ESQNews.id, BOGOR - Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA) mengaku dapat kepuasan dengan rekomendasi program dari ACT Consulting International (ESQ) dan berdampak di lingkupnya. Untuk itu, kesekian kalinya kedua belah pihak ini berkolaborasi.
Telah dilakukan Assessment potensi dan kekuatan seluruh Pimpinan di MA menggunakan Leadership DNA Assessment.
Dengan Leadership DNA Assessment ini membuat peserta mengetahui tentang motivasi saat bekerja, cara membangun sebuah hubungan satu sama lain, cara meng-influence orang lain dan lain lain.
Peserta mendapatkan top 5 dari kekuatan masing-masing leaders secara transparan sehingga bisa melihat dan memahami sosok seperti apa dirinya serta leaders lain. Harapannya dengan tool Leadership DNA ini dapat memberikan impact dalam membangun kolaborasi, komunikasi dan kepemimpinan.
Leadership DNA dikemas dalam sebuah training yang bertajuk "Pelatihan Kepemimpinan Pengadilan dalam Mempersiapkan Generasi Emas Mahkamah Agung 2045" di Mega Mendung, Bogor pada bulan November 2022.
<more>
Hadir di dalam perhelatan tersebut Kepala Badan Litbang Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI Bambang H. Mulyono, Kepala Bidang Penyelenggara Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Mahkamah Agung RI R. Yustiar Nugroho, Ali Zainal Abidin (Direktur ACT Consulting International).
"Sebagai Kepala Pusdiklat, saya bertanggung jawab untuk mendidik, mengembangkan sumber daya manusia baik hakim atau aparatur sipil negara yang berada di Mahkamah Agung, saat ini berjumlah 35.000 orang," ungkap R. Yustiar.
Sebab itu, katanya, dalam kerjasama dengan ACT Consulting International (ESQ), kami harapkan keahlian yang dimiliki ESQ dapat membantu kami mengembangkan kemampuan SDM di MA.
Tujuannya adalah supaya visi misi dari MA dapat tercapai.
"Lalu, mau dibawa kemana MA? MA ini akan dibawa sesuai dengan kemampuan SDM yang ada.
Oleh karenanya, tugas kamilah menyiapkan SDM. Dengan begitu, kami sanggup menghadapi masa depan yang sudah dipersiapkan, telah dilatih oleh ESQ."
Menurut, R. Yustiar, salah satu program yang sudah dilakukan oleh MA dari ACT Consulting International (ESQ) yakni Leaderhsip DNA Assessment.
"Dari assessment tersebut, kami jadi bisa mengetahui kekuatan SDM kami, kekuatan yang perlu diperkuat untuk menutupi kekurangan kami.
Sehingga dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, kami siap, lebih siap menjadi pemimpin yang memegang tinggi keadilan."
Dituturkan oleh R. Yustiar, bahwa adil berada dalam tangan majelis hakim, kami memastikan untuk menuju keadilan terlihat, dirasakan adil oleh pencari keadilan. Itu kami memperlakukan semua orang.
Demi terealisasinya impian tersebut, maka digelarlah kegiatan diklat atau training dari ESQ.
R. Yustiar Nugroho menyampaikan tujuan dari kegiatan yang digelar selama sepekan itu yakni untuk menyiapkan dan membekali para pegawai milenial serta pegawai senior di level pimpinan Pengadilan MA untuk mampu menjawab tantangan organisasi di masa mendatang.
"Lalu, mempersiapkan leaders yang kompeten, berkualitas, profesional, dan memiliki karakter BerAKHLAK untuk dapat mencapai visi dan misi MA RI ke depan.
Menjadikan program khusus mempersiapkan pemimpin lintas generasi yang dapat menyiapkan kaderisasi pimpinan MA yang profesional," paparnya.