Sabtu, H / 18 Oktober 2025

Internalisasi BerAKHLAK Para Agen Perubahan Pemkot Magelang Dibuka oleh KH. M. Mansyur

Selasa 30 Jan 2024 15:12 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, MAGELANG - Wakil Walikota Magelang KH. M. Mansyur membuka agenda Internalisasi BerAKHLAK Para Agen Perubahan (ASN) Pemkot Magelang pada tanggal 25 Januari 2024 secara offline.

Dalam forum yang sama, KH. M. Mansyur ditemani oleh Sekda Kota Magelang Hamzah Kholifi, Plt. Kepala BKPSDM Kota Magelang Anita Diah Lestari, serta para ASN Pemkot Magelang.



Perhelatan ini hasil kolaborasi antara Pemkot Magelang dengan ACT Consulting International (ESQ). Sehingga, sebelum acara inti berlangsung, KH. M. Mansyur meresmikan moment yang dilaksanakan selama 2 hari itu.

Lalu, dilanjutkan paparan singkat dari Founder ESQ, Ary Ginanjar Agustian melalui zoom meeting.

<more>

"Terimakasih saya ucapkan kepada Pak Ary dan tim yang telah bersinergi dengan kami. Saya sangat bahagia karena sekarang dilaksanakan kegiatan yang berlandaskan akhlak untuk mendongkrak kinerja ASN, menuju pemerintahan yang berkelas dunia," kata KH. M. Mansyur membuka sesi di pagi hari.

Wakil Walikota Magelang berharap, setelah kegiatan ini para ASNnya dapat menjadi agen perubahan. Menjadi pelopor perubahan dan menjadi panutan dalam investasi BerAKHLAK dan memiliki kinerja yang lebih baik.

Ia juga berpesan kepada para peserta agar bisa menyebarkan ilmu ini nantinya di lingkungan kerja masing-masing, juga di lingkungan rumah tangga.
 


"Ajak rekan-rekan kerja untuk meningkatkan akhlak dan diterapkan. Mengingat pentingnya substansi sosialisasi, saya harap bapak ibu semua bisa menyimak kegiatan ini dengan baik. Dan menghidupkan forum ini dengan tanya jawab. Jadi prinsip ASN tiap hari harus Apel (Saya pegawai elok dan loyal). Ini juga bagian dari akhlak," sambungnya.

Ditambahkan olehnya, "Seperti yang kita ketahui bersama, ilmu dan akhlak adalah dua hal yang sangat erat hubungannya. Keduanya harus dimiliki oleh seseorang jika ingin hidup lebih baik. 

Ketika seseorang memiliki akhlak yang baik disertai iman yang kenceng, ibadah yang khusyuk. Maka wawasan ilmunya lebih bermanfaat."



Sebagai penutup, KH. M. Mansyur memberikan pantun dan mengundang tepuk tangan meriah dari para peserta pelatihan.

"Pak mandor sedang naik motor. Motornya laju ke desa Blabak. Semangat kita jangan sampai kendor. Pastikan ASN selalu BerAKHLAK."

Giliran saatnya, Ary Ginanjar sampaikan statement motivasinya yang menginspirasi khalayak itu. Tak kalah humorisnya, Ary ucapkan sebuah pantun juga.

"Jalan-jalan ke kota sejuta bunga. Jangan lupa membawa salak. Kalau ingin kota maju, sehat, dan bahagia. Mari ciptakan ASN Berakhlakul karimah," ujarnya sambil tersenyum.

Tanpa basa basi, Ary mengatakan, "Ketika kita bicara BerAKHLAK, kita punya 3 komitmen yaitu komitmen intelektual, emosional dan spiritual. Komitmen intelektual itu adalah yang sudah digariskan pada Undang-Undang no. 20 tahun 2023 tentang ASN serta sudah disahkan dalam sidang paripurna DPR RI. Kebetulan saya diundang dan hadir dalam peresmian UU tersebut."



"Sehingga, yang namanya BerAKHLAK secara intelektual itu konstitusional harus dijalankan. Sedangkan komitmen emosional, ini sudah terbukti dan dipakai oleh Inggris salah satunya. Inggris memiliki slogan 'Britannia rules the waves'. Karena inilah Inggris bisa menguasai seluruh Samudera," papar Pendiri Menara 165 itu.

Artinya, kita bisa belajar dari negara negara maju itu. Apalagi Presiden sudah meluncurkan BerAKHLAK sebagai core values, bukan hanya disosialisasikan namun harus diinternalisasikan di lingkup Pemkot Magelang," lanjut pria yang merupakan mantan ASN selama 7 tahun.

"Yang ketiga adalah komitmen spiritual. Di dalam pancasila sudah ditetapkan bahwa sila yang pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. ASN bekerja atas dasar pengabdian kepada Tuhan, Bangsa, Negara. Seperti employer branding ASN yakni Bangga Melayani Bangsa. ," sambungnya.

Oleh karena itu, katanya, kekuatan kita untuk menjalankan amanah dari bangsa, amanah negara sangat tergantung dengan niat. Niat itulah yang harus jadi kunci yaitu bukan niat strong why (finansial) meskipun itu penting. 



Bukan niat big why (supaya dapat pangkat, jabatan) tetapi niatnya adalah grand why. Niat tertinggi pengabdian kepada Tuhan, negara, bangsa seperti yang dicontohkan oleh Baharuddin Lopa, Bismar Siregar, Jenderal Hoegeng dan lainnya. ASN seperti itulah yang patut ditiru. 

"Mudah-mudahan acara ini bukan sekedar basa basi. Tapi benar-benar niat ingsun itu bahasa jawanya dan grand why itu bahasa internasionalnya menjadi kunci dasar. Mudah-mudahan rakyat Magelang makin bahagia dan jadi role model untuk masyarakat Jawa Tengah dan akhirnya Magelang role model bagi Indonesia," harap Ary.

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA