni isu lingkungan, toleransi, dan nasionalisme.




Menag menekankan relevansi pendidikan dalam menjawab tantangan zaman, terutama krisis lingkungan. Ia menyebutkan pentingnya pendekatan ekoteologi untuk mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam pelestarian alam.


"Konsep 'khalifah' dalam Islam menjadi landasan moral untuk mengajarkan siswa menjaga lingkungan hidup. Al-Quran dan hadis memberi pesan tegas untuk tidak merusak bumi," ujar Menag.


Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, dalam laporannya menambahkan pentingnya eksekusi program yang tepat untuk mendukung kemajuan pendidikan Islam.


"Perencanaan yang baik tidak berarti apa-apa tanpa eksekusi yang bersih, responsif, dan melayani. Oleh karena itu, tema Rakernas kali ini menjadi pijakan bagi kita semua untuk memastikan segala rencana dapat terealisasi dengan hasil nyata," ujar Abu.




Ia memperkenalkan visi besar Pendidikan Islam, yakni "MAJU dan HEBAT." MAJU merupakan akronim dari Melayani, Amanah, Juara, dan Unggul, sementara HEBAT adalah Helpful, Excellent, Brave, Active/Authentic, dan Think.


Rakernas yang dihadiri oleh berbagai stakeholder Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dari seluruh Indonesia ini menjadi ajang refleksi, evaluasi, dan sinergi.


"Rakernas ini adalah momentum untuk memperkuat komitmen kita bersama. Kita harus memastikan bahwa semua keputusan di sini membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan bangsa," tutur Dirjen Pendis.




Agenda Rakernas meliputi talkshow inspiratif bersama Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Corp.) untuk membangun Pendis Culture, lalu ada sidang komisi yang membahas empat topik utama: Guru dan Tenaga Kependidikan Islam, Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, KSKK Madrasah, serta Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam.


Dalam sesinya Ary Ginanjar sampaikan, "Dengan segala kerendahan hati, kami mempersembahkan AI Talent Management kepada Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.


Ini adalah program manajemen talenta berbasis AI pertama di dunia yang menggunakan TalentDNA untuk membantu membangun misi Kementerian Agama yaitu lingkungan yang berbasis toleransi dan nasionalisme."


Lebih lanjut, "Contohnya, kita bisa mencari orang yang bisa mengajarkan tentang toleransi dan keberagaman antar umat beragama. Siapa saja orangnya? Kita dapat mencari dan menemukannya hanya dalam waktu sepersekian detik melalui AI Talent Management.


Ini adalah solusi cepat, tepat dan akurat dalam mengelola talenta masa kini.


Terima kasih kepada Pak Menteri Agama, Prof. Nasaruddin Umar, MA yang merespon positif karya anak bangsa. Semoga konsep ini dapat membantu menurunkan angka perceraian, menemukan talenta pengajar yang tepat di bidang toleransi dan nasionalisme."


<more>


Direspon oleh Menag RI, "Saya mengucapkan apresiasi yang luar biasa. Pak Ary Ginanjar kali ini membuat kejutan di lingkungan Kementerian Agama dengan penampilan mendokumentasikan AI di dalam dunia kependidikan. Saya kira kita perlu memanfaatkan ke depan ilmu Pak Ary Ginanjar untuk kita semua.


AI Talent Management itu tadi sangat-sangat relevan. Karena ini kan ilmu untuk universal semuanya ya. Dan ini namanya intensifikasi dunia pendidikan. Tidak perlu berlama-lama, tapi itu bisa dipotong menjadi waktunya sangat sempit untuk mendapatkan sesuatu yang baik."


Apa Kata Para Insan di Dirjen Pendis?


Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof. Wan Jamaluddin katakan, "Dengan ini sungguh merasa bahagia, merasa bangga sekali bisa ikut serta dalam Raker ini. Terutama sekali dengan materi pengayaan dari Pak Ary Ginanjar. Yang menurut saya begitu meng-encourage, memotivasi kita semua untuk menjadi lebih baik lagi dalam pengabdian di pendis terutama di Kementerian Agama Republik Indonesia.


Kita ketahui bersama bahwa kita sekarang hidup di era yang begitu canggih. Di mana tidak ada satupun yang bisa menghindar dari teknologi artificial intelligence dan juga internet of things sebelumnya.


Itu semua kita sadari bersama bahwa sangat bermanfaat bagi tumbuh kembangnya perguruan tinggi. Utamanya bagi UIN Raden Intan Lampung yang telah meraih akreditasi AIPT sebagai perguruan tinggi unggul di lingkungan Kementerian Agama Republik Indonesia."


Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, Prof. Dr. Hj. Nurhayati sampaikan, "Tadi kita mengikuti pembukaan Rakernas, Raker Pendis. Dan menghadirkan Bapak Ary Ginanjar. Beliau sungguh luar biasa dalam memberikan motivasi kepada kita semuanya. Dan ada yang sangat menarik yakni ketika beliau memperkenalkan aplikasi atau tools talentDNA berbasis AI.


Ini merupakan sesuatu yang sangat menarik sekali karena ternyata setelah dicek dengan menggunakan aplikasi ini banyak di antara kita itu yang tidak sesuai dengan keahlian kita.


Jadi ini lebih mengarahkan sebenarnya kita cocok itu menjadi apa. Dan juga bagi seorang pemimpin dengan menggunakan aplikasi talentDNA lebih mengetahui karakter serta potensi orang-orang sekitarnya."


Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau, Dr. Muhammad Faisal, juga turut menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pendidikan Islam 2025.


Dr. Muhammad Faisal, menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan Rakernas yang memberikan ruang untuk menyusun langkah strategis dalam pengembangan pendidikan Islam.


Isu-isu yang diangkat dalam Rakernas, seperti ekoteologi, moderasi beragama, dan nasionalisme, sangat relevan dengan tantangan pendidikan Islam di masa depan.


“Kami di STAIN Sultan Abdurrahman Kepri berkomitmen untuk mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam sistem pembelajaran kami,” kata Muhammad Faisal.


Rakernas ini diharapkan menjadi momentum penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Indonesia. Dan tentunya sejalan dengan tantangan zaman dan kebutuhan masyarakat.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA