ESQNews.id, BANDUNG - Syamsuar (Gubernur Pemprov Riau), Edy Natar Nasution (Wagub Pemprov Riau), Harianto (Sekda) serta seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Riau ramai-ramai berangkat ke Kota Bandung, Jawa Barat sembari membawa istri, pada tanggal 17 Juli 2023.
Berbagai agenda dilakukan dengan tertib oleh Pemprov Riau, termasuk acara Penyerahan Penghargaan Nilai BerAKHLAK dari ACT Consulting International di Grand Ballroom, Trans Hotel Bandung.
Sehubungan dengan peluncuran Core Values BerAKHLAK oleh Presiden RI Joko Widodo, maka KemenPANRB bekerja sama dengan ACT Consulting International melakukan pengukuran survei BerAKHLAK bagi seluruh Kementerian, Lembaga Pusat & Pemerintah Daerah di Seluruh Indonesia.
Hasil surveinya menunjukkan bahwa Pemprov Riau berhak mendapat apresiasi karena masuk kategori Juara 5 Pemprov dengan Indeks Implementasi "Kolaboratif" dan 10 Besar Pemprov dengan Indeks Implementasi "Loyal" serta "Akuntabel".
Piala dan Piagam Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Ary Ginanjar Agustian (Founder ACT Consulting International) kepada Gubernur Pemprov Riau bersama jajarannya.
"Alhamdulillah kami ucapkan terimakasih kepada Pak Ary. Pertama kami mendapatkan penghargaan, dalam rangka BerAKHLAK yang jadi bagian dari kewajiban kami dan harus kami laksanakan di seluruh daerah.
Mudah-mudahan dengan penghargaan ini menambah motivasi kami untuk bekerja lebih baik lagi ke depan. Sekaligus dapat meningkatkan kinerja semua OPD di Provinsi Riau ini," ungkap Syamsuar.
Pria yang dikenal sebagai Gubernur satu-satunya yang dinobatkan sebagai tokoh public berpengaruh 2022 versi MAW Talk Award di Jogjakarta itu ucapkan terima kasih atas motivasi yang diberikan oleh Ary Ginanjar bersama tim serta mengurai OPD yang ada di Pemprov Riau.
"Ini pembekalan bagi kami. Harapannya bisa lebih baik dari kondisi ini. Penghargaan yang diraih jadi motivasi kerja lebih maksimal sekaligus memperbaiki kekurangan saat ini, mudah-mudahan ke depan kita akan melakukan MoU untuk menindaklanjuti hasil pembahasan hari ini.
Semoga Kabupaten Kota bisa ikut serta, apa yang baik di Provinsi bisa selaras baiknya dengan yang ada di Kabupaten Kota. Sehingga persepsi membangun daerah bisa lebih maju lagi," jelasnya.
Diharapkan hasil survei ini bisa dibawa pulang untuk dipaparkan kembali kepada seluruh insan Pemprov Riau seperti harapan sang Gubernur, Ary Ginanjar tampilkan dan jelaskan seluruh potret hasil survei secara transparan.
Kata Ary, maksud dari paparan ini diibaratkan seorang dokter yang lakukan general check up kepada pasiennya untuk mengetahui riwayat kesehatan seseorang (Pemprov) lalu memberikan resep serta obat jikalau ada "penyakit" untuk diobati.
"Selamat kepada Pemprov Riau yang mendapat penghargaan bergengsi secara nasional ini. Pak Gubernur bisa dijadikan role model dalam leadershipnya."
Ary jelaskan juga bahwa hasil survei ini dibuat apa adanya, tanpa intervensi, tidak di buat-buat. Dan berharap penghargaan ini bisa membuat masyarakat Riau tetap optimis, karena ini adalah hasil survei yang dilakukan secara spiritual digital. Spiritual dan hati nurani berbasis digital serta Revolusi mental BerAKHLAK.
"Harus bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan, meskipun tidak mudah. Apalagi ASN kita dihadapkan dengan 2 tantangan yaitu VUCA Era (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity) dan AI (Artificial Intelligence).
Sebab itu, agar seluruh ASN khususnya di Riau mampu bertahan dan hadapi tantangan itu perlu jadikan Budaya Kerja (Core Values dan Core Purpose) sebagai fondasi. Serta uji kompetensi dengan Talent DNA."
Menurutnya, secara struktural setiap pemerintahan (ASN) sudah ada (seperti strategi, sistem, visi, misi, target dan lainnya). Secara kultural, ASN kita harus punya 5 agility (change agility yakni mampu beradaptasi dengan perubahan apapun. mental agility yakni mampu bertahan dalam kondisi apapun. people agility yakni mampu bekerja sama dengan siapapun. learning agility yakni mampu memahami dan mempelajari hal baru dengan cepat, dan result agility yakni mampu tetap berprestasi dalam kondisi apapun.
"Selain struktural dan kultural, ASN kita juga harus dinilai kompetensinya. Kami punya tools namanya Talent DNA. Sehingga kita bisa menempatkan orang yang tepat di tempat yang sesuai kompetensinya. Karena tak bisa dipungkiri bahwa setiap orang memiliki bakat yang berbeda"
Dijelaskan juga oleh Pendiri ESQ Group, bahwa Talent DNA adalah metode berbasis internasional. Tools ini dapat mendeteksi cara berfikir seseorang, bisa melihat cara bergaul seseorang itu seperti apa, dan perilaku kerjanya seperti apa.
"Semua yang hadir di sini, kita survei gratis. Supaya kenal satu sama lain. Sehingga ini akan menjadi birokrat yang siap hadapi VUCA dan AI."
Untuk hasil surveinya dibacakan oleh Hesti Herminiati (Direktur Sales Corporate atau tim dari ACT Consulting International).
Katanya, survei dilakukan menggunakan pendekatan top of mind.
“Ada sekitar 482 responden ikut survei ini. Riau luar biasa,” pujinya.
Ketika di survei, tim ACT Consulting International meminta para pegawai Pemprov Riau untuk memilih 10 nilai yang paling menggambarkan pribadinya, lalu memilih 10 nilai untuk menggambarkan organisasinya saat ini. Dan mereka juga mengisi harapannya organisasi ke depan akan seperti apa.
"Hasil yang kami rangkum, nilai nilai yang paling banyak mereka pilih adalah Bertanggung Jawab, Bekerjasama, Disiplin dan Berintegritas."
Hesti, Dokter corporate culture tuturkan lagi, "Kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa 'saya orang yang Bertanggung Jawab, Bekerjasama, Disiplin Berintegritas dan saya rasa Pemprov Riau pun mendukung saya akan hal itu. Ke depannya saya harap 4 hal itu masih tetap ada di Pemprov ini seperti itu hasil surveinya."
"4 nilai itulah yang menjadi DNA Organisasi atau Core Character Pemprov Riau."
Bekerjasama, Berintegritas, Disiplin dan Bertanggung jawab adalah DNA di Pemprov Riau atau perilaku dengan voters terbanyak yang mempresentasikan pegawai secara pribadi dan Pemprov Riau secara organisasi saat ini serta ke depannya.
<more>
Acara yang digelar ini, mendapat respon yang positif dari petinggi ASN Pemprov Riau di antaranya:
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Perencanaan Keluarga Berencana Provinsi Riau Fariza, "Dipaparkan oleh Pak Ary bahwa penilaian terhadap kinerja BerAKHLAK di Provinsi Riau ada beberapa yang perlu kami sampaikan di sini, bahwa ada tes DNA (tes talent) yang menarik menurut saya. Itu sejalan dengan adanya 99 asmaul husna yang menjadi potensi diri dan organisasi baik kata Pak Ary. Senangnya, tes ini dilakukan gratis untuk kami."
Kepala Badan Pengembangan SDM Pemprov Riau Asrizal, "Terimakasih ESQ yang telah memberi penghargaan berupa loyal, kolaboratif, dan akuntabel. Menjadi modal dasar bagi Pemprov Riau untuk bisa maju ke depan, untuk membangun pemerintah yang men-sejahterakan masyarakat.
Ilmu yang disampaikan Pak Ary Ginanjar tentunya menjadi bekal bagi Pemprov Riau khususnya pejabat Eselon 2 yang akan menjadi pimpinan di instansinya dapat memberikan motivasi perubahan sikap sesuai dengan core values BerAKHLAK dan tujuan jadi pegawai negeri ke depan menjadi lebih baik, bisa mencapai harapan masyarakat.
Tadi juga dijelaskan hasil survei BerAKHLAK di Pemprov kami. Penilaiannya sangat objektif, berharap penilaian ini dapat menyusun pemberdayaan ke depan, menyusun program-program untuk implementasi BerAKHLAK dalam tugas ASN memberikan pelayanan kepada masyarakat."
Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Riau Erisman Yahya, "Para Kepala OPD dan istri ikut karena acara ini harus menyasar semua kepala OPD dan keluarga. Sebab ini menyangkut core values atau nilai yang harus diterapkan dalam melaksanakan tugas-tugas sebagai abdi negara atau pelayan masyarakat. Acara ini merupakan tindaklanjut dari edaran KemenpanRB tentang core values."