ESQNews.id, JAKARTA — Kepercayaan kembali diberikan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia kepada ESQ dalam upaya penguatan kualitas kepemimpinan di lingkungan peradilan. Hal ini ditandai dengan partisipasi ESQ sebagai narasumber dalam kegiatan Pembinaan Administrasi dan Teknis Yudisial bagi Hakim di Lingkungan Peradilan Umum se-Jakarta, yang diselenggarakan di Kantor Mahkamah Agung, Jakarta, pada Jumat, 23 Mei 2025.
Dalam kegiatan strategis ini, ESQ di bawah kepemimpinan Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian dipercaya untuk memberikan sesi bertajuk: “Membangun Self Awareness Hakim melalui TalentDNA”.
<more>
Sesi ini menjadi salah satu highlight pembinaan, karena menghadirkan pendekatan kepemimpinan berbasis karakter dan kesadaran diri — nilai-nilai inti yang selama ini dikembangkan oleh ESQ. Melalui konsep TalentDNA, para hakim diajak untuk mengenali cara berpikir, bertindak, dan membangun relasi secara otentik berdasarkan potensi unik dalam diri mereka masing-masing.
Dalam penyampaiannya, tim fasilitator ESQ menyampaikan sebuah kutipan yang menggugah kesadaran peserta: "If I don’t know me, I can’t lead you." (Untuk dapat memimpin orang lain, saya harus terlebih dahulu mengenal diri saya sendiri.)
Pesan ini sejalan dengan tantangan yang dihadapi para hakim dalam memimpin proses peradilan secara adil dan manusiawi. Sesi ini membuka ruang refleksi bagi para peserta bahwa kepemimpinan yang bijak dimulai dari dalam diri — memahami nilai, emosi, dan kekuatan pribadi sebagai fondasi dalam menjalankan tugas mulia menegakkan keadilan.
Keterlibatan ESQ dalam acara ini mencerminkan sinergi yang kuat antara lembaga peradilan dan institusi pengembangan kepemimpinan nasional.
Mahkamah Agung menaruh harapan besar bahwa melalui pendekatan yang tepat dan menyentuh ranah karakter, para hakim dapat tampil lebih kuat, jernih dalam pengambilan keputusan, serta mampu menjadi panutan di ruang sidang dan kehidupan sosial.
ESQ sendiri berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mencetak pemimpin bangsa yang berkarakter, termasuk di lingkungan peradilan.
Melalui pendekatan TalentDNA, ESQ berharap para hakim tidak hanya memahami hukum, tetapi juga mengenali dan mengelola potensi diri secara utuh—mewujudkan kepemimpinan yang adil, bijak, dan penuh integritas di setiap putusan yang mereka ambil.
Apa Kata Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto?
Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto mengingatkan soal perilaku hakim yang perlu diperhatikan dalam mengemban amanah sebagai wakil Tuhan di bumi. Dia ingin para hakim selalu memilih jalur kemaslahatan dan kebaikan saat menjalankan tugas-tugasnya.
Mulanya, Sunarto mengingatkan agar para hakim bisa meningkatkan kepercayaan publik. Ia menyadari bahwa hakim juga merupakan manusia yang tak luput dari kesalahan.
Dia juga meminta, jika sudah memilih sebagai seorang hakim, sudah menjadi kewajiban untuk memilih jalur kemaslahatan dan kebaikan.
"Kalau saudara tidak memilih itu, pilihannya cuma dua. Disanksi oleh Mahkamah Agung atau diambil oleh penegak hukum. Pilihannya itu," tegasnya, melansir dari media massa.