Jumat, H / 29 Maret 2024

Kemendagri Gelar Rakernas Forsesdasi 2022 Bersama ACT Consulting, Suhajar Diantoro: Ini Fungsi Pemerintahan yang Sesungguhnya

Senin 23 May 2022 15:50 WIB

Reporter :EDQP

Potret saat kegiatan berlangsung

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) adakan Rapat Kerja Nasional Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia (Forsesdasi) secara Hybrid pada Senin 23 Mei 2022. Tujuan kegiatan ini adalah memperkuat implementasi core values ASN BerAKHLAK, sesuai dengan tema yang diusung kali ini yakni "Penguatan Impelementasi Reformasi Birokrasi Melalui Transformasi Core Values ASN BerAKHLAK."


Core Values "BerAKHLAK" dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara (ASN) "Bangga Melayani Bangsa" resmi diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Peluncuran Core Values ini bertujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar (core values) bagi seluruh ASN di Indonesia sehingga dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional. Core values BerAKHLAK yang dimaksud merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.



Di kesempatan kali ini ada sekitar 102 orang yang hadir secara offline di Hotel Grand Sahid Jaya Hotel. Sedangkan kurang lebih ada 48 orang melalui Zoom Meeting. Mereka berasal dari berbagai provinsi dari Sabang hingga Merauke serta mulai dari tingkat Eselon I, Eselon II, dan pelaksana.

Sekretaris Jenderal Kemendagri Suhajar Diantoro turut mengikuti acara yang didampingi oleh Alex Denni (Deputi SDM Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi), Lalu Gita Ariadi (Ketua Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia), Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Group/ACT Consulting), Karo Ortala, Para Sekretaris Daerah Provinsi, Kabupaten & Kota serta yang lainnya.



Suhajar memberikan sambutan sekaligus membuka acara di awal sesi setelah pemaparan laporan terkait Rakernas Forsesdasi oleh Lalu Gita Ariadi, "Digelarnya kegiatan ini yaitu sebagai wadah berhimpun para Sekda Provinsi dan Kabupaten/Kota. Agar saling membantu, bersatu padu serta dapat berpartisipasi menyelenggarakan pemerintahan nasional dan daerah. Sehingga forsesdasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam dinamika pemerintahan."

"Dalam kesempatan ini juga, kita berkumpul untuk membahas Core Values ASN yang baru yaitu BerAKHLAK, yang telah diluncurkan oleh Pak Presiden kita bulan Juli tahun lalu. Sebelum menjadi Core Values ASN BerAKHLAK, KemenPANRB dan jajarannya adakan survei nasional budaya kerja di berbagai wilayah. Lalu, semua itu diambil kesimpulan atau saripatinya menjadi BerAKHLAK. Itulah cuplikan sejarahnya" lanjutnya.



Ia juga menambahkan, "Dengan begitu, nilai nilai dasar ASN kita di Sekda seluruh Indonesia menjadi seragam. Tentang BerAKHLAK ini nanti akan ada paparan materi yang lebih lengkap oleh Pak Ary Ginanjar, dan bagaimana cara mengimplementasikannya."


<more>

Pria asal Karimun itu selalu mengatakan bahwasannya aparatur sipil negara maupun pejabat pejabat yang dipilih oleh rakyat beserta seluruh perangkatnya adalah pelayan masyarakat, "Mengingat isi dari Pembukaan UUD 1945 alinea 4 yang intinya tentang Pemerintah Negara Indonesia yang senantiasi melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia."

"Tugas kita adalah untuk mewujudkan tujuan tersebut. Saling bahu membahu. Kita hormatk generasi yang di atas kita serta bertanggungjawab atas 3 hal tadi. Karena rakyat pihak yang berdaulat," tutur Suhajar dengan tegas.

Menurutnya, fungsi pemerintahan ada 4 yaitu pelayanan untuk melahirkan keadilan, fungsi pembangunan untuk melahirkan kesejahteraan, pemberdayaan untuk melahirkan kemandirian, serta pengaturan melahirkan ketertiban, "Ini Fungsi Pemerintahan yang Sesungguhnya."

"Untuk mengurusi kurang lebih 32 pemerintah tadi yaitu dengan ke 4 fungsi tersebut. Yang intinya adalah pelayanan. Semua untuk melayani rakyat. Apapun yang bersandar di pundak Anda entah Sekjen, Sekda, Pejabat dan lainnya tetap harus melayani rakyat. Bagaimana cara mengelola NKRI yang besar ini? Dengan adanya bagan politik desentralisasi dan otonomi daerah tersebut," tutupnya.



Selanjutnya, narasumber yang turut hadir dalam perhelatan ini yakni Ary Ginanjar Agustian. Ia mengawali paparannya dengan memberikan 4 definisi dari Budaya Kerja.

"Apa itu budaya kerja? Budaya kerja adalah terkait dengan apa yang kita lakukan di sekitar kita, ‘sesuatu' yang akan kita tinggalkan kepada generasi berikutnya, apa yang kita lakukan ketika tidak ada yang melihat, serta mindset yang mengatur perilaku pegawai. Inilah yang disebut dengan Core Values BerAKHLAK," tuturnya dengan wajah yang sumringah.

Sang Motivator Indonesia memberikan 2 cara untuk mengimplementasikan budaya kerja ASN BerAKHLAK, yaitu dengan cara timur dan cara barat. Cara timur adalah dengan menanamkan perilaku, values, dan beliefs system. Sedangkan cara barat yaitu menggabungkan antara Values, System serta Leadership.

"Tanamkan nilai nilai tersebut dalam keseharian bapak dan ibu. Anda adalah Sekda yang menjadi role model bagi ASN lainnya. Anda juga harus temukan makna dalam bekerja, agar mudah dalam mengimplementasikan nilai nilai BerAKHLAK di kehidupan sehari hari," lanjutnya.

Penulis buku ESQ itu menambahkan, "Lalu apa dampaknya jika pegawai telah menemukan makna dan tujuan bekerjanya? Pegawai yang menemukan makna bekerja cenderung bekerja lebih keras, lebih kreatif dan lebih tahan banting sehingga 3x lebih tinggi kemungkinannya untuk bertahan di organisasinya. 4x lebih terikat dengan pekerjaannya, 7x lebih baik dalam hal kepuasan bekerja. Hal itu semua memberikan dampak positif terhadap kinerja organisasi. Saat pegawai menemukan makna bekerja, maka organisasi tersebut mendapatkan kepuasan pelanggan yang lebih baik."


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA