Sabtu, H / 20 April 2024

Prof Muhaya dan Ary Ginanjar Bahas Ilmu Berharga untuk 2 Negara!

Rabu 03 Feb 2021 18:46 WIB

Reporter :Endah Diva Qaniaputri

Potret saat kegiatan berlangsung

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - "Jadi jika ditanya selama 20 tahun saya ada di ESQ. Bagian manakah yang the most beautiful in my life? Yakni ketika saya terkena Covid-19. I'm alone, nobody, accept Allah SWT." demikian yang disampaikan oleh Ary Ginanjar Agustian (President ESQ Group) kepada ratusan partisipan dari 2 negara pada Rabu (3/2/2021) pukul 06.30 (Jakarta) dan pukul 07.30 (Malaysia) secara virtual.

Selain Ary, hadir pula Bonda Prof. Muhaya (transformational speaker & ophthalmologist), Abu Talib (moderator) dan Firdaus Djumaris (trainer ESQ Malaysia). Acara tersebut disiarkanmelalui Youtube, Facebook, Instagram ESQ Malaysia bahkan Zoom Meeting.


<more>

Wanita yang memiliki nama lengkap Datuk Prof Dr Muhaya Mohamad itu merupakan seorang pakar bedah mata dan motivator terkenal di Malaysia.

"Saya mau menyapa terlebih dulu kepada Prof. Muhaya. Bahwa beliau bukan hanya guru di Malaysia tapi di Indonesia juga," kata Ary.

Ary begitu bangga bisa satu frame dengan sosok yang memiliki kanal Prof. Muhaya Circle, dengan sejuta pengikutnya di Facebook.



Abu Talib dan Prof. Muhaya pun tersenyum mendengarnya. Mereka berdua mengatakan bahwa Founder dari ESQ Group itu sudah nampak lebih segar dan cerah, ditambah senyum yang merekah. Padahal Ary baru 1 minggu dinyatakan sembuh dari Covid.

"Alhamdulillah pak Ary makin terlihat segar dan tambah sehat. Kami senang melihatnya," puji wanita kelahiran Terengganu, Kuala Lumpur itu.

Menurutnya, jika hidup dibuat draft dalam ketenangan, kedamaian, kebahagiaan, itu langsung kepada keyakinan. "Everything is about yakin," katanya.

Sang MC mengucapkan terimakasih atas paparan yang sangat luar biasa serta inspiratif dari seorang tokoh yang dinobatkan sebagai wanita Islam pertama Malaysia yang mendapat pengiktirafan ahli Fellow Royal College of Surgeons (FRCS) di Edinburgh itu.



Selanjutnya, Talib menanyakan sesuatu kepada Ary, "Apa yang membuat pak Ary bisa bangkit menerima bahwa tubuh terkena virus corona. Padahal saat itu kondisi tubuh sedang diserang Covid-19."

Ary, baru-baru ini memiliki gelar baru sebagai penyintas Covid-19. Ia mengatakan, "Saya ini adalah sarjana Covid-19 dari University of Corona. Virus yang menyerang saya ini bukan level yang ringan. Karena kulit terasa terbakar. Badan seperti tertusuk besi. Pas bercermin, wajah saya terlihat berwarna biru."

Hal pertama yang dilakukan oleh Motivator Indonesia itu adalah menerima. Menerima bahwa tubuhnya sudah dikuasai oleh virus corona. Setelah itu, ia berusaha mempertahankan gelombang otaknya dalam kondisi alfa.

"Yang harus saya pertahankan saat itu adalah my brain atau gelombang otak dalam kondisi alfa 7-14 hz. Jadi tidak boleh dalam beta atau gamma. Tengok sosial media, TV, WA, Instagram hanya yang positif. Tujuannya bagaimana agar my brain wave senantiasa pada posisi yang positif," jelasnya.



Di akhir sesi, diadakan doa bersama. Kemudian memperkenalkan ESQ Digiworld (kumpulan video training ESQ secara online) kepada penonton. Penonton pun memberikan respon yang baik setelah acara berakhir:







Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA