Sabtu, H / 18 Oktober 2025

200 Mahasiswa Baru Polkes Kemenkes Pangkal Pinang Ikuti Training Building Leadership Mentality

Jumat 25 Sep 2020 10:22 WIB

Reporter :Endah Diva Qaniaputri

Coach Denny saat memandu training untuk 200 mahasiswa baru Polkes Kemenkes Pangkal Pinang

Foto: dok. ESQ

"Sebuah bangunan tidak dapat berdiri kokoh tanpa adanya fondasi. Begitu pula rumah sakit tidak akan berdiri kuat tanpa perawat yang hebat, bidan yang handal, ahli gizi dan ahli farmasi yang tangguh" - Denny Kurniawan, Trainer ESQ. 

ESQNews.id, JAKARTA - Mahasiswa Baru di masa Pandemi Covid-19 harus memiliki kesiapan mental dan agililty (bertahan di dalam semua kondisi). Agar mereka jadi generasi penerus di tahun 2045 Indonesia Emas.

ACT Consulting siap membantu lahirkan generasi tersebut dengan melaksanakan Training Building Leadership Mentality di Politeknik Kesehatan (Polkes) Kemenkes Pangkal Pinang.


<more>

Event yang telah berlangsung pada Kamis (24/9/2020) itu  diikuti oleh sekitar 200 orang Mahasiswa Baru Polkes Kemenkes Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.

ESQNews.id meninjau suasana training dari instagram salah satu trainer ESQ, mayoritas peserta mengikuti setiap sesinya dengan sangat kondusif dan interaktif.



Coach Denny dan Coach Sandy (trainer lisensi dari Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian) yang memberikan pembekalan perihal cara membangun jiwa kepemimpinan dengan mentalitas yang kuat.

Mahasiswa Baru juga dibekali dengan ilmu Outer Journey. Apakah Outer Journey dalam ESQ itu?

Definisi Outer Journey menurut Ary Ginanjar Agustian, yaitu membangun pemikiran dan perasaan holistik serta menghilangkan egosentris. Pada saat outer journey kita di ajak terbang ke luar angkasa sehingga kita melihat bahwa diri kita hanyalah bagian kecil dari alam semesta. Dalam hubungannya dengan pekerjaan, hal ini akan memberikan kesadaran bahwa kita adalah bagian dari sebuah tim. Dan tim adalah bagian dari organisasi. Serta organisasi bagian dari bangsa. Dan bangsa bagian dari alam semesta. Kita adalah satu kesatuan yang holistik.

"Menjadikan insan kesehatan tidak cukup hanya memiliki hardskill dan softskill secara intelektual semata. Namun juga diperlukan bagaimana mereka mampu berempati atau cerdas emosional yang bagus. Dua hal itu saja juga belum cukup tanpa memiliki SQ yang bagus. SQ inilah yang membuat hidup lebih berarti atau bermakna," jelas Coach Denny.

Ia berharap agar para mahasiswa baru bisa menginternalisasi dan implementasikan ilmu ESQ 165 (cerdas intelektual, cerdas emosional, dan cerdas spiritual) di dalam jiwa dan lingkungan sekitar. 

"Semoga program ini menyeimbangkan kecerdasan mereka, yakni insan kesehatan yang pintar dalam skill knowledge, pandai merasa dan juga mampu menemukan jati diri hidup yang mulia dan membuat mereka sukses dan bahagia."



Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA