Senin, H / 06 Oktober 2025

Kepala BPKSDM Pemkab Badung-Bali Yakini AI Talent Management Bisa Berdampak dalam Ekosistem Pemerintahan

Senin 03 Feb 2025 15:03 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Pemkab Badung-Bali telah menjadi salah satu pionir dalam implementasikan AI Talent Management, mengintegrasikannya ke dalam SIMALEN. Dari sini bisa terlihat, bagaimana AI Talent Management bekerja dalam ekosistem pemerintahan untuk menjawab tantangan dan ber-impact bagi SDM di sektor publik.


Langsung dari pengalamannya di lapangan, Dr. Drs. I Gede Wijaya Kepala BPKSDM Pemkab Badung menyampaikan Point of View nya terhadap AI Talent Management saat dirinya hadir dalam acara Leaders Breakfast Club (LBC) bertajuk "Manajemen Talenta Berbasis AI Menghadapi Gig Era" pada Kamis tanggal 23 Januari 2025.



"Kita sudah diberikan pedoman berdasarkan regulasi khususnya Permenpan 3 Tahun 2020 dimana untuk mencari talent-talent yang ada di ASN Kabupaten Badung kita mengukur dari dua unsur yaitu unsur potensial dan unsur kinerja. 


TalentDNA ini kita masukkan ke dua unsur tersebut khususnya yang berkaitan dengan culture fit yaitu yang berkaitan dengan nilai-nilai BerAKHLAK itu kita masukkan ke unsur kinerja sedangkan talent fit ataupun job fit kita masukkan di unsur potensial.


Dari kedua konsep ini berdasarkan regulasi yang kami harus pedomani dan ilmu yang diberikan melalui Bapak Ary Ginanjar ini menjadi sesuatu yang sangat lengkap artinya dimana kita meyakini betul dan membuktikan bahwa the right man on the right place di Pemerintah Kabupaten Badung itu bisa kita wujudkan," tuturnya.



Di sesi eksklusif LBC yang dihadiri oleh kurang lebih ada 700 orang dari beragam segmentasi (Pemerintahan, Lembaga, Perguruan Tinggi, Swasta, dan lainnya) tersebut Ary Ginanjar memperkenalkan salah satu inovasi luar biasa dalam manajemen talenta. 


Ary Ginanjar sebagai sosok yang sangat dikenal dan fokus pada pengembangan manusia, AI dapat mendorong kemajuan manajemen talenta sekaligus memastikan aspek humanis tetap menjadi prioritas.



Ary sampaikan ini dihadapan para tokoh terkemuka seperti Dr. Bima Arya Sugiarto (Wakil Menteri Dalam Negeri Kabinet Merah Putih), Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH., MH (Kepala Badan Kepegawaian Negara), Dyah Roro Esti Widya Putri, B.A., M.Sc (Wakil Menteri Perdagangan Kabinet Merah Putih), Dr. Muhammad Taufiq, DEA (Ketua Lembaga Administrasi Negara (LAN)).


Hadir pula sebagai panelis Mira Tayyiba, S.T., M.S.E.E (Dirjen Teknologi Pemerintah Digital Kementerian Komdigi), Bayu Hanantasena (President Director & CEO of Lintasarta).



Ary sampaikan, "Saat ini kita memasuki Era Gig. Era dimana semua perubahan terjadi begitu cepat dan tidak bisa diprediksi. Hal ini terjadi dalam segala hal, mulai dari sosial, teknologi, termasuk sumber daya manusia.


Untuk itu, kita membutuhkan sebuah tools untuk dapat memilih dan memilah dalam perekrutan talent dengan cepat. Bukan lagi dalam hitungan bulan dan minggu, tapi dalam hitungan menit dan dalam jumlah yang masal.


Kami, program studi psikologi UAG University mempersembahkan AI Talent Management, sebuah tools pertama di dunia manajemen talenta berbasis Artificial Intelligence. Semoga AI Talent Management ini dapat membantu organisasi dan korporasi dalam menghadapi Gig Era.


Gig era ini menggambarkan sebuah kondisi di mana ekonomi pun akan mengalami seperti halnya gig era. Sosial akan menghadapi gig era, teknologi juga menghadapi gig era, bahkan juga sumber daya manusia, pengelolaannya juga akan mengalami gig era. Turbulensi gig era sudah mulai kita rasakan.


Contohnya kemarin banyak yang memecat para milenial, padahal akan datang lagi gen alfa, gen beta. Situasi yang sama kita juga mungkin kaget ya, Bukalapak tiba-tiba harus menutup untuk produk barangnya. Kemudian kita masih ingat kita dulu pernah begitu semangat ketika Metaverse.



Sekarang bagaimana? Pemerintah juga sedang menyatukan 24 ribu apps untuk jadi satu, kita bayangkan itu. Saat yang bersamaan kita semua didorong oleh sumber daya manusia yang memiliki ciri yaitu gig human resources atau gig workers.


Sebuah posisi bisa jadi hilang, sebuah teknologi yang sudah kita terapkan, sudah investasi besar-besaran 2, 3, 4, 5 tahun kemudian tidak terpakai. Sementara tatangannya datang silih berganti.


<more>


Nah sekarang saya ingin membahas satu sisi yang tentu kita bersama-sama bagaimana kita menghadapi gig storm ini.


SDM kita contohnya, posisi apa sekarang yang statis tidak ada lagi, berapa lama posisi itu harus dimiliki. Sementara saat yang bersamaan kita membutuhkan SDM-SDM yang memiliki kompetensi dan memiliki agility.


Perpindahannya sangat cepat, mutasinya sangat cepat, sementara mencari mereka sangat membutuhkan biaya dan menghabiskan waktu. Cara normal di bulan ke-6, bulan ke-9 baru kita tahu ini cocok apa tidak, sebagian tidak cocok.


Tapi kita sudah terlanjur merekrut, tapi kita sudah terlanjur membiayai, sudah cocok 9 bulan kemudian pindah. Bayangkan situasi seperti ini, cara seperti apa yang harus kita lakukan sehingga kita bisa merespon gig era dimana semuanya serba tidak ada kepastian, semuanya serba cepat berubah, semuanya begitu gig atau hanya seperti performance musik lalu hilang dan kemudian masuk lagi dan mereka sudah tidak mau lagi bekerja.


Inilah yang akan kita bahas sama-sama, di sini sudah datang pembicara-pembicara yang hebat dimana hasil pembicaraan ini akan dibukukan karena ini adalah bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi UAG University atau ESQ Business School.


Dan inilah bagian dari Tridharma dimana hasilnya tentu kita akan sumbangkan, baik untuk pemerintah dan baik untuk swasta sehingga kita punya panduan. Karena cara belajar terbaik adalah belajar dari orang-orang yang berpengalaman.


Mudah-mudahan hasil pembahasannya hari ini bisa menjadi panduan dari para pakar-pakar kita, mereka bukan hanya pejabat, karena yang saya undang ini bukan hanya karena jabatannya tetapi karena kompetensi, ekspertis, dan integritas."


Uniknya, dasar-dasar atau konsep mengidentifikasi talenta seseorang ini sudah ditemukan 25 tahun yang lalu oleh Ary Ginanjar Agustian. Namun seiring perkembangan zaman, sekarang diramu secara digital, disupport dengan AI, lahirlah AI Talent Management ini.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA