ESQNews.id, MANOKWARI - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) untuk membahas sinkronisasi program pembangunan dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Otonomi Khusus (Otsus) sebagai upaya mempercepat pembangunan daerah itu.
Kegiatan berlangsung di Hotel Aston Niiu Manokwari pada Senin 29 April 2024.
Di perhelatan kali ini, turut mengundang Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ) dan hadir melalui Zoom Meeting. Tema yang diusung yakni Papua Barat BerAKHLAK untuk Indonesia Emas 2045.
Awal sesi, Ary bercerita tentang negara Korea. Pada tahun 1953, Korea itu per kapitanya hanya 67 USD jadi lebih rendah dari Papua dan bahkan salah satu yang terendah di dunia.
Tetapi dalam waktu singkat per kapitanya sekarang sudah 35000 USD. Dan menjadi negara termaju yakni Korea Selatan. Saat itu yang memimpinnya ialah Park Chung Hee. Pertanyaannya apa rahasianya? Apa strateginya?
"Saya sendiri datang ke Park Chung Hee memorial di Korea Selatan, ternyata ada tiga kunci yang diperbaiki yaitu; ekonomi, lingkungan, dan moral atau karakter bangsa. Lingkungan itu 25%, ekonomi 25% sedangkan karakter 50%," ujar Ary.
Lebih lanjut, "Saya sangat terkesima Pak Gubernur, Pak Bupati, ini mengingatkan konsep 1 tungku 3 batu. Satu tungku tiga batu tentu punya makna sendiri di Papua, menyatukan 3 hal yang berbeda untuk 1 tungku.
Tetapi 1 tungku 3 batu yaitu kondisi bagaimana memajukan Papua Barat dalam 5-10 tahun ke depan. Ekonomi, lingkungan dan moral. Sesuai Undang-Undang nomor 20 tahun 2023 sudah disahkan bahwa semua ASN yang namanya moral itu sudah didefinisikan namanya BerAKHLAK."
"Sehingga berdasarkan konstitusi Undang-Undang maka siapa pun ASN maka menjadikan BerAKHLAK sebagai core values.
Jadi, saya ingin menyampaikan berdasarkan pengalaman bahwa 3 kunci ini yang mudah-mudahan juga bisa menjadi masukan untuk membangun Papua Barat 10 tahun ke depan.
Yaitu 1 tungku, dimana moral BerAKHLAK adalah fondasinya sebesar 50% yang harus dibangun. Lalu, lingkungan 25% dan juga ekonomi 25%. Inilah kunci rahasia dibalik kekuatan 1 tungku 3 batu," papar Ary (Pendiri 17 perusahaan).
Berkumpul di ruangan yang sama untuk ikuti Musrenbang sekitar 350-400 orang. Hadir di dalamnya Kepala Bappeda Fakfak, Wakil Bupati Kaimana, Bupati Manokwari, Bupati Manokwari Selatan, Bupati Pegunungan Arfak, Bupati Teluk Bintuni, Bupati Teluk Wondama dan lainnya Pejabat-pejabat dari Pemprov Papua Barat. Lalu narasumber pusat yakni Kemendagri, Kemenpan RB, BKN.
Sebagai info, Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere bersama jajarannya sempat hadir di Menara 165 Jakarta tanggal 16 Maret 2024 untuk berdiskusi dengan Ary Ginanjar sekaligus menyaksikan training ESQ.
"Saya dan teman-teman mendapat arahan dari Pak Ary dan melahirkan beberapa pikiran besar baik untuk Papua Barat maupun Indonesia," ungkap Ali Baham.
"Khusus untuk Papua Barat terkait tentang rencana pembangunan jangka panjang 20 tahun Papua Barat yang dimulai dari tahun 2025 sampai 2045.
Di tahun 2045 tersebut bersamaan dengan 100 tahun kemerdekaan Indonesia (Indonesia Emas). Di mana, potensi Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam yang berhubungan dengan ekonomi dan tentunya soal lingkungan juga menjadi hal yang sangat serius," lanjutnya.
<more>
Pria berkemeja putih itu menambahkan, "Semua itu berhubungan dengan kesiapan mental untuk bisa melahirkan generasi yang peduli lingkungan. Tak hanya generasi yang intelektualnya bagus, tetapi juga bisa menghormati nilai-nilai budayanya (kecerdasan emosional) dan yang tak kalah penting adalah yang bisa mengikat generasi emas ini soal spiritualnya."
Sebab itu, katanya, pertemuan dan diskusi dengan Ary Ginanjar, kami menyepakati tentang bagaimana cara mengembangkan sebuah kolaborasi nilai baik lokal maupun di tingkat nasional bahkan universal adalah satu tungku tiga batu.
"Diartikan batu pertama berhubungan dengan kecerdasan intelektual, batu kedua adalah kecerdasan emosional, dan batu ketiga adalah kecerdasan spiritual.
Inilah yang menjadi modal untuk bisa kita berikan kepada generasi saat ini terutama generasi milenial dan zelenial. Agar mereka juga bisa menyambut Indonesia Emas 2045," sambungnya.
Ia berharap, dengan begitu, ekonomi bisa semakin tumbuh, lingkungan bisa terjaga dengan baik dan mereka tetap mensyukuri atas nikmat yang diberikan oleh Tuhan untuk kita semua. Kita juga akan semakin paham tentang 3 pertanyaan (siapa kita, dimana kita dan mau kemana kita).
Ali Baham akui sebagai Alumni ESQ, Pendidikan yang diberikan oleh Ary Ginanjar sangat melekat di hatinya serta menerapkannya di dalam keseharian.
"Saya mengenal Pak Ary Ginanjar beliau adalah guru saya karena saya pernah dibina melalui training ESQ dan saya juga seorang coach. Pak Ary adalah orang yang visioner, penuh semangat, dan punya pengalaman panjang untuk merancang sebuah skenario agar bisa tercapai.
Salah satunya rancangan beliau juga yaitu Indonesia BerAKHLAK, Indonesia Emas 2045. Beliau telah mencanangkan itu sekitar tahun 2008," puji Ali kepada Ary dengan tersenyum.
Lebih lanjut, "Kami berharap Pak Ary bisa datang ke Papua Barat untuk memberikan motivasi lagi dan bersama-sama membangun Indonesia melalui Papua Barat ini."
Lalu, Pj Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad juga mengatakan dalam forum rapat hari ini di Sorong, bahwa Musrenbang RKPD disatukan bersama Musrenbang Otsus dengan mengundang bupati/wali kota.
"Pj bupati, pj wali kota, sekda, kepala bappeda se Papua Barat Daya dan para pimpinan OPD, kementerian lembaga, akademisi, MRPBD, tokoh masyarakat, tokoh adat kami undang," katanya.
Dia bilang, Musrenbang bukan sekedar rutinitas biasa tetapi menjadi instrumen melihat perencanaan dilaksanakan. Perencanaan Musrenbang dibutuhkan induk percepatan Papua dan rencana aksi pembangunan Papua.
"Jadi itu harus ada lompatan sehingga dari perencanaan tersebut tidak biasa-biasa saja sehingga dibutuhkan juga sinergisitas semua pihak terkait," ucapnya.