ESQNews.id, JAKARTA - Tepat pada hari Kamis, 15 Agustus 2024 ACT Consulting International bersama dengan Kementerian PUPR mengadakan live zoom secara eksklusif pada jam 09.00 - 11.00 WIB.
Dihadiri oleh berbagai tamu undangan beberapa instansi yang ingin turut menyimak tips menjaga konsistensi membangun integritas ala Kementerian PUPR yang baru saja mendapatkan penghargaan dari ACT Consulting International bulan Mei lalu.
Dalam webinar Menjaga Konsistensi Membangun Integritas dan Budaya Kerja Insan PUPR, ACT Consulting International menghadirkan Ir. Asep Arofah Permana, M.M., M.T selaku Asesor SDM Aparatur Ahli Utama Kementerian PUPR. Sebelumnya, ada juga sharing dari pihak Bank Bjb, Bank Indonesia dan RSAB Harapan Kita.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengupas kunci sukses dibalik kesuksesan sang juara Indonesia Emas Corporate Culture Award yang diusung oleh ACT Consulting International, ESQ Business School dan Universitas Ary Ginanjar, serta untuk berbagi pengalaman atau ilmu yang sudah terbukti tentang membangun corporate culture.
PUPR menjadi salah satu yang mendapatkan penghargaan Indonesia Corporate Culture Award tersebut, berdasarkan 5 kriteria yakni (1) memiliki program budaya yang holistik dan komprehensif, (2) menjalankan proses mentoring dan pengukuran budaya kerja secara berkala, (3) memiliki dampak budaya kerja terhadap kinerja nyata, (4) pimpinan memiliki komitmen terhadap budaya kerja, dan (5) memiliki tim pembangunan budaya dan agen perubahan atau agent of change.
Sebelum memulai acara, Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian (Founder ACT Consulting International & ESQ Corp) memberikan pesan,
“Organisasi PUPR bertransformasi luar biasa. Opini, image yang tampil di mata masyarakat mendapatkan level of trust dari masyarakat yang tinggi. Kami ESQ Business School, Universitas Ary Ginanjar, dan ACT Consulting International merasa sangat terhormat bisa memberikan penghargaan kepada PUPR.
PUPR berhasil menjadi satu-satunya dari instansi pemerintah yang mendapatkan penghargaan Indonesia Emas Corporate Culture Award.
Oleh karena itu, kita ingin mendapatkan best practice dari PUPR melalui pengalaman-pengalaman yang akan dipaparkan. Mudah-mudahan Indonesia Emas 2045 menjadi kenyataan. Budaya kerja akan menjadi fondasi yang kokoh.” Ujar Ary Ginanjar.
Setelah opening dari Ary Ginanjar Agustian, acara dipandu oleh moderator, Dwitya Agustina (Vice President ESQ, President UAG University & ESQ Business School). Sehingga, moderator bisa berinteraksi langsung dengan narasumber.
Sebelum paparkan materi, Asep Arofah Permana setuju dengan pernyataan Ary Ginanjar mengenai budaya kerja akan menjadi fondasi yang kokoh. Sehingga, Asep mengatakan bahwasannya bagaimana mengubah perilaku menjadi budaya tentu akan membutuhkan ketekunan dan waktu yang tidak sebentar.
“Perlu ada orang yang menangani secara terus menerus dalam budaya kerja, mengelaborasi, dan menyampaikan kepada generasi berikutnya, apa yang menjadi visi dan misi organisasi juga.”
“Berawal dari semangat PUPR sebenarnya sudah lama sekali organisasi, dari zaman Belanda berubah ubah, yang terkenal itu di gedung sate diserang oleh pasukan dan kemudian kita pertahankan, sehingga ada 7 orang tewas sapta taruna. Dan itu menjadi semangat PUPR untuk mengembangkan cara-cara pertahanan.
Kalau dulu kita mempertahankan kantor, kini kita mempertahankan citra untuk kepercayaan masyarakat.” Sebut Asep Arofah yang memperkenalkan sejarah mengapa PUPR terus menerus melakukan inovasi dalam budaya kerja.
Ir. Asep Arofah juga menjelaskan bahwa di dalam logo PUPR pun menggambarkan fungsi serta peranan dari PUPR dalam pembangunan dan pembinaan prasarana guna memanfaatkan bumi dan air serta kekayaan alam bagi kemakmuran rakyat, dan berlandaskan pancasila.
Salah satu upaya untuk menjaga budaya kerja juga disebutkan oleh Asep Arofah bahwasannya PUPR memiliki mars yang akan dinyanyikan setelah Indonesia Raya dalam rangka untuk memberikan satu pemahaman bahwa dalam mars PUPR terdapat 4 aspek yang perlu dijalankan warga PUPR.
“Yang pertama adalah aspek tugas yaitu mengembangkan tugas negara menuju masa depan, kedua etos kerja yakni jujur berlaku, mengabdi penuh setia, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, kemudian yang ketiga adalah budaya kerja yaitu bekerja keras, bergerak cepat dan bertindak tepat, dan yang terakhir adalah lingkup kerja yakni mengelola tirta, membangun bina warga, dan menciptakan karya wisma.”
<more>
PUPR sendiri pun memiliki buku pedoman untuk budaya kerja yang sangat detail, sehingga akan dapat secara mudah menurunkan dari generasi ke generasi, dan mempertahankan budaya kerja yang baik.
“Tentu dari tahun ke tahun akan selalu ada yang berbeda. Namun kami satukan dalam satu kesatuan rangkaian nilai budaya yang kami integrasikan. Sesuai dengan peranan ASN, kami kaitkan dengan nilai budaya PU."
Asesor SDM Aparatur Ahli Utama Kementerian PUPR itu juga mengatakan bahwa budaya kerja ini menjaga orang-orang PU betul-betul bisa tergambarkan dari perilakunya. Bahkan Menteri PUPR yaitu Basuki Hadimuljono memberikan instruksi 4 BIG NO’S yaitu No Bribery, No Kick Back, No Gifts, No Luxurious Lifestyle.
Hal ini tentu selaras dengan pembangunan budaya kerja integritas di PUPR yang berlandaskan prinsip pembangunan berkelanjutan agar dapat dimanfaatkan generasi sekarang dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Serta tata kelola pemerintahan yang baik akan mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, pelayanan publik yang berkualitas, serta kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi yang tinggi.
“Kami juga membentuk sistem integritas, dengan adanya komite, kemudian diselaraskan dengan budaya integritas, yang mana akan dilaksanakan dalam seluruh program sehingga mencapai visi PUPR. Karena kami ingin tujuan di 2030 mendatang itu tercapai, yang mana memerlukan integritas di setiap program.” Ujar Asep Arofah.
“Tujuan kita di 2030 bisa mencapai smart living, jalan penyediaan jalan 90% dalam posisi mantap. Tantangan ini, menjadi diuraikan dibagi dalam tahapan menuju 2030. Hanya bisa dicapai apabila nilai-nilai budaya diimplementasikan dengan baik.
Tentu dengan banyaknya SDM di PUPR, unit kerja, dan dana yang dikelola tidak sedikit, maka nilai-nilai budaya yang dikelola tentu tidak mudah. Maka harus tersistem, dan di PUPR kami sudah membuat sistem integritas.”
Ia juga menyebutkan bahwa core values yaitu BerAKHLAK diintegrasikan dengan nilai-nilai PUPR, sehingga akan selaras satu dengan yang lainnya.
“Pesan singkat dari Pak Menteri yaitu, saya ingin meninggalkan legacy atau warisan di Kementerian PUPR, bukan bangunan infrastruktur, tapi tatakelola pemerintahan yang dapat memastikan bahwa sistem yang sudah berjalan ini dapat dilanjutkan dalam jangka panjang.” Tutup Asep Arofah yang mengutip pesan singkat dari Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR.
Selepas acara hari ini diumumkan juga terkait akan ada penganugerahan pemenang piala budaya kerja Indonesia Emas "Synergy of Tech and Culture: Enhancing Organizational Excellence" yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2024 di Menara 165, Jakarta.
Kegiatan tersebut bertajuk Indonesia Emas Corporate Culture Award yang dilakukan berkala terbuka bagi umum, baik itu Lembaga Pemerintahan, BUMN, BUMD, Swasta, Perguruan Tinggi, maupun organisasi lainnya.
Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 maka ACT Consulting International bersama dengan ESQ Business School dan Universitas Ary Ginanjar menyelenggarakan kompetensi atau ajang apresiasi terhadap organisasi dan korporasi yang menunjukkan komitmen pembangunan budaya kerja yang unggul.
Adapun tahapan seleksinya yaitu pendaftaran, peninjauan dokumen, penilaian awal, verifikasi dan wawancara, evaluasi dan penentuan pemenang, pengumuman dan penganugerahan piala budaya kerja "Indonesia Emas".