ESQNews.id, KUTAI KARTANEGARA - Perjalanan menemukan jati diri dan merancang masa depan yang lebih baik kini memiliki alat bantu yang terbukti berdampak positif. Hal ini terlihat dari pelaksanaan tes TalentDNA di MA Negeri 2 Kutai Kartanegara yang diinisiasi oleh Ary Ginanjar University dan diimplementasikan melalui bimbingan intensif dari guru Bimbingan dan Konseling, Ibu Nurlia Santy Agustin, S.Pd., M.Pd.
“TalentDNA adalah instrumen yang dirancang untuk mengungkap kecenderungan perilaku manusia secara utuh, mengenali dorongan motivasi, pola hubungan, dan gaya bertindak”, tegas Dr. Ary Ginanjar (Pendiri ESQ serta Penggagas TalentDNA).
Sebanyak sebelas siswa kelas XI, terdiri dari enam siswi dan lima siswa, mengikuti tes TalentDNA melalui aplikasi mobile dengan kode login khusus yang telah disediakan. Aplikasi ini dirancang untuk membantu individu mengenali kecenderungan perilaku, kekuatan karakter, serta potensi alami yang dimilikinya.
Pemahaman Ibu Nurlia tentang pendekatan TalentDNA diperoleh setelah mengikuti pelatihan “Coaching dan Counselling menggunakan TalentDNA” pada tanggal 5–6 Maret 2025 di Menara 165, Jakarta.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Universitas Ary Ginanjar bekerja sama dengan Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia. Pelatihan ini menjadi bekal penting bagi Ibu Nurlia dalam mengimplementasikan asesmen secara efektif di lingkungan sekolahnya.
Dalam laporan hasil risetnya, Ibu Nurlia menyampaikan bahwa para peserta merasakan manfaat nyata dari pelaksanaan asesmen ini.
Para siswa mengaku sangat terbantu dalam mengenali diri mereka secara lebih detail. Mereka mampu mengidentifikasi karakter dominan dalam dirinya, serta memahami bagaimana karakter tersebut memengaruhi cara belajar, berinteraksi, hingga menentukan arah hidup.
<more>
Lebih dari itu, hasil asesmen juga memberikan dampak langsung terhadap pengambilan keputusan karir.
Siswa merasa lebih percaya diri dalam menentukan jurusan studi lanjutan, arah profesi yang sesuai, dan langkah-langkah strategis menuju masa depan. Mereka tidak lagi sekadar mengikuti arus, tetapi mulai menyusun rencana berdasarkan pemahaman atas siapa diri mereka sebenarnya.
TalentDNA, yang digagas oleh Dr. Ary Ginanjar, dinilai para siswa sebagai alat yang sangat berguna dan layak digunakan oleh siapa pun yang ingin mengenali bakat diri. Lebih dari sekadar tes, TalentDNA membuka ruang refleksi dan perencanaan yang penting dalam fase pertumbuhan remaja.
Melihat dampak positif ini, Ibu Nurlia merekomendasikan agar lebih banyak siswa MA Negeri 2 Kutai Kartanegara mendapat akses terhadap tes TalentDNA. Menurutnya, asesmen ini tidak hanya mendukung pengembangan karakter secara personal, tetapi juga menjadi bekal penting dalam pembentukan arah karir yang kuat dan berkelanjutan.
“Harapannya, asesmen ini dapat menjadi bagian dari program pengembangan diri yang berkesinambungan di sekolah. Karena mengenali diri adalah langkah awal untuk menaklukkan dunia,” ujar Ibu Nurlia dalam laporannya.
Langkah yang diambil MA Negeri 2 Kutai Kartanegara ini menjadi bukti bahwa inovasi dalam pendidikan karakter tidak hanya mungkin dilakukan, tetapi juga memberi hasil nyata.
TalentDNA hadir bukan sekadar sebagai teknologi, tetapi sebagai jembatan untuk menciptakan generasi muda yang lebih mengenal dirinya, lebih percaya diri, dan siap menatap masa depan dengan visi yang lebih jelas.
