Selasa, H / 14 Mei 2024

Amazing Teacher

Senin 21 Aug 2023 10:16 WIB

Mushlihin

ilustrasi.

Foto: google.com


Oleh : Mushlihin*

ESQNews.id - Di sebuah desa ada pria diberi nama Amazing Teacher. Orangtuanya berharap ia menjadi pendidik yang cakap (pinter). Alias tidak sesat atau keblinger. Sehingga kelak mampu membimbing keluarga, warga dan negara ke jalan yang  benar (bener).

Dalam rangka mewujudkan obsesinya, ia berencana sekolah setinggi-tingginya. Namun langkahnya tak mudah. Berbagai rintangan silih berganti menghalanginya. Ia jatuh bangun mencari jalan keluar dari setiap masalah yang menghimpitnya.

Awal masuk Pendidikan Usia Dini, ia dicela. Sebab pelafalan kata-katanya tidak jelas seperti anak lainnya. Makanya ia minder berangkat sekolah. Tapi keluarga selalu menenangkan dan membesarkan hatinya serta mengusulkan pada ustadzah agar menghentikan siapapun yang mencelanya. Sebagaimana dalam al quran disebutkan, "celakalah bagi pengumpat lagi pencela".

Selanjutnya ia bersemangat sekolah. Saat kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah, ia dihukum gurunya. Menulis surat al alaq ayat satu sampai lima beserta terjemahannya. Ia dituduh dan dilaporkan telah mengganggu kekhusukan salat berjamaah. Ia menyesalinya dan mohon pada ayah mencarikan tugasnya. Sementara ibunya menghiburnya. Bahwa menulis ayat suci al qur'an dan lalu membacanya besar pahalanya. Sebagaimana kata Ali bin Abi Talib " Bacalah al qur'an, karena sesungguhnya ia nanti akan menjadi penolongmu di hari qiyamah".

Hukuman menjadikan ia gemar membaca. Di kala berada di Madrasah Tsanawiyah, ia dijadikan bulan-bulanan sahabatnya. Disebabkan tubuhnya yang mungil dan paling muda. Biarpun terkecil tubuhnya, tapi berprestasi dan juara. Ia selalu rangking satu dan mendapatkan hadiah. Kecil-kecil cabe rawit, ia dijulukinya.

Menginjak Madrasah Aliyah, ia diolok-olok sebagai anak mama. Dikarenakan selalu dimanja. Tidak pernah disuruh bekerja. Orangtuanya beralasan, agar fokus pada pelajaran umum dan agama. Cukup ayah dan ibunya yang pergi ke sawah.

Karena ketulusan emak dan bapaknya, ia diterima di IAIN Fakultas Tarbiyah. Pada waktu kuliah, ia dicibir oleh teman kostnya. Atas jurusan pendidikan yang dipilihnya. Temannya beranggapan profesi guru, gajinya paling rendah. Mendingan jurusan managemen, arsitektur, atau pariwisata. Bayarannya banyak dan mobilnya mewah. Tapi ia hanya tersenyum mendengarkan ocehannya.

Kesungguhan belajarnya hingga diwisuda, telah merubah statusnya jadi guru di Madrasah Ibtidaiyah sekaligus kepala Tata Usaha. Pemilik foto copy heran, kok mau sih mengajar di MI. Padahal seharusnya berdasarkan ijazah ya guru di SMP/SMA. Teman sejawatnya membantu menjelaskan, bahwa kami ihlas beramal lillahi taala. Kami juga akan mengerjakan apa saja demi kemajuan madrasah.

Persoalan berikutnya ia tidak memiliki kendaraan bermotor roda dua. Ia hanya jalan kaki ke sekolah. Kadang dibonceng rekannya. Bila ada acara musyawarah guru di sekolah lainnya. Bahkan ia harus naik turun kendaraan umum tiap minggu selama 3 tahun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan yang merupakan tugas belajar dari almamaternya. Semua dijalaninya dengan suka cita. Dengan terus melihat ke bawah. Artinya masih banyak lagi yang lebih parah darinya.

Giliran ia punya sepeda, ada lagi komentar, sudah mapan kok belum menikah. Padahal usianya tidak terbilang muda. Lagipula banyak gadis yang siap mendampinginya. Lalu Ia shalat istikharah. Agar mendapatkan istri yang shalihah.

Setelah menikah, seseorang menggunjingnya. Nikah sekian lama kok tidak kunjung mendapatkan putra. Ia pun berupaya sekuat tenaga. Konsultasi pada dokter kandungan yang tersohor di daerahnya. Sambil memanjatkan doa "Ya  Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".

Putra pertama telah hadir. Di usia sekolah anaknya kurang mahir. Lagi-lagi ada orang yang menyindir. Anaknya guru kok pandir. Ia berpikir dan teringat firman-Nya supaya khawatir meninggalkan generasi yang lemah batin maupun lahir.

Setelah itu perkembangan buah hatinya membanggakan. Muncul lagi permasalahan. Surat Keputusan pengangkatan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil tidak segera dilayangkan. Sehingga ada kegamangan. Mengarungi lautan kehidupan.

SK CPNS diterbitkan. Ia pusing mencari sekolah rujukan. Kendala sesudahnya, fasilitas dan murid tempat bekerja, berantakan dan urakan. Akibatnya ia sering mengungkapkan kemarahan. Namun ia tersadar bahwa tugas utama hanya memberikan pendidikan dan pengajaran. Selebihnya hak Allah yang menentukan nasib seseorang.

Pengaruh dari kebaikan, kehebatan dan keteladanannya dijadikan bahan pembicaraan. Semua orang mengungkapkan harapan, doa dan mengucapkan "congratulation on his fortune and achievement".

Oleh karena itu layak kiranya mendapatkan penghargaan sebagai guru yang baik (good teacher). Sekaligus ustadz hebat (great teacher). Dan tak berlebihan sebagai pendidik yang mengagumkan (amazing teacher).

Hikmah yang bisa kita ambil dari kisah Amazing Teacher adalah agar sukses melakukan pendidikan karakter, maka keduanya baik peserta didik maupun pendidik harus berkarakter.

*Penulis adalah PRM Takerharjo Solokuro dan guru SMPN Karanggeneng Lamongan

Ingin tulisanmu dimuat di ESQNews.id? kirimkan ke email kami di [email protected]


Dapatkan Update Berita

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA