Sabtu, H / 18 Mei 2024

Gathering Anti Mainstream di Tahun 2024! Ary Ginanjar Kumpulkan Seluruh Staffnya & Praktekkan Ilmu Growth Mindset

Selasa 16 Jan 2024 15:00 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Mengisi awal tahun dengan hal-hal positif menjadi rutinitas dari ESQ Group. Ibarat handphone yang lowbat kembali di charger kembali hingga full. 


Sebab itu, Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Group) gelar gathering yang antimainstream dengan mengumpulkan seluruh pimpinan unit kerja di bawah naungan ESQ beserta para staffnya.

Para ksatria 165 (sebutan karyawan ESQ) diberikan Training Internal Growth Mindset selama 2 hari pada tanggal 12-13 Januari 2024 secara hybrid (offline di Menara 165 Jakarta dan online di Zoom Meeting). 

Saat memandu ratusan orang, Ary juga ditemani oleh kadernya yakni Bramanto Wibisono, Arief Rahman, Rudi. Mereka adalah trainer ESQ.



Dalam kesempatannya, Ary mengundang tamu spesial yakni Ketua Dewan Pakar ESQ Dr. Aries Muftie, Ketua Dewan Pembina FKA ESQ Komjen Pol (Purn.) Arief Sulistyanto, dan Wakil Ketua Dewan Kehormatan FKA ESQ Komjen Pol (Purn.) Suhardi Alius.

Hadir juga di hari terakhir training, Ibunda Ary Ginanjar yakni Oma Ana Rohim bersama seluruh keluarga para staff ESQ lainnya.

"Setelah pulang dari Australia, saya berkumpul dengan 300 karyawan-karyawati ESQ (Ksatria 165) pengelola 17 perusahaan dalam ESQ Group. Saya tidak mau mengajarkan sesuatu yang tidak kami praktekkan. Di tahun 2024 ini kita fokuskan untuk back to ESQ 165 and keep Growth Mindset," ucap Ary.

Ary mengatakan, "Hari ini saya mengajarkan kepada Ksatria 165 bahwa kunci keberhasilan adalah Growth Mindset, yang membuat kita mampu keluar dari berbagai masalah. Namun sebaliknya, yang paling mematikan adalah fixed Mindset, yaitu senantiasa mencari dalih, blaming dan mencari justifikasi. Dan ini yang membuat apapun yang terjadi berhasil atau gagal."

Tapi menurutnya, Growth Mindset itu tidak akan terjadi tanpa ada Grand Why, yang menjadi landasan utama yang membuat Ksatria 165 memiliki "internal energi". 



"Energi yang bukan karena faktor luar (eksternal energi), seperti materi, pengakuan dan penghargaan. Tetapi energi abadi yang membara di dalam diri. Inilah yang disebut dengan Grand Why Energy," sambungnya.

Selanjutnya, barulah kolaborasi antar TalentDNA. Kolaborasi karyawan ESQ tidak akan terjadi apabila berlandasan Strong Why. Mengapa? Karena mereka akan rebutan tentang cuan. 

Juga tidak bisa berhasil apabila landasannya hanya Big Why, mereka akan rebutan kekuasaan dan pengakuan. Tetapi kolaborasi akan terjadi apabila mereka memiliki Grand Why.



Ditambahkan oleh Motivator Nasional itu, "Inilah yang disebut dengan resourcefulness terdiri dari visi misi 165, ESQ Way dan Growth Mindset. Karena aset ESQ bukan Menara 165, atau 17 anak perusahaannya. Tetapi aset ESQ adalah Anda. 

Mengapa? Peter F. Drucker telah mengatakan If we talk about business and management, we talk about human behaviour and human institution.

Artinya, kapanpun bisnis bisa hilang dan berganti ganti maka yang abadi itu hanyalah 165. Kamu yang siap (agile) di tengah tantangan-tantangan ini, ibaratnya seperti burung yang menghadapi ranting yang sewaktu-waktu bisa patah. Tapi yakin dirinya bisa terbang."

"Inilah tiga hal yang saya sampaikan kepada segenap karyawan-karyawati ESQ agar mereka mampu mencapai visi ESQ/Indonesia Emas 2045. Dan ternyata ilmu ini sudah ada 5000 tahun yang lalu, diajarkan para nabi," ungkapnya.



Selanjutnya, Ary mempersilakan para sahabatnya untuk memberikan sambutan atau pesan kepada para generasi penerus bangsa.

Suhardi katakan, "Integritas harus menjadi modal yang utama buat kita. Yang kita lakukan sekarang ini di training growth mindset ini akan sangat berguna di tahun 2030 ke depan bahkan seterusnya. Kami adalah masa lalu, dan kalian masa depan.

Saya punya komitmen dalam diri, jika mau berhasil atau sukses pertahankan integrity. Yang kedua adalah berikan warna inspirasi. Jadilah teladan bagi sekitar."

"Dan komitmen yang ketiga adalah konsisten. Ini yang disampaikan Pak Ary. Itu pelajaran buat kami hingga kini, sudah diterapkan 35 tahun lamanya saat mengabdi di kepolisian. Ingat, hindari perbuatan-perbuatan tercela. Berikan yang terbaik buat keluarga, bangsa, dan negara," tutupnya.

<more>

Arief Sulistyanto juga sampaikan, "Awalnya saya penasaran kenapa di kemeja yang saya pakai tertulis grand why di tangan kanan dan Anti J.E.B di tangan kiri. Ternyata jawabannya ada di Al-Qur'an surat Al-Isra ayat 71.



"Karena kanan untuk mencatat hal baik, hal yang bagus-bagus. Sedangkan kiri sebaliknya. Jadi, catatan tentang kebaikan, amal kebaikan itu akan dibaca dengan tangan kanan. Dan tangan kiri berarti bagi orang yang tidak melakukan kebaikan, catatan keburukan di tangan kiri seperti Justification, Excuse, Blaming," tutupnya.

Tak lupa, Ketua Dewan Pakar Aries Muftie juga tuturkan, "Kalau kita mau jadi pemimpin berarti kita harus mempunyai 3 sifat yakni semangat jihad, semangat telah ditetapkan sebagai pemimpin, dan dilakukan secara berjamaah atau bersama sama."



Euforia training semakin meriah karena dibalut dengan banyak permainan seru yang tentu mengandung esensi dan berkaitan dengan materi yang diberikan oleh Ary Ginanjar bersama kadernya.

Tujuannya agar para karyawan ESQ mudah mencerna dan mengingat materinya (bisa diaplikasikan di keseharian) jika disimulasikan dengan permainan.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA