ESQNews.id, PADANG - Dalam rangka memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional, dan Hari Tunarungu Sedunia, PT. Paragon Technology and Innovation menyalurkan 1.000 Mushaf Al-Quran Isyarat, sekaligus menyelenggarakan Pelatihan Belajar dan Mengajar Al-Quran Isyarat di SLBN 1 Kota Padang pada 24–25 September 2025.
Program ini sudah di-launching oleh LPMQ Kemenag RI sejak 30 Desember 2022. Dan kini LPMQ Kemenag RI menggandeng ESQ Kemanusiaan untuk memperluas Implementasi Program. Kali ini program tersebut disupport penuh oleh PT. Paragon bersama mitra pelaksana ESQ Kemanusiaan.
Dimana, ada sekitar 50 guru dari 23 Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kota Padang dan DPC Gerkatin Padang yang ikut pada pelatihan tersebut. Sedangkan untuk penyaluran 1.000 Mushaf Al-Quran Isyarat melibatkan 68 SLB se-Sumbar dan DPC Gerkatin Padang.
Plt. Sekretaris Disdik Sumbar, Suryanto mengaku, sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini. Karena selama ini sejauh yang diketahuinya, baru kali ini ada pembelajaran Al-Quran dengan bahasa Isyarat.
Dia berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi amal jariah bagi panitia pelaksana.
”Bagi kami, ini suatu kehormatan Pemprov Sumbar, khususnya Kota Padang, yang sudah diberi amanah untuk mendapatkan pelatihan ini. Kami berharap ini bukanlah pelatihan yang pertama, tapi ada pelatihan yang selanjutnya,” kata Suryanto.
Sejauh yang kita tahu, katanya, jumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sumbar sebesar 3 persen. Ini dengan semua keturunannya. Dan yang paling banyak memang tuna grahita, tapi tuna runggu banyak juga dan hampir ada di seluruh SLB di Sumbar.
Kepala Kantor Kemenag Kota Padang, Edy Oktafiandi menyebut, ini merupakan suatu upaya strategis dari Kemenag dalam mewujudkan asta protas Kemenag. Di antaranya, mewujudkan kerukunan dan cinta kemanusiaan, ekotiologi, pendidikan yang unggul, ramah dan berdampak.
”Tentu hendaknya hal ini bisa berdampak terhadap peningkatan pemahaman keagamaan seluruh masyarakat Indonesia. Pokoknya bagi kami di Kemenag, ParagonCorp dan ESQ Kemanusiaan memang keren,” sebut Edy, melansir dari media massa.
Sementara itu, GM ESQ Kemanusiaan, Dewi Anjani menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memperluas akses pembelajaran Al-Quran bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus, khususnya penyandang tunarungu, melalui metode bahasa isyarat.
Pelatihan ini memberikan bekal kepada para guru tentang metode pembelajaran Al-Quran dengan bahasa isyarat, teknik komunikasi efektif dengan siswa tunarungu, serta praktik langsung pengajaran.
Sementara itu, mushaf yang disalurkan akan menjadi media pembelajaran utama yang mempermudah pemahaman siswa tunarungu.
”Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya bahasa isyarat sebagai jembatan komunikasi dan sarana dakwah yang ramah bagi penyandang disabilitas,” jelas Dewi.
Ketua MKKS Sumbar, Mul Mulyadi berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus berkelanjutan. Dan bagi guru yang sudah memiliki bekal selama menjalani pelatihan, hendaknya bisa menularkan ilmu yang mereka dapat ke guru lainnya.