Senin, H / 06 Oktober 2025

Hadir di Silaknas ICMI, Ary Ginanjar: Semoga Lahir Pemimpin Berkarakter - Berbasis IMTAQ & IPTEK

Minggu 15 Dec 2024 14:43 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, BOGOR - Founder ESQ Corp Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian diundang dan berkesempatan hadir dalam forum Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) 2024 yang berlangsung di Kota Bogor pada Sabtu (14/12/2024).

Program baru Silaknas ICMI 2024, yang mengambil tema “Mengokohkan Peran IMTAQ & IPTEK Menuju Indonesia Emas”, menjadi momen penting untuk evaluasi, konsolidasi, dan perayaan Milad ke-34 ICMI. 



"Selamat dan sukses melaksanakan Silaknas ICMI 2024. Semoga melahirkan pemimpin berkarakter yang berbasis IMTAQ dan IPTEK menuju Indonesia Emas 2045," harap Ary Ginanjar selaku Anggota Dewan Penasehat ICMI.

<more>



ICMI menegaskan komitmennya untuk mendorong program ketahanan pangan nasional sebagai fokus utama tahun 2025. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum ICMI, Prof. Dr. Arif Satria, dalam pembukaannya.

“Program ini sejalan dengan visi strategis pemerintah Presiden Prabowo Subianto, yang menempatkan ketahanan pangan sebagai salah satu pilar utama pembangunan nasional. Salah satu ciri negara yang kuat adalah ketahanan pangan yang kokoh,” ujar Prof Arif.



Memulai dari Desa untuk Ketahanan Pangan
Prof. Arif menegaskan, Indonesia memiliki potensi besar dalam ketahanan pangan, mengingat posisinya sebagai negara agraris dengan tanah yang subur dan sumber daya alam yang melimpah. 

Program ICMI akan dimulai dari pengembangan kawasan pedesaan sebagai pusat ekonomi pangan.

“Ketahanan pangan ini tidak hanya soal sumber daya alam, tapi juga teknologi dan edukasi. Desa harus menjadi kawasan maju secara ekonomi dengan menjadi sumber pangan,” kata dia.

Selain itu, ia menyoroti permasalahan besar terkait sampah makanan. “Indonesia berada di urutan ketiga dunia sebagai penyumbang sampah makanan terbanyak, setelah Arab Saudi di posisi pertama. Untuk itu, edukasi kepada masyarakat, terutama generasi muda, harus ditingkatkan.”

Teknologi dan etika dalam penerapan AI

Selain ketahanan pangan, ICMI juga menyoroti pentingnya pengawasan dalam penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI). Prof. Arif menyatakan bahwa penerapan AI di Indonesia harus berjalan sesuai dengan norma dan nilai kemanusiaan.

“ICMI akan berperan aktif dalam mendorong kebijakan penerapan AI yang adil dan etis, tanpa membatasi inovasi. Peran ormas Islam, termasuk ICMI, sangat penting dalam memastikan AI tidak disalahgunakan,”ujarnya.

ICMI juga menyerukan partisipasi aktif dalam mengatasi isu sosial lainnya, seperti pemberantasan judi online, pencegahan LGBT, dan mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.

Diketahui, kegiatan ICMI ini berlangsung selama tiga hari, dari 13 hingga 15 Desember 2024, dengan rangkaian acara seperti International Conference of Muslim Women dan Simposium Indonesia Emas.

Ketua Panitia Pelaksana, Ina Marlina, mengapresiasi antusiasme ribuan peserta yang hadir dari berbagai daerah. 

“Alhamdulillah, seluruh kursi terisi penuh bahkan sejak acara konferensi dan simposium. Terima kasih atas dukungan semua pihak dalam menyukseskan acara ini,” ujar Ina.

Pada acara ini, ICMI meluncurkan beberapa program strategis, seperti: Wakaf Deposito Beasiswa Pendidikan melalui BSI, Program Indonesia Pintar Mengaji, Pesantren Cendekia ICMI, Baret (Badan Reaksi Cepat) ICMI, dan ICMI Award untuk tokoh bangsa yang berjasa. 

“ICMI hadir untuk memberikan solusi terbaik bagi bangsa, berlandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan yang berbasis kecendekiaan,” kata Prof. Arif.

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA