ESQNews.id, JAKARTA -
“Saat ini kita sedang dihebohkan dengan kasus rendang babi. Untuk itu, ibarat
knalpot harus mempunyai saringan,” demikian yang dikatakan oleh Founder ESQ
Group, Ary Ginanjar Agustian dalam instagramnya pada tanggal 15 Juni 2022.
Motivator Indonesia tersebut menanggapi terkait kehebohan
informasi rendang babi di media sosial. Jagat media sosial dihebohkan
tentang adanya usaha kuliner khas Minangkabau yang menjual rendang berbahan
daging babi di Jakarta.
“Mulut dan pikiran harus punya 3 saringan supaya tidak membuat kebisingan. Saringan pertama, apakah itu benar? Itu adalah kecerdasan intelektual. Saringan kedua, apakah itu perlu? Itu adalah kecerdasan emosional atau kemampuan untuk merasa. Tapi ada saringan yang ketiga, apakah itu sopan dan bijaksana? Itu adalah kecerdasan spiritual,” papar Ary saat berada di dalam mobil pribadinya.
Tokoh 4 in 1 (Motivator, Educator, Author, Entrepreneur) itu melanjutkan, “Kejadian kasus rendang babi adalah menggunakan saringan satu tanpa saringan dua dan tanpa saringan ketiga.”
“Itulah yang terjadi ketika anak didik hanya dilatih kecerdasan intelektual tanpa kecerdasan emosional dan spiritual. Maka gunakan 3 saringan ini. Dan semoga ini menjadi pelajaran besar agar bangsa ini tidak selalu bising dalam mengahdapi berbagai permasalahan,” tutupnya.
Sebagai informasi, Pemilik usaha kuliner nasi padang babi,
Babiambo, mengaku pada awalnya usaha kuliner tersebut didirikan lantaran
mencoba mengambil peluang dengan memadukan kuliner khas Padang dengan daging
babi. Sang pemilik usaha kuliner telah meminta maaf atas polemik tersebut.
Kemudian, Kementerian Agama (Kemenag) mengambil
tindakan tegas terhadap viralnya menu nasi padang rendang babi yang meresahkan
masyarakat. Kemenag pun meminta pengusaha restoran untuk segera mengajukan
sertifikasi halal.
"Sertifikasi halal ini penting dilakukan untuk memberikan kepastian, keamanaan, dan perlindungan bagi konsumen dalam memilih produk halal," ungkap Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag Muhammad Aqil Irham.