Minggu, H / 28 April 2024

Bedah Budaya Kerja di Amerika Bersama Alumni ESQ Business School, Harleta Nityaningrum (Brand Resource Manager, USA) dalam Kelas Karakter Kepemimpinan Lintas Budaya

Senin 23 Oct 2023 11:38 WIB

Reporter :NM

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Membuka jendela dunia dengan mengenal budaya-budaya dari berbagai negara untuk mempelajari bagaimana menjadi pemimpin dengan wawasan global.

Pagi ini, Senin, 23 Oktober 2023 ESQ Business School kembali menghadirkan alumninya yang berkarir di negara Amerika untuk berbagi pengalaman kepada adik tingkatnya.

<more>

Harleta Nityaningrum, S.Mn merupakan alumni angkatan 1 ESQ Business School yang kini sudah melalui banyak sepak terjang di dunia karir baik dalam negeri maupun di luar negeri.

Wanita yang akrab disapa Lala itu mendambakan perusahaan di Amerika sejak bekerja freelance di Indonesia. Dan akhirnya terkabul juga, saat ini Lala sudah bekerja sebagai Brand Resource Manager di Survey Monkey, USA.



"Berkat dukungan orang tua juga akhirnya aku bisa kerja di Amerika." ujar Lala kepada para mahasiswa ESQ Business School melalui zoom meeting yang dilaksanakan dari jam 9.00 - 10.00 WIB.

Lala pun membagikan persiapan kerja yang harus diperhatikan bagi mahasiswa ESQ Business School baik karir dalam negeri atau luar negeri.

Nomor satu Lala mengatakan bahwa doa orang tua adalah terpenting. Sehingga perlu menjadi prioritas bagi mahasiswa ESQ Business School meminta restu dan doa orang tua atas kesuksesan yang akan dicapai.

"Yang kedua juga gak kalah penting yaitu karaktermu. Karena aku pun sekarang di Amerika tetap dengan value yang dipegang, integritas dan lainnya."  lanjut Lala.

Di ESQ Business School, mahasiswa tidak hanya belajar tentang kecerdasan intelektual, namun ditambah dengan kecerdasan emosional dan spiritual sehingga yang menjadi perhatian adalah pembentukan karakter untuk menjadi pemimpin berkelas dunia.

Terbukti yang dikatakan oleh alumni angkatan 1 tersebut yang sudah berenang di lautan karir Amerika yang jauh dari tanah lahirnya, bahwa karakter menjadi sangat penting dimanapun keberadaannya.

Terlebih di Amerika akan mendapati banyak budaya yang sangat berbeda dengan Indonesia, yang mana hal tersebut untuk mengatasi budaya yang berbeda bukan lagi sekedar memiliki kecerdasan intelektual, namun perlu kesadaran atas kecerdasan emosional dan spiritual.

Lala bercerita bahwa realitanya karena Amerika dikenal dengan US (United State), banyak juga state di Amerika. 

Dengan banyaknya state di sana, Lala membeberkan bahwa setiap state yang ada memiliki aturan dan budaya sendiri. Dengan ragam budaya, Lala mengatakan perlu pintar untuk berinteraksi dengan mereka.

Kalau di New York, semua banyak terburu-buru karena mereka menganut prinsip waktu adalah uang, sehingga satu detik pun akan sangat berharga bagi mereka.

Berbeda dengan California yang budayanya cenderung santai dan ramah.



Alumni angkatan 1 tersebut juga memberikan saran,

"Terus cari banyak pengalaman dan jangan takut untuk gagal. Karena gagal adalah bagian dari proses menuju keberhasilan." 

Tak lupa, ada satu hal yang paling membekas dalam diri Lala ketika masih di ESQ Business School yang dibawa ke dunia kerja di Amerika sekarang.

"Mister Zero. Belajar untuk men-zero kan semuanya sehingga tidak gampang judge atau judgemental." 

Prinsip Mr. Zero ini Lala pegang untuk mengkosongkan pikiran sehingga akan jauh lebih jernih saat berpikir dan tidak gampang mengambil kesimpulan yang hanya sesaat.



Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA