ESQNews.id, JAKARTA – “Hari ini kami sangat berbahagia atas
kedatangan Pak Ary yang memberikan langsung piala penghargaan AKHLAK Award 2
kepada Perum Perhutani. Sebetulnya bukan masalah pialanya, tapi saya rasa bahwa
implementasi core values AKHLAK ini menjadi hal yang sangat penting bagi kami,”
ungkap Wahyu Kuncoro (Direktur Utama Perum Perhutani) dari lantai 20 Gedung
Perum Perhutani, Jakarta pada Rabu 24 Agustus 2022.
Penyerahan AKHLAK Award 2 tersebut disaksikan langsung oleh M Denny Ermansyah (Direktur SDM, IT & Umum), Endung Trihartaka (Direktur Perencanaan dan Pengembangan), Asep Dedi Mulyadi (Sekretaris Perusahaan), Oman Suherman (Direktur Utama PT. Inhutani I), Suharto (Direktur Utama Dana Pensiun Perhutani), Fuad (Kadiv IT), Erick Alberto (Kadiv Pengendalian Kinerja dan Biaya), dan tentu dari tim ACT Consulting.
Wahyu memaparkan bahwa salah satu tujuan diadakan gelaran ini adalah untuk mendengarkan paparan yang akan disampaikan oleh Founder ACT Consulting Ary Ginanjar Agustian tentang hasil dari pengukuran budaya kerja atau yang disebut dengan AKHLAK Culture Health Index (ACHI) di Perhutani secara transparan.
“Saya sempat berpikir gini, hal ini sangat bagus dan penting
daripada saya menjalankan berbagai program yang belum tahu atau terlihat keberhasilannya.
Sehingga kita fokuskan lebih dulu catatan dari ACT Consulting yang telah
memberikan ‘resep’ atau ‘obat’ kepada kami,” kata Pria kelahiran Surakarta itu.
Harapannya dengan resep dan obat ini bisa mempertahankan
maupun meningkatkan kinerja di Perhutani. Ia juga menugaskan Denny untuk segera
membuat timeline atau roadmap sebagai bukti nyata ‘gerak cepat’ dalam
mengimplementasikan AKHLAK lebih luas lagi.
“Terimakasih Pak Ary dan tim, kami jadi lebih matang untuk menyusun progress ke depannya. Saya juga tidak bisa kerja sendirian. Dibutuhkan kerjasama yang solid dengan seluruh 16.000 insan Perhutani. Karena saya berharap Perhutani bisa sustain jangka panjang hingga 100 tahun ke depan. Serta masuk top 5 di AKHLAK Award selanjutnya,” tutupnya.
Denny, Dirut SDM Umum dan IT itu merespon perkataan dari Sang Dirut, bahwa dirinya siap untuk melaksanakan segala tanggungjawab dan tugas-tugasnya, “Saat ini upaya kami untuk bertransformasi dilihat dari 2 sisi yaitu transformasi untuk bisnis dan transformasi untuk human. Saya juga ada amanah dari Pak Dirut untuk menindaklanjuti tentang timeline dan berbagai agenda. Kami memprioritaskan ini karena ini masuk skenario besar transformasi.”
Sebagai informasi, ajang AKHLAK Award digelar oleh ACT
Consulting yang turut mengundang Wakil Presiden RI K.H Ma’ruf Amin, Ketua MPR
Bambang Soesatyo, Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron
serta seluruh jajaran direksi BUMN di dalamnya. Seluruh BUMN dan Anpernya yang
menerima penghargaan dengan berbagai kategori disebutkan satu per satu pada 5
Juli 2022 secara daring.
Dalam kesempatannya, pendiri ESQ Group itu mengatakan bahwa ACT
Consulting memiliki peran sebagai ‘dokter’ untuk mengecek kesehatan budaya
kerja bagi seluruh BUMN maupun Kementerian dan Lembaga lainnya. Sehingga
Indonesia menggunakan alat ukur atau penggaris yang sama. Dan saat ini ACT
Consulting sedang mengukur 623 Kementerian dan Lembaga serta Pemerintah Daerah
total yang sedang dilakukan pengukuran yaitu sebanyak 4.286.918 orang.
“Kami tak hanya mengukur budaya kerja di BUMN saja namun di lingkup Kementerian dan Lembaga lainnya pun kami yang handle. Seperti yang diharapkan Pak Dirut agar internalisasi AKHLAK ini bisa berdampak kepada kinerja. Sehingga saya perlu dukungan dari bapak bapak semuanya, karena nanti yang diadu bukan hanya antar BUMN namun antar Kementerian dan menjadi ajang nasional,” papar Ary.
Tim ACT Consulting telah memberikan beberapa ‘obat’ atau
program kepada Perum Perhutani seperti Living The Grand Why, Change Agent, Kristalisasi
AKHLAK. Sedangkan Program lanjutannya seperti Meaning & Purpose Coaching
untuk meningkatkan meaning, loyalitas, dan performance karyawan lalu Leadership
Development Program (LDP) yang tidak hanya menyentuh kompetensi, tapi juga
berbasiskan AKHLAK, serta Quantum Excellence untuk menumbuhkan semangat &
habit juara.
“Dengan coaching diharapkan 16.000 insan Perhutani bisa
melahirkan ide ide cemerlang yang meningkatkan performance. Dan pemimpin itu
harus kreatif, mampu meningkatkan agility di tengah VUCA, serta pemimpin yang mempunyai
keahlian dalam ilmu coaching (teknik bertanya dan mendengarkan,” sambungnya.
Kemudian Ary Ginanjar Agustian memberikan langsung piala
serta piagam penghargaan AKHLAK Award 2 terbaik (top 2) kategori Indeks
Implementasi AKHLAK klaster Industri Perkebunan dan Kehutanan sebesar 39,3%. Selain
itu, Ary menyerahkan 3 Rangkap Laporan pengukuran budaya kerja atau yang
disebut AKHLAK Culture Health Index (ACHI) di Perum Perhutani dan 3 Rangkap
Laporan progress program & recommendation.
“Secara keseluruhan, tingkat positif energi yang High, dan mendukung pencapaian kinerja organisasi yang efektif dan efisien, yakni 90.9% dan berada di kategori High Positive Energy, luar biasa semangatnya Perum Perhutani ini,” puji sang penulis buku AKHLAK itu.
“Penghargaan yang diraih ini sebagai bukti komitmen Perum
Perhutani beserta Anpernya dalam menerapkan core values BUMN yaitu Amanah,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif dalam setahun terakhir. Dan cepat
merespon apa yang telah dicanangkan oleh Pak Menteri Erick Thohir,” lanjutnya.
Adapun laporan yang dijelaskan langsung oleh Tim ACT Consulting
Putri Pamela (Managing Partner) dan Hesti (CRO).
“Mulai munculnya "sense of urgency" untuk berubah
ke arah yang lebih baik. Semangat perubahan yang menggelora di insan perhutani
dengan berlandaskan AKHLAK (positive energy index 90,9%, para change leaders
dan change agent memiliki inisiatif yang besar untuk membuat cultute initiatives
yang berdampak pada kinerja perhutani. Serta api semangat kebersamaan dan guyub
menjadi salah satu kekuatan insan Perhutani,” papar Hesti.
Sedangkan Pamela mengatakan, “Pengukuran ACHI ini sifatnya prediktif, jadi kita tak hanya mendiagnosa namun kita bisa memprediksi situasi apapun yang akan terjadi dalam budaya organisasi ini. Sehingga, leadership di perusahaan tersebut bisa mengantisipasi atas hal hal yang akan terjadi khususnya perusahaan perum perhutani ini.”
“Apa yang menjadi kekuatam organisasi tersebut, itulah yang disebut DNA. DNA yang sudah mendarah daging. Contohnya di dalam perhutani ini adalah budaya yang sangat kekeluargaan atau guyub. Itu bisa membantu proses merging yang akan datang,” tutupnya.
Di akhir sesi, Ary Ginanjar mendapatkan cendramata dari Perum Perhutani, yang diberikan langsung oleh Dirut Perhutani kepada pendiri Menara 165 itu. Ary terlihat senang dan mengucapkan terimakasih atas perhatiannya.