Senin, H / 13 Mei 2024

Beli Elpiji Demi Istri

Jumat 13 May 2022 09:33 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: Dokumen Pribadi Mushlihin

Oleh: Mushlihin (Guru SMPN 1 Karanggeneng Lamongan)


ESQNews.id, JAKARTA - Saya membeli elpiji pagi-pagi pada saat Syawal ke-9. Elpiji digunakan oleh istri untuk memasak. Saya berencana membelinya di toko Us, tapi empunya ke pasar. Saya beralih ke toko Lis, katanya habis. Saya dianjurkan ke toko Nas. Saya berpapasan dengan Tin. Ia menginformasikan bahwa elpiji tinggal satu-satunya dan ia beli.


Saya meluncur ke toko Feni. Saya memanggilnya dari kejauhan, "Fen, beli elpiji!" Maaf bapak, elpiji tidak ada," sahut Feni.


Saya terus ke toko Bule. Namun, tokonya tutup. Saya menuju toko Vin, tutup juga. Saya melewati toko Im dan Is, tiada penjaganya.


<more>


Saya mengaspal lalu belok kanan. Ada toko di sebelah timur rumah Pak Juki. Miliknya Bu Murni. Saya menghampirinya. "Enten elpiji 3 kg?" Inggih Pak! Jawab Atik,  putrinya sedikit kikuk. Saya memaklumi, karena pertama kalinya kami bertransaksi.


Saya bertanya, "Pinten regane?"


"Songolas ewu (19.000), " timpalnya.


Saya membayarnya. Saya mengambil sebuah elpiji dengan susah payah sambil merunduk. Saya tarik kuat-kuat. Akhirnya berhasil. Saya pun bangkit, namun akibatnya kepala saya terbentur rolling door aluminium yang tidak di buka keseluruhannya. Cetar! Sakitnya tidak seberapa, malunya yang tiada terkira.


Saya ingin menyampaikan pesan moral. Suami istri harus saling menolong dalam kebaikan dan takwa. Suami istri juga jangan sok jaim (jaga image). Suami istri pun kudu menjalankan hak dan kewajiban bersama. Pantang tolak tugas, apalagi tidak selesai. Lebih dari itu jangan menyerah sebelum paripurna atau kembali pulang sebelum menang. Semoga menjadi keluarga sakinah.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA