Minggu, H / 19 Oktober 2025

Kombinasi Sempurna untuk Pemprov DKI Jakarta Jadi World Class Government, Ary Ginanjar: AI Talent Management Direkatkan dengan Grand Why

Jumat 27 Sep 2024 21:42 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengundang Ary Ginanjar Agustian (Founder ACT Consulting International-ESQ) dalam rangka pelaksanaan Penganugerahan Implementasi Peningkatan Budaya Kerja BerAKHLAK di Lingkungan Pemprov DKI Jakarta pada Kamis, 26 September 2024 di Ruang Pola, Grha Ali Sadikin lantai 2, Balai Kota Pemprov DKI.


Ary Ginanjar duduk bersebelahan dengan Afan Ardiansyah (Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah DKI Jakarta), Yayan Yuhanah (Kepala Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi Setda DKI Jakarta), para kepala dinas serta petinggi lainnya.



Penganugerahan tersebut diselenggarakan sebagai apresiasi, upaya membangun semangat dan komitmen seluruh pimpinan perangkat daerah terhadap budaya kerja ASN yaitu BerAKHLAK. Acara ini juga merupakan tahapan ke 6 dari 7 tahapan dalam penguatan budaya kerja ASN BerAKHLAK Pemprov DKI Jakarta.


Implementasi semboyan BerAKHLAK mencakup tujuh tahapan penguatan budaya kerja ASN: 7 tahapan tersebut di antaranya internalisasi, penyelarasan sistem, pengukuran baseline, penyusunan dan implementasi agenda perubahan, pemantauan dan evaluasi, pemberian penghargaan dan apresiasi, serta penguatan secara berkelanjutan.


"Terima kasih atas dukungan semua kepala perangkat daerah untuk terus meningkatkan budaya kerja BerAKHLAK ini," kata Kepala Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi Setda DKI Jakarta Yayan Yuhanah di awal sesi.



Dikatakan olehnya bahwa penilaian ini terhadap ASN di lingkungan Provinsi DKI Jakarta ini mengacu dari hasil survei atau Organization Culture Health Indeks serta Pengukuran Budaya Organisasi Pemprov DKI Jakata Tahun 2024 yang tertinggi. Survei tersebut diukur oleh ACT Consulting International-ESQ.


"Sesuai hasil survei yang dilakukan oleh ACT Consulting menunjukkan peningkatan untuk tahun 2024 budaya kerja BerAKHLAK di Pemprov DKI Jakarta. Di tahun 2023 kita berada di rata-rata 60,2% kemudian di tahun 2024 menjadi 64,9%," terangnya.



Dalam kesempatan itu, Afan Ardiansyah mengucapkan, "Terimakasih banyak untuk Pak Ary Ginanjar yang berkenan hadir dan memberikan pencerahan. Acara ini telah dilakukan survei oleh ACT Consulting terlebih dulu selama 7 hari dari tanggal 10-16 Juli 2024.


Saya berharap penghargaan dan apresiasi terhadap implementasi budaya kerja menjadi salah satu elemen penting dalam penguatan budaya kerja khususnya di wilayah Jakarta."


Dia mengatakan penghargaan dan apresiasi merupakan upaya strategis dalam memastikan nilai-nilai budaya kerja tidak hanya dipahami tetapi juga diimplementasikan dengan baik.



"Budaya kerja adalah sikap serta perilaku individu dan kelompok yang didasari atas nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan telah menjadi sifat serta kebiasaan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan masing-masing.


Budaya kerja yang dimaksud yakni BerAKHLAK, menggambarkan sikap dan etos kerja yang harus dijunjung tinggi oleh setiap aparatur sipil negara (ASN) dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik," paparnya.



Kini giliran sesi dari Ary Ginanjar dalam meningkatkan core values ASN BerAKHLAK di Pemprov DKI Jakarta.


"Selamat atas pencapaiannya, saya tahu ini tidak mudah, tetapi Pemprov DKI Jakarta berhasil membuktikannya bahwa core values ASN BerAKHLAK sudah serius diimplementasikan," puji Ary di hadapan para Kepala Dinas Pemprov DKI Jakarta yang rata-rata ternyata alumni ESQ 20 tahun lalu.


Namun, katanya, tak hanya sampai di sini, Pemprov DKI Jakarta harus bisa menjadi World Class Government. Seperti contohnya, hotel yang berkelas dunia pelayanannya yaitu Accor Group, 100 tahun umurnya salah satunya Ritz Carlton. Karena Horst Schulze katakan, "Getting customers is not the most important, but select people to fulfill a dream and serve a purpose."



"Agar bisa berkelas dunia kuncinya 2 yakni purpose dengan niatnya grand why (ikut training ESQ), serta paham talenta kita dan tim. Untuk memilih orang, kita harus tahu siapa dan bagaimana dengan TalentDNA atau talenta fit, itu sudah ada aturannya di KemenPANRB nomor 3 Tahun 2020 tentang manajemen talenta ASN," kata Ary.


Lebih lanjut, "Dan saya ingin mempersembahkan AI Talent Management untuk Pemprov DKI sebagai Pemprov pertama agar menjadi role model manajemen talenta corporate culture kelas dunia. Meskipun dari tingkat Pemkab sudah dilakukan oleh Badung Bali, AI Talent Management dikorelasikan dengan SIMALEN (Sistem Informasi Manajemen Talenta).



Al Talent Management bukan sekedar platform tapi merupakan strategi unggulan yang dirancang untuk meningkatkan performa perusahaan melalui manajemen talenta yang terintegrasi, real-time, akurat, cepat, efektif dan berbasis data. Dengan memastikan setiap karyawan ditempatkan di posisi yang tepat, mengembangkan keterampilan kritis, dan mengakselerasi pertumbuhan individu, solusi ini memaksimalkan potensi SDM Anda."


Al Talent Management bisa mengidentifikasi 3 fit (Talent Fit, Job Fit, Culture Fit). Talent Fit (TalentDNA, artinya kecenderungan seseorang berperilaku, bertindak dan merasa yang mempengaruhi bagaimana ia merespon dan mengambil keputusan secara natural dan spontan).


Job Fit (TalentDNA X Kompetensi, dalam artian penyelarasan talenta alami individu dengan kompetensi pekerjaan). Culture Fit (TalentDNA X Budaya, dalam artian penyelarasan talenta alami individu dengan nilai-nilai budaya kerja organisasi BerAKHLAK).


Semua itu direkatkan dengan grand why (niat luhur sebagai ASN). Mengapa TalentDNA ini harus Anda ketahui? Karena hanya ada 1 Anda di muka bumi.


TalentDNA = 119 OctaDecillion (119 x 10^57) atau 2 OctaDecillion adalah jumlah "atom" dalam satu matahari artinya perlu 60 matahari untuk menjelaskan kemungkinan personality manusia berdasarkan TalentDNA seseorang," beber Ary Ginanjar.



Pria yang mengaku pernah menjabat ASN selama lebih dari 7 tahun itu menambahkan, "Dengan ketahui 3 fit tersebut, saya berharap bisa melahirkan SDM atau ASN yang 3 E (Ease, Enjoy, Excellent)."


Adapun dalam acara penghargaan tahun ini, sebanyak 113 unit kerja perangkat daerah zona integritas berpartisipasi dan dari jumlah ini terdapat lima terbaik.


Urutan lima terbaik ini yakni Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia DKI Jakarta (peringkat satu), Badan Kepegawaian DKI Jakarta (peringkat dua), Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta (peringkat tiga), Dinas Sosial DKI Jakarta (peringkat empat), dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) DKI Jakarta.


<more>


Apa yang dirasakan para pemenang penganugerahan core values BerAKHLAK ini? Beberapa testimony dari pemenang sebagai berikut :




Premi Lasari (Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta) sampaikan, "Hari ini alhamdulillah Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta menerima penghargaan termasuk ke dalam 5 perangkat daerah di lingkungan Pemprov DKI Jakarta dengan core values BerAKHLAK.


Mudah-mudahan penghargaan ini menjadi motivasi dan pemacu semangat bagi kami seluruh pegawai dinas sosial Provinsi DKI Jakarta dalam meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.


Hari ini juga kami mendapatkan input tambahan energi dari Bapak Ary Ginanjar Founder ESQ, kebetulan saya alumninya di tahun 2003. Ilmu itu bisa diterapkan dalam keseharian saya dan mudah-mudahan saya bisa memimpin organisasi ini menjadi lebih baik.


Kami mendapatkan masukan dari Pak Ary Ginanjar, untuk meningkatkan core values BerAKHLAK, ada 3 hal yang harus diperhatikan yaitu talent fit, job fit dan culture fit. Dimana semuanya terintegrasi dalam grand why. Jika semua dilakukan, itu bisa meningkatkan kualitas kami dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat selaku ASN."



Adapun yang diungkapkan oleh para pimpinan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) DKI Jakarta, yang hadir hari ini di antaranya Iwan Kurniawan, Indarini Ekaningtiyas, Lindawati dan lainnya.


Indarini Ekaningtiyas (Kepala UUPMPTSP Jakarta Selatan) tuturkan, "Dalam menerapkan pelayanan kepada masyarakat dan dunia usaha bahwa kita selalu mendekatkan kepada masyarakat dan menerapkan pelayanan yang excellent, jadi zero delay zero complain.


Dan kita juga mengarahkan kepada pelanggan atau konsumen adalah bagaimana kita memberikan solusinya terkait dengan ASN BerAKHLAK. Tadi juga ASN BerAKHLAK ini dikuatkan lagi dengan penyampaian materi dari Pak Ary Ginanjar, kita juga akan menginvestasikan kepada jajaran teman-teman di PTSP Jakarta Selatan agar konsisten memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat."


Lindawati (Unit Pengelola Penanaman Modal, PTSP) katakan, "Adanya core values BerAKHLAK ini mengingatkan bahwa Jakarta sebagai kota global yang nanti akan menjadi pusat ekonomi dan bisnis tentunya sebagai ASN itu sangat penting untuk menerapkan core values BerAKHLAK."


Iwan Kurniawan ucapkan, "Alhamdulillah kami mendapat penganugerahan ini. Terimakasih Pemprov DKI Jakarta dan Pak Ary Ginanjar atas paparannya terutama terkait dengan TalentDNA yang mungkin akan memotivasi kami di DPMPTSP untuk mengkolaborasikan tim sesuai dengan talentanya (kekuatan dalam diri)."


Agar semakin spektakular, acaranya dimeriahkan oleh Musical Comedy (tentang Budaya Kerja) oleh Mudy Taylor, Abang None Provinsi DKI Jakarta, Expressia Music (Band).




Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA