Kamis, H / 28 Maret 2024

Majalengka Tempo Dulu

Senin 13 Apr 2020 08:23 WIB

Reporter : Endah Diva Qaniaputri

Kawasan Haurduni Maja pada tahun 1930-an

Foto: Album Jawa Barat

ESQNews.id, JAKARTA - Majalengka yang terkenal dengan Kota Angin ini sedang berkembang pesat. Salah satunya yaitu perkembangan industri dan adanya Bandara Internasional Jawa Barat yang terletak di daerah Jatitujuh.

Namun jauh sebelum itu, banyak yang tak mengetahui sejarah dari Majalengka. Maka dari itu, simak berikut ini:

Peta buatan seorang penjelajah yaitu Junghuhn tahun 1861 menggambarkan adanya jalan penghubung antara Sindang-Kassie (Madjalengka) dan Maja. Peta Belanda di tahun 1922 juga mencantumkan adanya jalan antara Majalengka dan Maja.

Sekitar tahun 1930-an mulai dibangun atau memperlebar antara jalan Maja - Talaga.

<more>

Pada tahun 1936, Surat Kabar 'Het Nieuws van den dag Voor Nerderlandsch-Indies, menyebutkan pada tanggal 3 November 1936 Bupati Majalengka, R.M.A Suariatanudibrata meresmikan jalan Maja - Talaga di Gedong Pasanggrahan Maja (dulu lokasinya selatan Alun-alun Maja, kini menjadi kompleks SMA).

Tak hanya meresmikan jalan, R.M.A Suriatanudibrata juga meresmikan 'Waterleidingbedrijf' atau saluran pipa air bersih yang terletak di Talaga (Kini dikenal dengan Mata Air Pantan Cigowong).

Surat Kabar 'Het Nieuws van den dag Voor Nerderlandsch-Indies juga memberitakan pada Minggu 13 Desember 1936, sekelompok orang dari perkumpulan Teknik Pertanian mencoba jalan baru Maja - Talaga dengan rute memutari Gunung Ciremai dari Cirebon - Kuningan - Cikijing - Talaga - Maja - Cigasong - Rajagaluh - Sumber dan kembali ke Cirebon.

Dalam berita tersebut disebutkan juga bahwa dari Maja kita bisa berjalan ke Cibodas (sekarang menjadi area persawahan di Blok Sukamurni Maja Selatan). Untuk melihat sisa pengeboran dari sumur minyak pertama di Indonesia oleh Jan Reerink pada tahun 1871 dan sempat dilanjutkan oleh N.V Bataafsche Petroleum Maatschappij / B.P.M.

Berdasarkan Buku 'Cultuuradresboek voor Indie (1937 dan 1939) Maja merupakan akses jalan menuju Perkebunan Teh Argalingga. Dimiliki oleh Perusahaan N.V Amsterdam Thee Cultuur Maatschappij yang dipimpin oleh C.F.J Chaulan. Dan Perkebunan Teh Tjiboenoet milik N.V Cultuur Maatschapij Tjibonoet yang dipimpin oleh E.A Straatman.

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA