Oleh: Ary Ginanjar Agustian
ESQNews.id, MAKKAH - Alhamdulillah, saya baru saja menyelesaikan Thawaf dan Sa’i sejauh 2,8 km bersama 300 jamaah ESQ Tours. Waktu menunjukkan pukul 01.30 dini hari dalam keadaan letih dan mengantuk. Dan apabila di bawah cahaya lampu hijau, kami harus berlari dan berlari lagi. Begitu seterusnya, tujuh kali dari Shafa ke Marwah.
Setelah Sai usai di tengah malam yang hening itu, saya mendapatkan hikmah yang luar biasa. Selama ini kita sering “berlari” dalam pekerjaan, seperti mengejar target, atau pengakuan. Tapi sering kali kita lupa untuk apa ? Dan untuk siapa kita berlari ?
Malam itu makna sesungguhnya saya sadari bahwa Sa’i bukan tentang kecepatan, melainkan tentang ketulusan niat dan arah hidup ketika berlari.
Sejatinya setiap langkah dan bekerja yang kita ambil merupakan bentuk ibadah kepada Allah 100%.
Seperti halnya Siti Hajar yang berlari penuh ikhlas namun semangat, dan Allah menghadiahkan air Zamzam, sumber keberkahan yang tak pernah kering selama lebih dari 5.000 tahun.
Dan air itu tidak muncul di Shafa atau di Marwah, tapi di dekat Ka’bah.
Sebuah pesan bahwa Allah menentukan hasilnya, tugas kita berlari dan berlari hingga 7 X.
Meski lelah, meski perih, jangan berhenti. Teruslah berlari, teruslah bekerja, teruslah beribadah.
Sebab yang Allah nilai kita bukan seberapa banyak kita dapat zamzam, tapi seberapa ikhlas kita berlari.


