ESQNews.id - Saat ini segala sesuatu ditambahi angka 4.0 di belakangnya. Apa maksudnya? Dan kini tak hanya teknologi komunikasi yang dirambahi 4.0, tapi juga Geografi lho. Lalu apa peluang dan tantangannya?
Ciri khas revolusi industri 4.0 adalah jumlah data yang sangat besar dan kecepatan transfer data yang sangat tinggi dalam dunia digital. Menghindari kemajuan teknologi bukanlah solusi. Dibanjiri teknologi adalah tragedi. Menggunakan teknologi dengan benar adalah potensi.
Di era revolusi 4.0, kemampuan yang sangat diperlukan adalah:
- Berpikir kritis dan konseptual
- Memilah, mengolah dan menganilisis informasi
- Bertindak kreatif dan menjadi berkat bagi sesama
Dilansir dari geografi analitik Indonesia, Revolusi 4.0 juga berperan dalam dunia Geografi, yaitu;
Geografi 4.0 : Berpikir Geospasial
Melimpahnya informasi geografis membuat kita dapat mengenal lebih utuh makna sebuah tempat. Kita dapat melihat bagaimana tempat memengaruhi kehidupan manusia dan bagaimana kehidupan manusia memengaruhi tempat.
Geografi 4.0 : Analisis Informasi Geospasial
Literasi peta sangat penting disini. Artinya kita harus mampu membaca, memvisualisasi dan mengolah informasi lokasi melalui peta. Dari sana, kita dapat menganalisis pola ruang. Peta membantu kita melihat arti sebuah tempat.
Geografi 4.0 : Bertindak Geospasial
Pola pikir geografis memampukan kita untuk paham harus melakukan apa dan dimana. Kita harus kreatif mengelola tempat. Dengan demikian kita akan menjadi berkat bagi sesama pada tempat dimana kita berada.
Apa contoh implementasi Geografi 4.0?
Google Maps, Waze, Foursquare, Go-Jek, Grab, Uber, Zomato, Pokemon Go, WhatsApp Live Location, Trafi, ArcGIS, ESRI, iGrow Asia, dan masih banyak lainnya!