Momentum Kolaborasi dan Transformasi UMKM Menuju Level Bisnis yang Lebih Tinggi
ESQNews.id, JAKARTA – Lebih dari 10.000 pengusaha dari seluruh penjuru Indonesia berkumpul dalam kemeriahan Pesta Wirausaha Nasional (PWN) 2025 yang digelar oleh Komunitas Pengusaha Tangan Di Atas (TDA) selama tiga hari, 17–19 Januari 2025, di Gedung SMESCO Indonesia, Jakarta.
Acara tahunan ini kembali menjadi ajang monumental yang menggabungkan inspirasi, edukasi, kolaborasi, hingga hiburan—mewakili semangat dan kekuatan ekonomi bangsa melalui UMKM.
Elevate Your Journey: Dari Inspirasi ke Transformasi
Dengan mengusung tema “Elevate Your Journey”, PWN 2025 memantapkan diri sebagai platform pemberdayaan ekonomi nasional. Acara ini dibuka secara resmi oleh Menteri Ketenagakerjaan RI, Prof. Yassierli, S.T., M.T., Ph.D., yang menyampaikan apresiasi atas kontribusi nyata TDA terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Program ini bukan sekadar acara, ini adalah gerakan. Saya menyaksikan sendiri bagaimana ribuan orang yang dulu hanya pekerja kini telah menjadi pengusaha sukses,” ungkap Menaker.
Firdaus Usman, General Manager PWN 2025 menyebut ajang ini sebagai "showcase yang membuka peluang UMKM naik kelas", melalui lima pilar program utama: Inspirasi, Edukasi, Rekreasi, Kolaborasi, dan Eksibisi.
PWN 2025 menghadirkan ratusan sesi workshop, panggung talkshow inspiratif, layanan publik seperti sertifikasi halal, NIB, HAKI, hingga kompetisi dan hiburan interaktif.
Salah satu sesi yang paling menggugah adalah saat Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian, Founder ESQ dan UAG University, tampil menyampaikan pidato transformasional bertajuk “Next Level Business yang Eksponensial” di hadapan ribuan peserta.
"Di sini saya akan sharing bagaimana bisa bertahan 25 tahun dengan memanfaatkan energi. Karena tidak cukup hanya skill dan knowledge, network, tetapi energi adalah kunci dasar agar terus maju berkembang.
Lalu bagaimana supaya unstoppable? Mulailah memikirkan kontribusi besar yang bisa Anda berikan melalui bisnis atau karier Anda. Bangun relasi kuat yang mendukung misi besar Anda. Lalu, bangun eksistensi diri bukan hanya untuk dikenal, tapi untuk membawa perubahan.
Kemudian, tetapkan angka yang Anda inginkan, bukan sekadar angka biasa, tapi sebagai alat agar bisa kontribusi yang lebih besar. Karena di dalam ESQ Matrix, ada tujuh tangga kesuksesan.
Banyak orang memulai dari level bawah, mengejar cuan dulu, baru berpikir kontribusi. Tapi ada juga yang memulai dari tangga atas, berpikir kontribusi dulu, lalu cuan mengikuti," paparnya.
Lebih lanjut, "Dalam menjalani hidup ini, seseorang dapat memilih untuk memiliki pandangan seperti mata lebah atau pandangan seperti mata lalat. Mata lalat hanya akan mencari sampah meskipun sedang berada di taman bunga. Dia berfokus pada hal-hal negatif, mencari kesalahan, dan menyalahkan keadaan.
Sebaliknya, mata lebah selalu mencari madu meskipun berada di tempat sampah. Dia mencari peluang terbaik, tetap optimis dan terus bergerak maju meskipun menghadapi berbagai tantangan.
Mata lebah tidak pernah menyalahkan keadaan atau orang lain. Ketika mengalami kegagalan, ia tidak mencari alasan dan tidak menyalahkan pihak lain. Sebaliknya, ia berkata: "Ini adalah kesalahan saya, dan saya akan memperbaikinya." Tanpa alasan, tanpa menyalahkan, hanya berfokus pada pertumbuhan dan perbaikan diri.
Demikian pula pengusaha sejati: tetap melihat peluang bahkan dalam keterbatasan. Bisnis bukan soal cuan semata, tapi kontribusi. Ketika Anda clear dengan visi Anda, maka transformasi pun dimulai,” ujar Ary menggugah.
Eko Desriyanto (Presiden TDA 8.0) merespon positif yang disampaikan Ary Ginanjar, katanya, "Kita tahu bahwa bisnis itu mengalami fluktuasi, kadang naik, kadang turun. Sehingga kita perlu didukung oleh orang-orang di sekitar kita yang memiliki energi yang luar biasa, memiliki hal-hal hebat yang kita inginkan untuk mensukseskan tujuan atau purpose-purpose dari perusahaan kita.
Oleh karena itu, dengan adanya talentDNA yang kita kerjasama dengan ESQ (UAG University) ini, kita berharap semua pengusaha di TDA mampu menemukan bakat terpendam dalam dirinya, dan juga tim-timnya untuk bergerak mencapai tujuan perusahaan."
Kolaborasi Strategis: Pendidikan dan Bisnis Menyatukan Visi
Dalam kesempatan tersebut, dilakukan juga penandatanganan Nota Kesepahaman antara TDA dan UAG University, sebagai bentuk komitmen bersama untuk mengembangkan bisnis keluarga Indonesia dengan pendekatan pendidikan karakter dan inovasi kewirausahaan berkelanjutan.
Presiden TDA 8.0, Eko Desriyanto, menekankan pentingnya membentuk manusia sebelum membentuk bisnis.
“Kami ingin pelaku UMKM tidak hanya survive, tapi thrive. Kami sediakan masterclass, business matching, bahkan layanan investor agar mereka benar-benar naik kelas,” ungkap Eko, yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Idea Indonesia Tbk.
Rekor MURI dan Ribuan Peluang Kolaborasi
Sebagai simbol pencapaian, PWN 2025 mencetak Rekor MURI untuk Pameran UMKM dengan Pemasangan Logo Terbanyak di Indonesia. Kegiatan ini memperlihatkan semangat sinergi lintas sektor antara UMKM, korporasi, institusi pendidikan, pemerintah, dan media.
Lebih dari 50 sponsor strategis turut serta mendukung acara ini, menunjukkan kuatnya ekosistem kewirausahaan yang terbangun. Peserta bebas mengakses seluruh program utama melalui aplikasi TDA Passport, sementara program premium seperti networking lounge dan masterclass tetap dibuka secara gratis untuk mendukung keterlibatan aktif semua kalangan.
<more>
Deretan Narasumber Inspiratif dan Internasional
PWN 2025 menghadirkan para pemimpin dan pakar dari dalam dan luar negeri:
Salman Subakat (Wardah), Anugrah Pakerti (Avo Innovation), Ian Leonard Bett, Intan Kusuma Fauzia (Vanilla Hijab), Hermawan Kartajaya, Wayne Fun (Singapura), Jack Yao (China), Yuli Safrida (TDW Resources), Rivan Kurniawan, Sandiaga S. Uno, Gamal Albinsaid Hingga entertainer seperti David Nurbianto, The Rain, dan Pegawai Musik Sipil yang menambah kemeriahan.
Berbagai workshop membahas topik seperti AI dalam bisnis, digital marketing, finance, content creation, hingga sesi mentoring 1-on-1. Kompetisi kreatif juga digelar: dari fashion show, fun run, hingga kontes konten digital.
Testimoni dan Harapan ke Depan
Yoga dan Fatimah, peserta dari TDA Wajo, mengungkapkan bahwa transformasi bisnis harus dimulai dari transformasi manusia.
“Bisnis bukan sekadar sistem, tapi tentang mengenal potensi tim dan menempatkan orang di posisi yang tepat,” kata mereka.
Firdaus Usman menutup dengan harapan besar: “Kami ingin TDA bukan hanya melahirkan pengusaha, tapi juga pemimpin perubahan. PWN adalah energi, dan energi adalah kunci untuk terus berkembang. Ini bukan sekadar pesta, tapi momentum untuk bangkit.”