Selasa, H / 28 Oktober 2025

Ketahui Kekuatan Talentanya Lewat Strengthsfinder Assessment, AP Log Jadikan Para Leadersnya Pionir Transformasi Budaya Perusahaan

Rabu 10 May 2023 18:47 WIB

Reporter :EDQP

Potret saat kegiatan berlangsung

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Angkasa Pura Logistik (AP Log) menggandeng ACT Consulting International untuk bersama melakukan assessment kekuatan talenta para Vice President serta General Manager menggunakan Strengthsfinder Assessment yang berlangsung pada tanggal 6 April 2023 di Gedung Datascript, Jakarta Pusat.

Strengthsfinder Assessment dikemas dalam sebuah training yang mengangkat tema “Change Starts with Me”. Melalui Strengthsfinder Assessment ini, yang mana para peserta mendapat hasil kekuatan dalam diri serta perilaku yang dilakukan sehingga hasil dari assessment tersebut dapat menjadi panduan dalam mengembangkan strategi mencapai tujuan perusahaan.

Kegiatan ini juga dilatarbelakangi oleh AP Log yang mementingkan perubahan perilaku melalui perubahan culture dengan menanamkan core values dalam organisasi dimulai dari para leader. Peran leader dinilai sangat penting dalam berjalannya perubahan budaya dalam perusahaan.



Dinyatakan oleh pihak AP Log bahwa kegiatan ini merupakan acara yang khusus serta amat berharga dalam perjalanan transformasi AKHLAK di Organisasinya.

Didapati 19 orang peserta dari level vice president serta general manager dalam mengikuti program ini. Mereka dipandu oleh fasilitator dari Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian (Founder ACT Consulting International) yaitu Coach Eka Chandra dan Coach M. Syaifullah.  



Hadir pula dalam sesi berjalannya program tersebut, Danny P Thaharsyah (Direktur Utama), Haruman Sulaksono (Head of Culture), dan Palwoto (Direktur Keuangan dan SDM).

Mereka sepakat bahwa Core Values AKHLAK ini sudah resmi menjadi nilai nilai dasar di AP Log yang mana terus diumumkan dan disampaikan oleh para pimpinan dalam proses perubahan perusahaan.

"Ada yang perlu diingat oleh para leader yakni kalimat 'Tell me, teach me, show me, guide me.' Sehingga leader tidak hanya memerintah, namun memberi tahu, mengajarkan, menunjukkan, serta membimbing anggota dalam perusahaan untuk perubahan (transformasi) budaya," papar Danny.



Ia berharap, Program ini menjadi permulaan yang akan terus dimonitor yang dapat memberikan pembekalan kepada peserta dalam menjalankan manajemen serta berdampak positif pada perusahaan. 

"Peserta juga diharapkan dapat memiliki tanggung jawab untuk memastikan para anggota dapat berani berkompetisi dengan pihak lain. Dengan itu, pendidikan, training, dan program seperti Strengthsfinder Assessment ini bisa mendapatkan keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa dan berhasil tidak hanya secara duniawi saja," sambungnya.

<more>

Menurut Dirut AP Log, sebagai pemimpin, dalam prinsipnya dapat menjalani tugas untuk mengurus orang yang dipimpin sehingga dapat memiliki pemikiran, tujuan, dan value yang sama dengan pemimipin.

Tidak hanya itu, namun pemimpin harus terus melihat sisi positif dari tiap hal baik itu dalam konflik perusahaan. Sehingga manajemen konflik juga menjadi bagian dari leadership untuk mendorong hal yang positif. 

"Bersama program ini, pimpinan di AP Log diharapkan mendapat pencerahan yang lebih baik, dapat saling mengenal, bekerja sama, dan terus memimpin proses transformasi AKHLAK di AP Log," tutupnya.



Sedangkan Palwoto mengatakan bahwa ada 1 aspek penting yang perlu dimiliki seseorang selain keahlian, yaitu mental untuk menjadi seorang pemenang.

“Ibarat sebuah pertandingan, keahlian pemain sudah dilatih sejak kecil. Namun mental juara juga diperlukan supaya bisa memenangkan suatu pertandingan.”

Dilanjutkan olehnya, jika dilihat dari apa yang sudah dibangun sekarang, peserta sudah melakukan assessment untuk eksplorasi karakter secara keseluruhan yang dinilai sudah saling melengkapi. Ada regulator, pengawas, pelaksana yang masing masing memiliki peran untuk berkolaborasi. 



“Menjadi pemimpin itu susah-susah gampang. Pemimpin harus seperti matahari yang bisa menyemangati karena matahari itu memanaskan. Pemimpin pun harus seperti air yang bisa mengetahui anak buahnya seperti apa. Pemimpin juga harus menjadi bintang yang bisa menunjukkan arah/mengarahkan."

Sebagai penutup, Palwoto sampaikan, "Selain itu, pemimpin harus bagaikan angin yang selalu dirasakan kewibawaannya meski kehadirannya tidak ada."



Menurut fasilitator, kegiatan tersebut diikuti oleh peserta yang aktif dalam menyampaikan berbagai pengalamannya. Ada juga yang bertanya serta menanggapi materi dengan kritis. Bahkan banyak didapati peserta merasa antusias mempelajari hasil assessment kekuatan dan perilaku yang dikerjakan. 

Harapannya dari output rangkaian kegiatan ini adalah peserta mampu memahami perannya sebagai pemimpin transformasi budaya berdasarkan kekuatan talentanya, dengan begitu peserta dapat menerapkannya dalam mengelola tim.

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA