ESQNews.id, MATARAM - Pj. Gubernur NTB Hassanudin menyampaikan ada berbagai tantangan yang dihadapi generasi muda masa depan tanah air di antaranya masalah narkoba dan yang terbaru judi online yang kian marak menjerat kaum muda.
"Tantangan kita khususnya kaum muda begitu kompleks, ada narkoba, hingga judi online. Jangan pernah didekati apalagi dicoba!" tegasnya saat memberikan sambutan pada kegiatan Silaturahmi Kebangsaan Mewujudkan Indonesia Emas 2045, bertempat di Auditorium Raudhah Kantor Pusat Bank NTB Syariah (12/7/2024).
Untuk itu, dalam rangka mewujudkan Indonesia emas 2045 Pj. Gubernur Hassanudin mengajak generasi muda Indonesia khususnya di NTB, agar senantiasa menjaga diri dari hal negatif yang dapat merugikan diri dan menghancurkan masa depan.
"Mari majukan bangsa dan negara dengan prestasi dan inovasi. Tingkatkan kekompakan dalam hal positif, karena hal tersebut menguatkan kecintaan terhadap bangsa," urainya.
Hassanudin juga meminta agar tidak hanya menjaga diri, akan tetapi juga menjaga keluarga dan lingkungan sekitar. Misalnya, dengan mengedukasi masyarakat tentang bahaya judi berbasis digital ini.
“Jeratan judi online yang kian hari semakin marak di tengah masyarakat, sangat membahayakan dan mengkhawatirkan,” kata Hassanudin.
Dalam kesempatan tersebut, Pj. Gubernur Hassanudin memaparkan tantangan kebangsaan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Sekaligus mengapresiasi kegiatan ini yang diinisiasi oleh Bank NTB Syariah bersama ESQ.
"Saya bahagia dan respect bisa bertemu dengan Pak Ary Ginanjar founder ESQ di Pulau 1000 Mesjid ini. Setiap apa yang disampaikan oleh Pak Ary itu adalah hal yang sangat mendasar dan saya yakin kalau kita berangkat dari sini mudah-mudahan niat baik kita, NTB akan menjadi pilot project untuk kemaslahatan kita bersama.
Saya juga meyakini apa yang disampaikan Pak Ary Ginanjar terkait nilai-nilai atau core values dan purpose adalah menjadi fondasi yang sangat mendasar dan itu akan kami implementasikan.
Saya sadar, kita terlalu banyak memikirkan duniawi, namun setelah mendengarkan paparan Pak Ary, kita juga harus seimbangkan dengan akhirat. Jadi kita bekerja itu sebagai ibadah juga. Untuk itu, saya akan mengimplementasikan apa yang Pak Ary Ginanjar berikan kepada saya sejak 21 tahun yang lalu kepada khalayak.
Sampai saat ini tetap komitmen dan konsisten. Dan kepada keluarga besar khususnya rekan-rekan Bupati serta Walikota saya yakin ini adalah tanggungjawab moral kita untuk investasi generasi.
Sehingga himbauan dan ajakan yang kita berikan saat ini, apa yang disampaikan oleh Bank NTB Syariah yang memfasilitasi kegiatan ini agar menyiapkan putra putrinya, masyarakatnya, ikhlaskan untuk mengikuti pelatihan ESQ untuk kita siapkan. Mereka adalah bibit-bibit unggul untuk menyongsong generasi emas 2045," papar Hassanudin.
Diketahui, kegiatan seminar kebangsaan yang diselenggarakan Bank NTB Syariah menggandeng ESQ ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda NTB, para bupati/walikota se-NTB, Kepala Perwakilan lembaga/instansi pusat dan daerah, serta tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga media dan pers.
Berbicara soal Indonesia Emas 2045, Indonesia Emas 2045 adalah visi pemimpin negara untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju, modern, dan sejajar dengan negara-negara adidaya di dunia saat usia Indonesia genap 100 tahun pada tahun 2045 mendatang.
Strategi untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 ditempuh melalui penguatan karakter, penanaman nilai-nilai luhur bangsa, peningkatan etos kerja serta penguatan terhadap Integritas Sumber Daya Manusia Indonesia sehingga menjadi bangsa yang unggul di dunia.
Strategi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 memerlukan langkah konkrit di tingkat regional Nusa Tenggara Barat di mana di dalamnya Bank NTB Syariah memiliki tanggung jawab secara moril bersama seluruh pemangku kepentingan di Nusa Tenggara Barat untuk mengambil inisiatif dan langkah strategis sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mewujudkan visi Indonesia Emas.
Salah satu langkah strategis sebagai bentuk kontribusi nyata 2045 yakni digelarnya seminar hari ini. Sebuah forum yang diinisiasi oleh Bank NTB Syariah bersama ESQ yang bertujuan untuk membangun visi dan sinergi bersama seluruh stakeholder (Pemerintah Daerah, Instansi Pemerintahan, Otoritas, Dunia Pendidikan, Pengusaha hingga Tokoh Masyarakat) yang ada di Nusa Tenggara Barat dalam rangka mewujudkan Generasi Emas NTB menuju Indonesia Emas 2045.
Harapan dari penyelenggaraan forum ini sekaligus sebagai momentum kick off dari rencana pelaksanaan training character building ESQ bagi 10.000 masyarakat di Nusa Tenggara Barat yang akan menyasar berbagai elemen masyarakat sehingga terbangun karakter-karakter SDM yang diinginkan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Untuk mewujudkannya, saya mau sharing sedikit tentang adanya sebuah mesjid kuno bayan beleq (3 abad lalu), yang merupakan mesjid pertama dan tertua di Pulau Lombok. Suatu ketika, gempa datang, namun mesjid itu tetap tegak berdiri dengan kokoh. Apa faktor penentunya? Yaitu fondasi.
Jadi artinya untuk mempertahankan NTB supaya tetap eksis di tahun 2045 (100 tahun kemerdekaan Indonesia) yaitu dengan memperkokoh fondasi. Ibaratkan rumah sasak misalnya, ada atap, tiang dan fondasi. Fondasinya itu adalah paham kebangsaan seperti pidato Pak Hassanudin, lalu ditambah pancasila dan employer branding ASN bangga melayani bangsa.
Dikuatkan dengan tiangnya yaitu BerAKHLAK (nilai-nilai dasar ASN). Dilengkapi dengan 9 kompetensi ASN (Integritas, Kerjasama, Komunikasi, Orientasi pada hasil, Pelayanan publik, Pengembangan diri dan orang lain, Pengambilan keputusan, Mengelola perusahaan, dan Perekat bangsa)," tutur Ary.
Dilanjutkan olehnya, "Dan saya juga memotret pengukuran budaya kerja ASN, bahwa gubernur, bupati, walikota, kepala dinas maka semuanya tidak lepas dari yang namanya punya target, visi, misi. Lalu punya sistem, struktur dan strategi. Dan tantangan terbesarnya adalah eksekusi atau pelaksanaannya. Ketika pelaksanaanya itu ada yang namanya budaya kerja. Ada saja yang tidak mencapai target. Maka masalahnya dimana? Yaitu perilaku (moral) atau SDM nya yang harus dibenahi.
Maka izin, kami bersama Bank NTB Syariah untuk membangun moralitas bangsa untuk 10.000 change agent yang akan menjelaskan apa yang saya paparkan kepada seluruh lapisan masyarakat NTB secara gratis.
Ini ilmu yang saya berikan juga ke Pak Pj. Gubernur NTB 21 tahun yang lalu. Sehingga sekarang bisa menjadi pemimpin yang luar biasa. Dan kita akan berikan kepada anak anak muda, mereka akan kami training-kan maka harapannya mereka bisa jadi calon-calon gubernur, bupati, walikota yang kombinasikan 3 kecerdasan (intelektual, emosional, spiritual)."
Ary Ginanjar, sang motivator, akan memberikan konsep 4i yaitu fondasi, kompetensi, mentality, ekonomi. Untuk fondasi tadi telah dipaparkan oleh Hassanudin terkait paham kebangsaan. Kompetensi, kami akan sediakan teknologi era sekarang dan bisa didapatkan oleh mereka yang tidak lulus kuliah. Mentality akan kita bangun untuk 10.000 orang pertama. Kalau seandainya berhasil, kita akan adakan untuk 100.000 orang. Kalau berhasil lagi, begitu seterusnya. Dan terakhir yaitu ekonomi.
"Di mesjid bayan ada berapa tiang? 4 kan yah. So yang harus kita bangun yaitu masyarakat, ulama, pemerintah dan swasta. InsyaAllah 10, 20 tahun lagi akan lahir Pak Hassanudin lainnya. Namun kira kira semua ini bisa berhasil atau tidak? Semuanya tergantung dengan niat kita. Ada 3 niat kita dalam berkarir atau menjadi seorang pemimpin yakni strong why, big why, grand why.
Strong why niat untuk mendapatkan cuan, big why niat untuk mendapatkan jabatan, sedangkan grand why adalah niat untuk mengabdi atau berkontribusi. Sekarang, mari bapak ibu tentukan niat dan bikin keputusan, langkah apa yang akan diambil setelah pulang dari sini," ujar Ary.
<more>
Kemudian, sebagai tuan rumah Dirut Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo mengatakan, dalam rangka pencanangan generasi emas NTB untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, hari ini dihadiri langsung oleh Pj. Gubernur NTB, Pak Hassanudin. Beliau menyampaikan tentang pentingnya membangun wawasan kebangsaan bagi generasi muda yang ada di Indonesia khususnya di NTB.
"Seperti yang dipaparkan beliau, bahwa tantangan yang ada di generasi muda ini cukup berat, karena saat ini Indonesia menghadapi challenge bonus demografi adanya generasi muda yang pada tahun 2030 akan menjadi pemimpin di masa depan, yang diharapkan apabila kita tidak siap untuk menghadapi tantangan ini maka bonus demografi akan menjadi suatu bencana demografi di Indonesia di tahun 2045.
Maka dari itu, peduli hal tersebut, kami Bank NTB Syariah memiliki komitmen secara berkelanjutan untuk bisa memberikan pelatihan karakter building bekerjasama dengan ESQ dalam rangka memberikan fondasi bagi generasi emas NTB. Dan insyaAllah setelah kami menyelesaikan training internal bagi seluruh pegawai Bank NTB Syariah dan juga pasangannya.
Kami akan mulai memberikan pelatihan yang pertama kali adalah bagi pelajar dan juga mahasiswa di seluruh NTB. Tahapan-tahapan selanjutnya akan kami coba untuk seluruh masyarakat mewakili beberapa segmen yang ada di lapisan masyarakat. Mudah mudahan ikhtiar ini memberikan kebaikan bagi NTB dan juga Indonesia.
Logikanya, saat kami di Bank NTB Syariah memilih ikhtiar ini akan menjadikan adanya biaya bagi perusahaan kami. Tapi kami percaya semakin banyak biaya yang kami keluarkan untuk kemaslahatan, Allah akan menggantinya dengan berlipat kebaikan bagi Bank NTB Syariah.
Kemudian, kami sebagai institusi perbankan syariah pastinya mempunyai tanggungjawab selain sebagai lembaga bisnis kami juga punya tanggungjawab untuk membangun sosial ke masyarakat yang lebih beradab. Untuk itu, kami Bank NTB Syariah tidak ragu-ragu memberikan komitmen untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat berkontribusi, mari bantu kami mewujudkan Indonesia Emas 2045," ajaknya.
Acara ini direspon positif oleh Wirajaya Kusuma (Kepala biro perekonomian Provinsi NTB), "Kami telah mengikuti paparan dari Pak Ary Ginanjar terkait dengan wawasan kebangsaan yang sangat menyentuh hati. Saya pikir ini sangat penting bahwa basically untuk membangun fondasi suatu bangsa yang kuat itu harus dari mentality kepribadiaan yang kuat, harus berlandaskan atas nilai nilai akhlak yang mulia.
Paparan dari Pak Ary Ginanjar saya rasa bisa menjadi modal untuk menjadikan bangsa ini menjadi lebih baik ke depannya menjadikan generasi Indonesia menjadi generasi emas dengan akhlak mulia.
Apalagi bersinergi dengan Bank NTB Syariah yang menjadi salah satu BUMD Provinsi NTB. Kegiatan ini menjadi sangat baik dilaksanakan, dimana Bank NTB Syariah berkontribusi untuk menghadirkan Pak Ary Ginanjar ke sini. Dan tentu harapan kita, materi materinya bisa disebarkan tak hanya di tingkatan pejabat melainkan masyarakat luas. Sesuai cita cita kita melahirkan 10.000 ribu generasi emas di mulai dari pulau 1000 mesjid."
Herman Jayadi (Ketua PKC PMII - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Bali Nusa) yang juga hadir sampaikan, "Dalam kegiatan ini kita sudah banyak mendengar motivasi soal kebangsaan, pemuda pemudi. Tentu kegiatan ini sangat luar biasa untuk para pemuda karena ke depan, pemuda tentu harus tahu bagaimana kemudian membentuk karakter karakter generasi bangsa.
Sehingga tidak lagi terjerumus dalam hal hal yang kemudian tidak diinginkan. Sebab itu untuk membentuk generasi emas tahun 2045 menjadi cemerlang. Kegiatan ini harus diadakan juga di daerah-daerah di NTB, bukan hanya di Kota Mataram. Agar memiliki lebih banyak pemuda yang berkarakter, menjadi punya visi ke depan menuju Indonesia Emas 2045."
Brigjen TNI Agus Bakti, Komandan Korem 162 Wirabhakti juga turut katakan, "Tadi sudah kita saksikan bersama sama presentasi dari Pak Ary Ginanjar yaitu sebenarnya seiring sejalan dengan tugas dari Korem bagaimana kita melestarikan nilai nilai bangsa ini, fondasi bangsa ini. Wawasan kebangsaan tadi atau paham kebangsaan kita harus kuat untuk membuat pijakan dan melompat lebih jauh menuju apa yang akan kita raih.
Tentunya harapan kita bersama NTB menjadi tempat yang paling kokoh, paling siap untuk meraih Indonesia Emas 2045. Namun di NTB ini ada beberapa penyakit masyarakat di antaranya judi online, pinjaman online, termasuk maraknya peredaran minuman keras dan narkoba. Sehingga hadirnya Pak Pj Gubernur NTB dan Pak Ary kembali mengingatkan kami bahwa ini sini bukan sekedar hanya silaturahmi melainkan ini harus dijadikan komitmen, merupakan kesepakatan bersama untuk melangkah, memperbaiki, mengobati penyakit masyarakat. Dengan memperkokoh fondasi atau nilai nilai di NTB."