Evaluasi Penyelenggaraan Umroh 2022 (2): Penilaian Karantina Kepulangan Jamaah Umroh yang Menjadi Perhatian dan Perbaikan

Oleh: Muhamad Solihin (GM ESQ Tours)

ESQNews.id, JAKARTA - Dari Evaluasi ini juga diungkap tingginya jamaah umroh yang positif pada saat tiba di Jakarta menjadi perhatian utama yang disorot berbagai pihak. Pada saat akan terbang kembali ke Jakarta semua jamaah wajib PCR, jika negatif di ijinkan kembali pulang, kalau positif wajib Karantina di Saudi.

Semua jamaah yang pulang ke tanah air sudah di PCR di Saudi dan hasilnya negatif, namun kenapa sesampainya di Jakarta banyak yang positif (20-30%). Salah satu yang harus diperbaiki adalah masalah Hotel tempat Karantina.

Terkait karantina kepulangan, rapat menyepakati sejumlah masukan penting bagi PHRI dan hotel yang menjadi tempat karantina kedatangan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), termasuk jamaah umrah. Masukan itu antara lain agar pihak hotel memperhatikan variasi dan kecukupan menu makanan bagi jamaah umrah. Hotel juga diminta melakukan standarisasi fasilitas, sarana, dan prasarana di dalam kamar agar jamaah merasa aman, nyaman, dan tetap dapat memelihara kesehatannya selama masa karantina dengan memperhatikan sirkulasi udara, ruang gerak penghuni kamar, dan kecukupan sinar matahari.

“Hasil evaluasi juga mendorong pihak hotel untuk mengatur flow pergantian antar penghuni kamar agar tidak terlalu dekat antara penghuni yang masuk dengan yang keluar dengan tetap memperhatikan higienitas kamar,” papar Hilman.

“Kami dalam waktu dekat ini akan mengundang hotel-hotel tempat screening kesehatan dan karantina untuk mengkoordinasikan SOP dan teknis pelaksanaan karantina bagi jemaah umrah,” sambungnya dalam siaran pers resmi Kementerian Agama RI Rabu (2 februari 2022).

<more>

Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, lanjut Hilman, juga meminta seluruh PPIU untuk memastikan sudah memiliki jaminan pemesanan (booking) kamar hotel untuk karantina kepulangan bagi jemaah umrahnya, sejak saat keberangkatan mereka. Hal ini penting agar tidak terjadi kasus jemaah terlantar karena menunggu kepastian tempat karantina. (ms)

Istithaah Kesehatan Diperketat Oleh Saudi Arabia: 6 Daftar Penyakit yang Tidak Memenuhi Istithaah Kesehatan Bagi Calon Jemaah

ESQNews.id, JAKARTA - Kesehatan kini menjadi salah satu fokus utama dalam penyelenggaraan ibadah haji. Pemerintah Arab Saudi dan Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa hanya jemaah yang memenuhi kriteria istithaah kesehatan yang dapat diberangkatkan menunaikan ibadah Haji.Melalui unggahan resmi Kantor Urusan Haji Jeddah (@kantorurusanhaji), disampaikan bahwa beberapa kondisi medis tidak memenuhi syarat istithaah untuk berhaji. Kondisi tersebut meliputi:• Gagal ginjal, jantung, paru kronis, atau gagal hati tingkat lanjut• Gangguan saraf atau kejiwaan berat• Lansia dengan demensia• Kehamilan trimester ketiga atau berisiko tinggi• Penyakit menular aktif seperti TB paru dan demam berdarah• Kanker yang sedang menjalani kemoterapi"Bekali diri dengan ilmu. Persiapkan badan dengan kesehatan." – Kantor Urusan Haji JeddahSementara itu, Detik.com (13 Oktober 2025) memberitakan bahwa Kementerian Kesehatan RI bersama Kementerian Agama RI akan memperketat pelaksanaan pemeriksaan istithaah kesehatan. Jemaah yang tidak memenuhi standar medis di Tanah Suci dapat dipulangkan ke Indonesia untuk mencegah risiko kesehatan berat selama ibadah berlangsung.ESQ Tours: Istithaah Bukan Sekadar Administrasi, Tapi Amanah IlahiDirektur ESQ Tours, Muhamad Solihin, menyampaikan bahwa kebijakan ini bukan bentuk pembatasan, melainkan perlindungan bagi jemaah agar dapat beribadah dengan aman dan sempurna."Istithaah bukan sekadar surat keterangan sehat, tapi bagian dari tanggung jawab kita kepada Allah. Menunda keberangkatan karena alasan medis bukan kegagalan, justru bentuk ketaatan dan kedewasaan iman," ujar Solihin dalam program Monopodcast Pagi @esqhajj.Ia menambahkan bahwa mulai tahun keberangkatan 2026 dan 2027, jemaah diimbau memulai pemeriksaan kesehatan sejak masa tunggu, bukan menjelang keberangkatan."Banyak jemaah yang sudah menunggu 10–15 tahun. Waktu panjang itu seharusnya digunakan untuk memperkuat fisik, mengatur pola hidup, dan menjaga stabilitas penyakit kronis," lanjutnya.Langkah Pembinaan ESQ ToursSebagai bagian dari ESQ Meaningful Journey, ESQ Tours saat ini melaksanakan pembinaan menyeluruh kepada calon jemaah, meliputi:1. Pendidikan Fiqih dan Hikmah Haji-Umrah2. Pembinaan mental dan spiritual sebelum keberangkatan3. Pemeriksaan kesehatan periodik melalui mitra klinik dan rumah sakit4. Kelas manasik yang juga membahas kesehatan dan kesiapan fisikMelalui program ini, ESQ berharap jemaah bukan hanya siap secara finansial, tetapi juga siap secara fisik, mental, dan spiritual.🟢 Disclaimer:Informasi ini bersifat edukatif dan bertujuan meningkatkan kesadaran calon jemaah haji tentang pentingnya istithaah kesehatan. ESQ Tours mendukung seluruh kebijakan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi dalam penyelenggaraan ibadah Haji yang aman, tertib, dan bermartabat.

Bangladesh Gagal Penuhi Kuota, Indonesia Terlambat Siap Berangkat Ketika Ekonomi dan Birokrasi Sama-Sama Jadi Ujian Menuju Baitullah – Bagian 2

ESQNews.id, JAKARTA - Bangladesh mengalami tantangan besar dalam pelaksanaan Haji 2025. Menurut laporan Arab News (7 Oktober 2025), 31 persen kuota Haji Bangladesh tidak terpakai akibat tingginya biaya paket dan menurunnya daya beli masyarakat.Namun menariknya, situasi di Indonesia justru berbanding terbalik. Antusiasme masyarakat sangat tinggi, tetapi kesiapan keberangkatan justru menjadi masalah utama. Setiap tahun, masih banyak jemaah yang sudah dijadwalkan berangkat justru menunda karena berbagai alasan — mulai dari belum siap dana pelunasan, masalah kesehatan, dokumen, hingga menunggu anggota keluarga.Ketika nama cadangan dipanggil, waktu sering tidak cukup untuk melengkapi proses administratif seperti pembuatan paspor, vaksin meningitis, dan pelunasan ke bank syariah. Akibatnya, pelunasan molor, visa tertutup oleh otoritas Saudi, dan sebagian kuota Indonesia tidak terserap 100 persen.Regulasi dan Kalender Jadi Tantangan TambahanDirektur ESQ Tours, Muhamad Solihin, menjelaskan bahwa perbedaan sistem antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi menjadi faktor krusial. “Saudi menggunakan kalender Hijriah, sedangkan Indonesia memakai Masehi. Selisih waktu 10 hari saja bisa menyebabkan visa close sebelum jemaah siap berangkat,” ujarnya dalam siaran Monopodcast Pagi – ESQ Meaningful Journey.Selain itu, koordinasi antara Pemerintah, BPKH, PIHK, perbankan syariah, dan sistem visa elektronik Saudi juga membutuhkan sinkronisasi waktu yang lebih cepat dan real-time. “Kalau di Bangladesh masalahnya ekonomi, maka di Indonesia masalahnya manajemen waktu dan birokrasi,” tambah Solihin.Dua Negara, Tantangan Berbeda, Dampak SamaPerlu Sinergi dan Edukasi Sejak AwalESQ Tours, sebagai penyelenggara World’s Best Hajj & Umrah Operator, menilai bahwa solusi utama adalah pembinaan jemaah tunggu sejak dini. Program Meaningful Journey yang dijalankan ESQ menekankan tiga aspek penting:1. Pemahaman Fiqih dan Hikmah Haji – agar ibadah lebih bermakna.2. Pelayanan Prima – agar jemaah merasa terlayani secara emosional dan spiritual.3. Fasilitas Terbaik – dari tiket, hotel, hingga transportasi, agar perjalanan berjalan lancar dan penuh nilai.“Haji bukan sekadar soal kuota dan visa, tapi kesiapan hati, niat, dan sistem yang tertata. Setiap kursi kosong adalah panggilan Allah yang tidak tersambut,” tutup Solihin.Tentang ESQ ToursESQ Tours (PT Fajrul Ikhsan Wisata) adalah penyelenggara resmi Haji dan Umrah yang terafiliasi dengan ESQ Group dan Dr. Ary Ginanjar Agustian. Dengan konsep Meaningful Journey, ESQ Tours menghadirkan perpaduan antara pemahaman spiritual, pelayanan prima, dan fasilitas terbaik dunia. ESQ Tours memiliki pusat informasi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Balikpapan, dan Palembang.Call Center ESQ Tours: 0811-4101-0165Website: www.esqtours.co.idMedia Sosial: @esqtours | @esqhajjSumber Referensi• Arab News (7 Oktober 2025): “Bangladesh reduces Hajj package fee after failure to fill quota”• Data Pelunasan Haji 2024–2025, Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah – Pemerintah Republik IndonesiaDisclaimerPress release ini bersifat edukatif dan informatif untuk meningkatkan literasi publik mengenai penyelenggaraan Haji. ESQ Tours tidak bermaksud mengkritisi lembaga tertentu, melainkan mendorong perbaikan sistem dan kesiapan jemaah demi kelancaran ibadah Haji yang lebih bermakna.

Pelunasan Haji 2026 Dimulai November: Saatnya Siapkan Diri, Ilmu, dan Dana Sejak Sekarang!

ESQNews.id, JAKARTA - Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia menargetkan pelunasan biaya Haji (Bipih) tahun 2026 dimulai pada bulan November 2025. Kebijakan ini menjadi langkah maju dalam mempercepat persiapan penyelenggaraan ibadah Haji agar berjalan lebih tertib, efisien, dan memberikan waktu yang cukup bagi calon jemaah untuk melengkapi administrasi dan pemeriksaan kesehatan.Kabar ini disampaikan melalui pemberitaan Detik.com (11 Oktober 2025) berjudul “Siap-siap, Pelunasan Biaya Haji 2026 Ditargetkan Mulai November.” Dalam laporan tersebut, pemerintah menyatakan tengah menyiapkan pembahasan final bersama DPR RI dan Panja BPIH agar keputusan nilai Bipih dapat segera disahkan sebelum akhir Oktober 2025.Langkah Positif PemerintahMenurut Muhamad Solihin, Direktur ESQ Tours & Travel (PT Fajrul Ikhsan Wisata), langkah percepatan ini merupakan sinyal positif dari pemerintah.“Jika pelunasan dilakukan lebih awal, maka proses persiapan keberangkatan dapat dilakukan dengan lebih baik. Jemaah memiliki waktu lebih panjang untuk mempersiapkan fisik, mental, dan spiritual sebelum menjadi tamu Allah,” ujarnya dalam siaran Monopodcast Pagi di kanal @esqhajj (YouTube & Instagram), Minggu (12/10).Ia menambahkan bahwa langkah pemerintah mempercepat tahapan pelunasan menunjukkan keseriusan dalam membenahi sistem penyelenggaraan Haji yang lebih modern dan akuntabel.“Ini juga menjadi momentum untuk memperkuat koordinasi antara pemerintah, PIHK, dan jemaah agar semua proses berlangsung tepat waktu,” lanjutnya.Imbauan untuk Jemaah 2026Bagi calon jemaah Haji yang telah terdaftar dan diperkirakan berangkat tahun 2026, ESQ Tours mengimbau agar mulai menyiapkan dana pelunasan sejak dini. Selain itu, calon jemaah juga diminta memastikan seluruh dokumen, hasil pemeriksaan kesehatan, dan manasik sudah lengkap sebelum masa pelunasan dimulai.“Jangan tunggu pengumuman resmi baru bersiap. November tinggal beberapa minggu lagi. Semakin siap sejak awal, semakin tenang saat waktu pelunasan tiba,” pesan Solihin.Pesan untuk Jemaah 2027 dan SeterusnyaSelain untuk tahun 2026, kabar ini juga menjadi peringatan dini bagi jemaah 2027 dan tahun-tahun berikutnya. Muhamad Solihin menegaskan pentingnya mempersiapkan tiga hal utama: keuangan, keilmuan, dan kesehatan.“Bagi jemaah 2027 ke atas, mulai sekarang sisihkan dana secara rutin di rekening haji syariah, ikuti pembinaan manasik, dan perhatikan kesehatan sejak dini. Jangan tunggu tahun keberangkatan baru bersiap,” ujarnya.Menurutnya, keberangkatan Haji yang bermakna tidak hanya ditentukan oleh tiket dan fasilitas, tetapi oleh kesiapan hati dan ilmu yang mendalam.“Di ESQ Tours, kami selalu menekankan bahwa Haji adalah Meaningful Journey — perjalanan dari ilmu menuju Mabrur, bukan hanya perjalanan fisik ke Tanah Suci,” tambahnya.Tantangan dan HarapanPemerintah masih menghadapi tantangan seperti fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar dan riyal, biaya avtur, serta efisiensi penyedia layanan di Arab Saudi.Namun berbagai kebijakan efisiensi seperti digitalisasi sistem pelunasan, penguatan koordinasi antarinstansi, serta optimalisasi peran Syarikah diharapkan dapat menekan kenaikan biaya dan meningkatkan kualitas layanan jemaah.PenutupESQ Tours mengapresiasi langkah pemerintah dalam mempercepat tahapan penyelenggaraan Haji 2026, sekaligus mengingatkan bahwa keberangkatan yang lancar hanya dapat tercapai bila seluruh pihak bersiap sejak awal.“Bagi seluruh calon jemaah Haji ESQ 2026, pastikan seluruh dokumen dan dana pelunasan siap sebelum November. Dan bagi jemaah 2027 dan seterusnya, mari mulai dari sekarang: menabung, belajar, dan menjaga kesehatan,” tutup Solihin.Untuk informasi dan konsultasi Haji, masyarakat dapat menghubungi Call Center ESQ Tours di 0811-4101-0165 atau melalui situs resmi www.esqtours.co.id.Sumber Berita Utama: Detik.com – “Siap-siap, Pelunasan Biaya Haji 2026 Ditargetkan Mulai November” (11 Oktober 2025)Disclaimer: Ini disusun untuk keperluan edukasi publik dan pembinaan jemaah Haji Indonesia oleh ESQ Tours. Informasi mengenai regulasi, waktu pelunasan, dan besaran BPIH sepenuhnya mengacu pada keputusan resmi Pemerintah dan DPR RI. ESQ Tours tidak memiliki kewenangan menentukan biaya, kuota, maupun regulasi Haji nasional.

Paragon dan ESQ Kemanusiaan Berkolaborasi - PD Wanita Islam Tangsel Gelar Pelatihan Budidaya Jamur Tiram

ESQNews.id, TANGSEL - Upaya memperkuat peran perempuan dalam ketahanan ekonomi keluarga terus digencarkan. Salah satunya melalui Pelatihan Budidaya Jamur Tiram bertajuk “Untuk Kemandirian dan Ketahanan Keluarga” yang digelar oleh Pimpinan Daerah (PD) Wanita Islam Kota Tangerang Selatan, Rabu (8/10/2025), di Aula Kantor Wali Kota Tangerang Selatan.Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 100 peserta ini melibatkan berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga, mahasiswa, pelajar, hingga masyarakat umum yang tertarik mengembangkan usaha pangan sehat berbasis pertanian rumah tangga.Ketua PD Wanita Islam Tangsel, Eva Nurfiriana, S.IP., M.M., menjelaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar transfer pengetahuan teknis, melainkan juga langkah nyata dalam memberdayakan perempuan agar mampu menciptakan usaha produktif dari rumah.“Budidaya jamur tiram ini sangat mudah diterapkan, bahkan di lahan sempit. Kami ingin perempuan Tangsel memiliki keterampilan yang bisa menghasilkan, sehingga keluarga semakin tangguh secara ekonomi,” ujar Eva.Dalam pelatihan tersebut, peserta mendapat pembekalan menyeluruh mulai dari pemilihan bibit unggul, pembuatan media tanam, perawatan, hingga strategi pemasaran hasil panen.Tiga narasumber dihadirkan untuk memperkaya wawasan peserta, yakni Eddy Misero (Sekjen Asosiasi UMKM Nasional), Muslih (perwakilan DKP3 Kota Tangsel), dan Prof. Dr. Yani Sudiyani, M.Agr. (akademisi dan peneliti pertanian modern).Menurut Eddy Misero, usaha budidaya jamur tiram sangat potensial dikembangkan di wilayah perkotaan.“Modalnya kecil, perawatannya mudah, dan pasarnya luas. Ini bisa menjadi pintu bagi banyak keluarga untuk mandiri secara ekonomi,” jelasnya.Acara ini turut dihadiri oleh Wali Kota Tangerang Selatan, perwakilan Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Ikatan Keluarga Minang (IKM), serta mitra dan sponsor seperti ESQ Kemanusiaan, PT Paragon Technology and Innovation (Paragon Corp), dan Puskesmas Cisauk.Pemerintah Kota Tangerang Selatan menyambut positif kegiatan ini karena sejalan dengan visi pembangunan daerah berbasis pemberdayaan masyarakat.“Pelatihan seperti ini sejalan dengan semangat Pemkot Tangsel dalam menciptakan masyarakat yang mandiri dan tangguh menghadapi tantangan ekonomi,” ujar perwakilan Pemkot Tangsel.Melalui kegiatan ini, para peserta diharapkan tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga semangat kewirausahaan dan kesadaran akan pentingnya ketahanan keluarga dalam mendukung pembangunan ekonomi lokal.Paragon dan ESQ Kemanusiaan Salurkan Zakat Perusahaan untuk Pelatihan Budidaya Jamur di BantenDukungan terhadap pelatihan tersebut juga datang dari PT Paragon Technology and Innovation melalui lembaga mitra ESQ Kemanusiaan. Pada hari yang sama, Paragon menyalurkan dana zakat perusahaan dalam program “Pelatihan Budidaya Jamur untuk Kemandirian dan Ketahanan Keluarga” yang digelar di wilayah Banten.Program ini merupakan bentuk nyata komitmen sosial dan spiritual Paragon untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi berbasis keterampilan.Kegiatan hasil kolaborasi antara ESQ Kemanusiaan dan Persatuan Wanita Islam (PWI) Banten ini melibatkan peserta dari berbagai kalangan, termasuk ibu rumah tangga dari keluarga menengah ke bawah, guru Sekolah Luar Biasa (SLB), serta pengurus panti asuhan.General Manager ESQ Kemanusiaan, Dewi Anjani, yang mewakili PT Paragon Technology and Innovation, menegaskan pentingnya program ini sebagai wujud nyata zakat yang produktif.“Kami percaya bahwa pemberdayaan ekonomi berbasis pelatihan seperti ini akan menciptakan dampak jangka panjang bagi keluarga dan komunitas,” ujarnya.Melalui kegiatan ini, para peserta tidak hanya mendapatkan pelatihan budidaya jamur tiram, tetapi juga pengetahuan tentang manajemen usaha, pemasaran sederhana, serta strategi menjaga ketahanan keluarga melalui wirausaha produktif. Diharapkan, hasil pelatihan ini dapat dikembangkan menjadi usaha mikro berkelanjutan yang memperkuat ketahanan ekonomi keluarga dan berkontribusi pada ketahanan pangan lokal.Tentang PT Paragon Technology and InnovationPT Paragon Technology and Innovation merupakan perusahaan kosmetik nasional yang menaungi berbagai merek ternama seperti Wardah, Make Over, Emina, dan Kahf. Melalui program tanggung jawab sosial dan penyaluran zakat perusahaan, Paragon terus berkomitmen menghadirkan dampak positif di bidang pendidikan, lingkungan, kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.Tentang ESQ KemanusiaanESQ Kemanusiaan adalah lembaga kemanusiaan yang berfokus pada program pemberdayaan sosial, kepedulian terhadap penyandang disabilitas, serta penanganan kebencanaan. Lembaga ini menjunjung nilai integritas, spiritualitas, dan profesionalisme sebagai dasar dalam setiap programnya.

Riset Jakpat: Selera Tradisional Kuat di Pasar F&B Lokal

ESQNews.id, JAKARTA - Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa sektor kuliner masih menjadi area minat utama dalam bisnis waralaba. Per Februari 2025, ada 157 pemberi waralaba lokal dan 154 dari luar negeri, dengan sektor makanan dan minuman tetap mendominasi 47,77%. Kesimpulannya, sektor kuliner tetap menjadi tulang punggung industri waralaba Indonesia.Jakpat melakukan survei untuk mengidentifikasi tren makanan dan minuman (F&B) lokal di delapan wilayah perkotaan di Jawa yaitu Bogor, Depok, Bandung, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Malang, dan Surabaya. Daerah-daerah tersebut merupakan pusat ekonomi dengan kepadatan penduduk tinggi, sehingga menjadi acuan penting bagi pelaku usaha dalam menilai peluang ekspansi. Riset ini melibatkan 995 responden muda dan dilakukan pada 2-7 September 2025.Secara umum, 77% dari responden cenderung memilih usaha kuliner lokal saat makan di luar. Dalam enam bulan terakhir, pilihan kuliner lokal masyarakat masih didominasi oleh menu berat seperti mie, bakso, soto, atau sop (68%), disusul ayam dan geprek (58%).Satu dari 2 responden mengaku suka menikmati masakan daerah seperti Padang, Sunda, atau warteg.Sementara itu, camilan khas seperti dimsum, siomay, batagor, hingga seblak dan cilok sama-sama populer di kisaran 50%. Kopi dan minuman kekinian juga cukup banyak diminati, menunjukkan bahwa tren modern tetap berjalan beriringan dengan selera tradisional.Perilaku KonsumenKonsumen umumnya memilih tempat makan berdasarkan harga (60%) dan rasa (59%) saat makan di luar. Faktor-faktor seperti pelayanan (44%), kebersihan (44%), dan porsi makanan (43%) juga memengaruhi keputusan mereka, terutama di kalangan responden kelas atas dan menengah."Bagi konsumen, harga dan rasa memang masih yang utama. Namun, semakin ke sini, pelayanan, kebersihan, dan porsi juga ikut jadi bahan pertimbangan. Artinya, tantangan pelaku usaha bukan hanya menjaga harga dan rasa, tetapi juga memastikan pengalaman makan terasa lebih bernilai secara keseluruhan," kata Lead Researcher Jakpat, Farida Hasna.Terkait fasilitas, 4 dari 5 responden menyatakan bahwa memiliki ruang dan toilet yang bersih adalah faktor penting yang harus dimiliki sebuah tempat makan. Pelajar cenderung mengutamakan tempat duduk yang nyaman (75%) dan colokan listrik (53%), sementara pekerja lebih fokus pada fasilitas praktis seperti tempat parkir (50%).Kebanyakan orang cenderung makan di luar sekitar jam makan siang (37%) dan makan malam (41%). Perempuan lebih cenderung makan di luar pada malam hari, sementara laki-laki menunjukkan aktivitas kuliner yang sedikit lebih tinggi di waktu larut malam dan pagi hari.Ketertarikan mencoba tempat makan baruMencoba tempat makan baru kini menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang, terutama dengan beragam pilihan kuliner yang terus bermunculan. Mayoritas konsumen tertarik mencoba tempat makan baru karena faktor harga yang terjangkau, dengan 64% menyebut kesesuaian budget sebagai pertimbangan utama.Selain itu, menu yang unik dan berbeda juga menjadi daya tarik tersendiri (49%), diikuti promo pembukaan yang membuat konsumen semakin terdorong untuk mencoba (48%). Rasa penasaran akibat sering melihat konten di media sosial turut memperkuat keputusan mereka dalam menjajal tempat makan baru.Kebanyakan konsumen tidak langsung mendatangi tempat makan baru. Sejumlah 40% menunggu hingga stabil atau melihat review terlebih dulu, 35% datang karena kebetulan lewat atau memilih 1-2 pekan setelah buka. Sementara, 26% tertarik pada promo pembukaan dan hanya 16% yang memilih hadir saat grand opening."Eksplorasi kuliner tidak selalu soal FOMO (fear of missing out). Ada yang wait and see sampai tempatnya lebih stabil, ada juga yang langsung datang setelah melihat promo atau review. Perbedaan ini menunjukkan bahwa cara orang mengeksplorasi kuliner baru bukan sekadar ikut tren saja, tapi juga soal menakar pengalaman yang layak dicoba," papar Hasna.Berapa rata-rata biaya satu porsi saat makan di luar? Apa saja usaha kuliner lokal yang digemari para responden muda di kota-kota urban? Dapatkan hasilnya dengan data mendetail dalam laporan Jakpat Consumer Insights: Local Food & Beverage Market pada tautan berikut: https://insight.jakpat.net/consumer-insights-local-food-beverage-market/

ESQ GROUP
ESQ TRAINING
ACT CONSULTING
ESQ TOURS TRAVEL
165 SUITE
ESQ MAGZ
ESQ COURSE
ESQ BUSINESS SCHOOL
ESQ MALAYSIA
LSP TRAINER INDONESIA
ASURANSI AMANAH GITHA
PT GRHA 165. TBK (MENARA 165)
MEDINA CATERING
LSP ESQ
LEMBAGA KEMANUSIAAN ESQ
WAKAF 165
LSP Telekomunikasi Prima Indonesia

ESQ GROUP

LSP TRAINER INDONESIA

ASURANSI AMANAH GITHA

PT GRHA 165. TBK (MENARA 165)