Pidato berapi-api itu diucapkan lelaki bertubuh
tambun, di hadapan ribuan rakyat Yoguslavia beberapa waktu seusai perang.
Ucapan itu amat terkenal dan belakangan terbukti, Tito benar-benar mewujudkan
janjinya itu. Yugoslavia yang identik dengan Josip Broz Tito menjadi sebuah
negara yang disegani dan diperhitungkan, bahkan oleh negara adidaya: Uni Soviet
dan Amerika Serikat.
Lahir pada 7 Mei 1892 di Desa Kumrovec di wilayah
Hrvatsko Zagorje, Kroasia-Slovenia. Yang pernah berada di bawah kekuasaan
Kekaisaran Austria-Hungaria. Nama aslinya Josip Broz, dan di kemudian hari ia
menambahkan nama “Tito” di belakangnya.
Tak ada keterangan pasti mengapa ia menggunakan nama
itu. Ada yang menebak, nama itu berasal dari Bahasa Kroasia: Ti bermakna “Anda” dan To berarti “itu.” Dua kata tersebut
kerap digunakannya selama memimpin di masa-masa perjuangan: ia menunjuk
seseorang, lalu mengeluarkan perintah untuk melakukan tugas tertentu. Versi ini
disebut-sebut oleh pakar sejarah Fitzroy Maclean dalam bukunya, Eastern Approach (1949).
Penulis biografinya, Vladimir Dedijer mengungkap
cerita lain. Tito adalah nama kuno dan tidak biasa di kalangan orang-orang
Kroasia, tapi sangat populer di kalangan masyarakat Zagorje. Nama itu adaptasi
dari nama pengarang roman asal Krosia, Titus Brezovacki. Dalam sebuah
wawancara, Tito mengaku nama itu sangat populer di daerahnya, dan itu alasan
utama mengapa ia menggunakannya.
Tanggal kelahirannya pun cukup kontroversial. Walau
persisnya lahir tanggal 7 Mei, Tito sendiri lebih suka merayakan ulang tahunnya
pada 25 Mei. Itu dilakukannya setelah menjadi presiden Yugoslavia, guna menandai kegagalan Nazi
Jerman untuk melenyapkan dirinya pada 25 Mei 1944. Jerman menemukan dokumen
palsu tentang tanggal kelahiran Tito, yakni 25 Mei. Mereka menyerang Tito persis
pada tanggal yang diyakini sebagai hari kelahirannya!
Tito lahir dan dibesarkan dalam keluarga petani
miskin. Ia berdarah campuran: ayahnya, Franjo Broz berkebangsaan Kroasia,
sedangkan ibunya, Marija berdarah Slovenia. Setelah beberapa tahun menghabiskan
masa kecilnya bersama kakek dari pihak ibunya di Desa Podsreda, di usia sekolah
ia kembali ke Kumrovek. Di sekolah dasar empat tahun, Tito sempat tidak naik
kelas, dan ia baru lulus pada 1905.
Mulai tahun 1907, Tito meninggalkan sama sekali kehidupan pedesaan. Hingga 1913, ia menjajal sejumlah pekerjaan. Awalnya, ia sempat magang sebagai masinis kereta api di kawasan Sisak. Profesi itu membuka matanya tentang gerakan buruh, dan untuk pertama kalinya ikut merayakan Hari Buruh 1 Mei. Lalu, pada 1910, ia bergabung dengan Serikat Buruh Metalurgi sekaligus anggota Partai Sosialis-Demokrat Kroasia-Slovenia. Ia juga sempat bekerja di pabrik mobil Benz, dan menjadi pengemudi bagian pengetesan di pabrik mobil Daimler, Austria.