ESQNews.id, JAKARTA - Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang menunaikan shalat pada malam bulan Ramadhan (shalat tarawih) dengan penuh keimanan dan mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni." (H.R. Muslim).
Penjelasan:
1) Hukum shalat tarawih pada bulan Ramadhan adalah sunnah muakkad, atau sunnah yang sangat dianjurkan;
2) Terdapat beberapa versi soal jumlah rakaat dalam shalat tarawih, ada yang 8 rakaat (ditambah 3 witir), ada yang 20 rakaat (ditambah 3 witir). Dua2nya baik dan setiap versi memiliki dasar dalil sendiri-sendiri yang kuat;
a. Hadits tarawih 8 rakaat, ditambah 3 witir:
Diriwayatkan dari Abu Salamah Ibn ‘Abdul Rahman bahwa Abu Salamah bertanya kepada Aisyah r.a bagaimana cara shalat Rasulullah SAW di bulan Ramadhan.
Aisyah menjawab "Baik di bulan Ramadhan ataupun di luar bulan Ramadhan, Rasulullah saw selalu melakukan shalat (malam) tidak lebih dari sebelas rakaat.
Rasulullah melaksanakan shalat empat rakaat; dan jangan ditanyakan tentang baik dan panjangnya shalat yang beliau lakukan. Kemudian shalat lagi empat rekaat, dan jangan ditanyakan tentang baik dan panjangnya shalat yang beliau lakukan. Lalu beliau shalat (witir) tiga rakaat," (HR Bukhari).
b. Hadits tarawih 20 rakaat, ditambah 3 witir:
Hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas. Ia meriwayatkan bahwa Rasulullah shalat tarawih di bulan Ramadhan sendirian sebanyak 20 rakaat. (HR Baihaqi dan Thabrani).
Hadis yang diriwayat oleh Ibnu Hajar, "Rasulullah shalat bersama kaum muslimin sebanyak 20 rakaat di suatu malam Ramadhan."
<more>
3) Shalat tarawih 8 rakaat bisa dikerjakan dengan dua cara, yaitu setiap 2 rakaat lalu salam atau setiap 4 rakaat lalu salam (tanpa tasyahud awal).
Setelah sholat tarawih selesai, dilanjutkan dengan sholat sunnah witir 3 rakaat. Sholat witir boleh dikerjakan satu kali salam, yaitu 3 rakaat sekaligus tanpa tasyahud awal, atau dikerjakan 2 rakaat, kemudian 1 rakaat;
ONE DAY ONE HADITS
Oleh: Ridwan S./Selasa, 4 Maret 2025/4 Ramadhan 1446 H