Selasa, H / 14 Mei 2024

Fondasi Agar Masalah Hidup Selesai

Selasa 30 Jan 2024 14:05 WIB

Reporter :Kontributor: Ahmad Sofyan Hadi

Ilustrasi

Foto: Succeed Sooner

ESQNews.id, JAKARTA - Mungkin ada di antara Anda yang saat ini tidak punya penghasilan, baik karena memang sedang tidak bekerja maupun karena didzalimi orang lain.

Mungkin ada di antara Anda yang sedang tidak baik-baik saja dalam rumah tangga, dibicarakan ujung-ujungnya ribut, didiamkan malah semakin pelik.

Mungkin ada di antara Anda yang sedang mengalami banyak sekali masalah, tidak satu, bukan dua, tapi lebih. Gabungan masalah itu membuat Anda frustasi, rasanya ingin teriak sekencang-kencangnya.


<more>


Pagi ini, saat matahari belum naik ke puncak, saat udara masih sejuk, duduklah dengan tenang dan baca tulisan ini sampai selesai.

Sesekali dengarkan detak jarum jam di dinding atau kicauan burung di luar, biarkan suara itu menemani saat Anda membaca tulisan ini.

Saya sudah membaca ratusan buku pengambangan diri dari Barat dimana mereka menyuguhkan tips untuk keluar dari masalah hidup saat ini.

Semuanya menyampaikan dengan gaya bahasa masing-masing, didukung cerita kesuksesan yang menjalankannya, serta rangkaian tips yang berbeda satu sama lain.

Tapi...

Ada satu kesamaan dari semua buku itu, yaitu satu hal yang menjadi dasar untuk memperbaiki hidup.

Semuanya sepakat, dasarnya atau pondasinya adalah: BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP DIRI SENDIRI.

Memilih bertanggung jawab daripada menyalahkan orang lain atau melemparkan kesalahan kepada orang lain adalah pondasi dari semua cara sukses.

Bertanggung jawab artinya "Saya lah yang menyebabkan hidup saya seperti ini, keluarga saya seperti ini, pencapaian saya sebatas ini!"

Meskipun Anda merasa jadi korban orang lain entah itu ditipu, diperdaya, dimanfaatkan, dijebak, disakiti tapi Anda memilih tanggung jawab itu.

Sebab pada hakikatnya, hidup kita selaras dengan perasaan dan pikiran yang kita pendam. Anda memendam kebencian di rumah, maka Anda mendapatkan rasa benci itu di luar rumah.

Ada saja orang yang membuat Anda semakin marah dan benci, Anda menjadi bulan-bulanan kedzaliman orang lain.

Memilih bertanggung jawab pun berarti Anda memilih berkuasa atas hidup Anda sendiri. Sebab menyalahkan orang lain artinya saya lemah mereka kuat dan saya korban kekuatan mereka. Saya tidak berdaya.

Semakin menyalahkan orang lain, semakin Anda meyakini diri Anda tak berdaya. Di posisi ini, mustahil Anda bisa memperbaiki hidup.

Sekali lagi, pilihlah untuk bertanggung jawab atas hidup Anda sendiri, bertanggung jawab atas apa pun yang menimpa Anda.

"Ya Allah, hamba sadar bahwa hamba sedang mengalami masalah tapi hamba bertanggung jawab atas masalah ini.

Hamba memilih berkuasa atas hidup hamba dan memutuskan untuk memperbaikinya.

Maka ya Allah, temani hamba, dampingi hamba, jaga hamba selama proses memperbaiki ini. Kekuatan hamba adalah dariMu ya Rabb.

La haula wala quwwata illa billah."

Pernyataan diatas -Anda boleh menyebut doa- adalah deklarasi atau proklamasi terhadap diri sendiri.

Anda mulai mengatur atau memerintah kepada pikiran untuk bertanggung jawab, sehingga pikiran menggunakan seluruh kecerdasannya untuk mengambil alih dan memperbaiki hidup Anda.

Pikiran terbuka terhadap gagasan, saran, masukan, dari orang lain bahkan mengingat seluruh cara agar hidup semakin baik.

Berbeda bila seseorang tetap menyalahkan orang lain, merasa diri tidak salah akhirnya pikiran menutup untuk dikoreksi dan mengoreksi dirinya sendiri.

Selamanya terpenjara, selamanya lemah tak berdaya. Maka apa pun ikhtiarnya, selama pikiran menutup, tak ada jalan kebaikan atau perbaikan.

Langit yang cerah, matahari yang semakin meninggi dengan sinarnya yang hangat adalah kasih sayang Allah untuk Anda.

Memberi Anda kesempatan untuk memperbaiki hidup, awali-lah dengan bertanggung jawab terhadap diri sendiri.

Wallahu'alam.
Ahmad Sofyan Hadi

---------------------------------------------------------
"20 Hari Membuka Rezeki"

Materi:
Visualisasi & Repetisi untuk Membuka Rezeki


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA