Oleh: Mushlihin (Guru SMPN 1 Karanggeneng Lamongan)
ESQNews.id, LAMONGAN - Saya dimohon keluarga perempuan untuk meminang lelaki idamannya. Saya datang ke rumahnya ba'da magrib. Saya disuguhi wingko. Makanan yang terbuat dari ketan. Tujuannya agar lengket beneran alias tidak ada perceraian.
Selanjutnya saya, ayah, ibu, paman dan bibi si perempuan pergi ke rumah keluarga lelaki yang masih satu rukun tetangga.
Kami menyerahkan buah tangan. Kami pun dipersilakan duduk dan minum oleh ayah, ibu, adik, paman dan bibi keluarga pihak lelaki.
<more>
Saya mulai acara dengan bacaan basmalah. Saya sampaikan maksud kedatangan Yakni silaturahmi sekaligus khitbah. Keluarga lelaki menyetujui. Karenanya insyaallah sebulan ke depan, mereka dinikahkan.
Nabi Muhammad bersabda: "Kalau ada seorang yang taat beragama dan berakhlak mulia datang melamar, maka nikahkan. Kalau tidak maka akan terjadi fitnah dan kehancuran besar (At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)."
Lamaran sudah selesai, namun mereka dilarang berduaan dan bersentuhan. Mereka tidak boleh melihat berulang-ulang apalagi meraba anggota tubuh pasangan.
Mereka hanya diperkenankan melihat sekilas. Sebab tidak menahu calon istri atau suami sama sekali juga dilarang. Sebab ketika Nabi Muhammad mengetahui sahabat tidak melihat orang yang dilamar, beliau memerintahkan melihatnya supaya membantu melanggengkan pernikahan.
Selain itu mereka dilarang menerima lamaran orang lain. Bukhari meriwayatkan. Seseorang tidak boleh melamar yang sudah dilamar orang lain.
Adzan isya berkumandang dari masjid Al Jihad. Kami berpamitan. Kami menutup acara dengan membaca hamdalah. Semoga terlaksana pergaulan hidup secara teratur, terhormat, halal dan memperluas silaturahmi.
