ESQNews.id, JAKARTA - Berita hangat datang dari Alamanda Shantika Santoso (CEO Binar Academy) yang ternyata merupakan alumnus ESQ mengungkapkan rasa syukur karena pernah mengenyam pendidikan di lembaga yang didirikan oleh Ary Ginanjar Agustian ini, sehingga mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
Binar Academy adalah lembaga pendidikan non-formal yang bergerak di bidang EdTech (Educational Technology).
Hal itu ia sampaikan pada acara Wisuda ke-8 ESQ Business School - Universitas Ary Ginanjar dan Resepsi Penyambutan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2024/2025 (Angkatan 12) Universitas Ary Ginanjar dengan tema “SDM Cerdas Berkarakter Menuju Generasi Emas Indonesia”, di Ruang Granada Menara 165, Jakarta, Sabtu 7 September 2024.
“Beberapa belas tahun yang lalu itu saya itu datang pakai anting, antingnya banyak banget. Mungkin waktu itu orang tua saya kirim saya ke ESQ karena saya bandel banget, kerjaannya bolos sekolah, lalu saya dikirim ke ESQ dan di ESQ jujur saya menemukan tempat di mana saya bisa berekspresi, dengan tidak disuruh tapi akhirnya saya copot anting saya setelah beberapa bulan ikut ESQ,” ujarnya.
“Saya menemukan tempat yang benar-benar enggak di judge tapi kita ada di dalam lingkungan yang sangat sehat sekali dan saya grow up dengan teman-teman saya di ESQ sampai sekarang kita masih bersahabat,” lanjutnya.
Shantika merasakan banyak hal positif yang didapat di ESQ termasuk mengekspresikan hobi dan talentanya, sehingga kemampuan dirinya menjadi semakin bertumbuh. Itu pula salah satu penyebab bukunya yang pertama akhirnya di cetak dan diterbitkan oleh ESQ.
<more>
“Jadi ESQ has been part one of the biggest part of my life dan hari ini senang banget bisa hadir di sini lagi,” terangnya.
Shantika mengatakan, antara Binar Academy dan Universitas Ary Ginanjar memiliki banyak kesamaan di antaranya school atau university of life sebagai tempat pembentukan karakter.
Maka atas dasar itulah dilakukan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) kerja sama antara Binar Academy dengan Universitas Ary Ginanjar dengan harapan kolaborasi ini bisa berdampak lebih signifikan lagi untuk Indonesia.
“Aku baru sadar karena di Binar itu kita punya yang namanya 16 BINARistics yaitu karakteristik yang harus di punya oleh seluruh lulusan Binar dan karakteristik yang kita tanamkan ke lulusan Binar dan aku baca-baca lagi mungkin tanpa aku sadari itu aku sebenarnya dulu belajar waktu aku di ESQ dan sekarang aku terapkan di sekolahku,” imbuhnya.
Ary Ginanjar juga mengatakan bahwa kolaborasi ini dilakukan atas dasar semangat dan visi yang sama dengan Binar Academy untuk sama-sama mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Wah siapa sangka, alumni ESQ kini menjadi partner untuk bekerjasama. Mohon doanya ya..."
Menurut President ESQ Corp, Alamanda Shantika tidak hanya unggul dalam IQ (kecerdasan intelektual, tetapi juga memahami EQ (kecerdasan emosional) & SQ (kecerdasan spiritual).
"Kombinasi ini membentuk karakter yang kuat dalam dirinya untuk menjadi seorang pemimpin yang tangguh," ujarnya.
Sementara itu, melansir dari media, Muhammad Rafi Thariq mewakili wisudawan ESQ Business School (Universitas Ary Ginanjar) menyampaikan rasa syukur mendalam karena diberikan kesempatan belajar dengan rasa penuh cinta mendalam dari para dosen di kampus ini.
“Saya mewakili para wisudawan mengucapkan terima kasih dan maaf kepada orang-orang yang sudah menjadi bagian dan pengorbanan kepada kami. Terima kasih ayah bunda, terima kasih mama, papa, bapak, ibu, abi, umi atas segala perjuangan dan pengorbanan baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui,” ujarnya.
“Tak lupa pula penyampaian rasa terima kasih terhadap para lentera ilmu kebaikan hamba sang maha cahaya Bapak Dr. Ary Ginanjar Agustian, terima kasih Pak. Terima kasih kepada dosen seluruhnya, staff akademik Universitas Ary Ginanjar,” sambungnya.
Dengan mata berkaca, Rafi mengungkapkan betapa besarnya cinta dan perhatian mendalam dari para pendidik. Bahkan di Universitas Ary Ginanjar ini, dosen-dosen pasti mencari mahasiswa dan menanyakan kabarnya jika misal mahasiswa tersebut tidak kelihatan di lingkungan kampus.
“Kami selaku mahasiswa berterima kasih yang sangat dalam karena Bapak Ibu dosen sudah menemani kami dalam proses transformasi berpikir, membantu kami mengekstrak kembali komposisi dari susunan pola pikir kami yang mengarahkan kami menjadi hamba Allah yang berintegritas di dalam situasi apapun,” kata Rafi.
“Kemudian membakar semangat kami, menentukan passion yang ada di dalam diri, menggiring kami dalam mengelola warna kehidupan secara kreatif, mendidik kami untuk bersikap humanis dan melatih kami menjadi wakil Allah yang profesional,” sambungnya.