ESQNews.id, JAKARTA – Tahun 2020 memang banyak cobaan. Bukan hanya
permasalahan pandemi dan ekonomi saja, namun bagi mereka yang tidak bisa
berangkat haji.
Tak terbayang kesedihan yang dirasakan. Perasaan rindu ingin mengunjungi Tanah Suci memenuhi panggilan-Nya perlu ditahan.
Oleh karenanya, ESQ bersama H. DR. (H.C) Ary Ginanjar Agustian menghadirkan "ONE DAY ONLINE TRAINING HARI ARAFAH" untuk mengobati rasa rindu jamaah mengunjungi Baitullah. Bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijah.
“Mudah-mudahan persembahan kami ini bisa sedikit membantu kesedihan Bapak dan Ibu yang tidak jadi berangkat tahun ini. Bagi yang belum mudah-mudahan hatinya lekas tergerak untuk menyeru panggilan Allah. Bagi yang tidak mampu semoga Allah berikan rejeki yang berlimpah. Hingga kelak bisa pergi ke Padang Arafah. Dengan sepenuh hati dan sepenuh jiwa,” ucap Ary.

Banyak jamaah yang terpaksa ditunda
keberangkatannya tahun ini. Di antaranya bagi ke 3 orang ini:
Seorang ibu bernama Mariam menceritakan
cita-citanya ke hadapan publik. Ia tak mau membeli atau meminta apapun, kecuali
bertekad kuat ziarah ke Tanah Suci.
Dengan perasaan yang riang gembira,
karena tahun 2020 jadwalnya berangkat haji. Takdir berkata lain, pandemi
Covid-19 datang dan membuat dirinya layu. Karena terpaksa harus menunda niat
baiknya itu untuk bertamu ke Rumah Allah di Tanah Suci.
Namun wanita paruh baya itu dengan ikhlas dan tabah menerima cobaan dari Sang Maha Kuasa. Ia berusaha mengambil hikmah dari setiap kejadian.

“Kalau untuk kecewa saya tidak
kecewa. Sebab bukan hanya saya. Tapi seluruh dunia. Saya percaya adanya Allah. Semoga virus ini selesai, semua kita ibadah tidak ada rasa
ketakutan,” papar Abdurohman, jamaah tunda 2020.
Ia berharap ibadah hajinya diterima, diridhai oleh Allah SWT ketika nanti berangkat haji. Apabila saatnya meninggal dunia, ia membawa haji yang mabrur.

“Sebenarnya saya itu sudah siap lahir batin untuk berangkat.
Semua sudah saya persiapkan. Sedihnya itu pada saat satu bulan kemarin sedih
banget. Ketika pemerintah menunda keberangkatan haji. Tapi yang membuat hati saya besar ya karena seluruh dunia yang tidak
berangkat,” Dian ikut mengekspresikan perasaannya.



