Jumat, H / 29 Maret 2024

7 Budi Utama & Kebangkitan Pariwisata

Jumat 04 Feb 2022 12:48 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: Dokumentasi Hilda Sabri Sulistyo

Oleh: Hilda Sabri Sulistyo (Pemimpin Redaksi bisniswisata.co.id)


ESQNews.id, JAKARTA - “Insyaallah besok yang akan saya sampaikan adalah Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran berbasis Masyarakat yang berkelanjutan dan menjadi Desa Wisata Terbaik Dunia 2021,” kata Sugeng Handoko melalui chat di Whatsapp.


Sebagai salah satu nara sumber seminar Pariwisata Bangkit sambut Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Kendari 5-9 Febuari, saya memang mengirimkan chat menanyakan judul materi yang akan dibawakan penggerak desa wisata Nglanggeran, Yogyakarta ini.


Pada 3 Desember 2021 Desa Wisata Nglanggeran mendapatkan penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik dari United Nation World Tourism Organization (UNWTO), organisasi Badan Pariwisata Dunia di bawah PBB.


Alhamdulillah, materi mas Sugeng mengedepankan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat yang dalam bahasa internasional disebut Community Base Tourism (CBT) sejalan dengan tema “Pariwisata Bangkit” yang digaungkan oleh Ketua Umum PWI Pusat Atal Depari.


Bang Atal, begitu kami memanggilnya punya perhatian dan keyakinan bahwa sektor pariwisatalah yang akan menggerakkan perekonomian bangsa Indonesia maupun seluruh dunia atas keterpurukan yang terjadi akibat pandemi global dua tahun terakhir.


”Hilda, nanti kita gerakkan seluruh PWI  di daerah untuk mengajarkan para pemuda Karang Taruna  mahir di bidang media sosial dan membuat konten menarik mengenai potensi wisata desanya, di daerahnya masing-masing sehingga langsung mendunia,” ungkap bang Atal penuh semangat.


Saya sebagai Ketua Bidang Pariwisata PWI Pusat periode 2018 – 2023 memang menggelar FGD Pariwisata Bangkit bersama para stakeholders pariwisata pada 24 Januari lalu dan inshaa allah Seminar Pariwisata Bangkit di Hotel Claro, Kendari pada 7 Febuari 2022 mulai jam 10.15 WITA tepat setelah Wapres Maruf Amin selesai membuka rangkaian acara HPN di hotel yang sama.


“Saat merayakan Hari Pers Nasional tuan rumah sedikitnya menerima kunjungan 3.000 orang baik pengurus PWI, peserta,  para undangan maupun pendamping,” sebut bang Atal dalam sambutannya di FGD.


"Mereka datang dari dalam dan luar negri. Itulah wisatawan yang kehadirannya membutuhkan transportasi, akomodasi, makanan dan minuman, oleh-oleh, obyek wisata dan kebutuhan lainnya yang menggerakkan perekonomian daerah," tegas bang Atal.


<more>


World Zikir ESQ


Kata-kata “Bangkit” yang ditekankan bang Atal,  tokoh visioner ini membuat saya jadi teringat pula pengalaman penyelenggaraan World Zikir Asmaul Husna pada 16 Mei 2020 oleh ESQ Leadership Center pimpinan Ary Ginanjar Agustian.


Ketika seluruh dunia terserang pandemi COVID-19, saya sebagai alumni pelatihan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) bahkan pernah menjadi humas, mengikuti event yang diikuti oleh alumni yang tersebar di seluruh dunia itu, memohon pada Allah SWT agar kami bisa bangkit dari keterperukan akibat COVID-19.


Doa-doa yang dipimpin oleh sang guru, Ary Ginanjar Agustian, penemu metode ESQ didahului dengan melafalkan Asmaul Husna atau 99 sifat-sifat Allah yang di desa wisata seperti Nglanggeran, DIY, masih sangat kental terasa dan dijalani dengan baik dan benar.


Komunitas warga desa (CBT) di Nglanggeran saya yakin betul menjalankan 7 Dasar Budi Utama yang menjadi dasar training ESQ karena karakter warga desa mencerminkan tindakannya. ESQ merupakan sebuah singkatan dari Emotional Spiritual Quotient yang merupakan gabungan EQ dan SQ, yaitu Penggabungan antara pengendalian kecerdasan emosi dan spiritual. Tidak heran lembaga ini melahirkan beragam pelatihan karakter bangsa. 7 Dasar Budi Utama itu adalah:


1. Jujur/ terpercaya = Al Mumin

2. Bertanggung jawab = Al Wakil

3. Visioner = Al Akhir

4. Disiplin = Al Matin

5. Kerjasama = Al Jami

6. Adil = Al Adl

7. Peduli = Arrahim




Modal dasar menyabet penghargaan tingkat dunia inilah yang masih terus hidup dan dijalankan setiap hari oleh komunitas masyarakat Nglanggeran. Sama halnya dengan para alumni ESQ mulai dari Presiden hingga rakyat yang pernah mengikuti pelatihan karakter building ini. Tanpa memiliki karakter terbaik mustahil kemenangan Nglanggeran terjadi.


Ekosistem yang terjaga ditunjang keindahan alamnya akan membawa Indonesia sebagai tujuan wisatawan dunia dimana pasca COVID-19 memang menjadikan desa wisata sebagai tren dunia.


Keputusan PWI Pusat untuk mengambil tema Pariwisata Bangkit memang tindakan yang tepat karena pariwisatalah satu-satunya yang mampu menggerakkan perekonomian daerah dan masyarakat sebagai ujung tombak kegiatan industri pariwisata yang akan merasakan manfaatnya.


Ketika bermunajat pada Allah SWT, Pak Ary Ginanjar tanpa segan-segan menangis, menghiba memohon pada Allah begitu banyak perusahaan tutup, rakyat tidak bisa bekerja, anak-anak tidak bisa bermain apalagi berangkat sekolah, perekonomian terhenti.


”Ya Allah tahun 2020 yang ESQ sudah canangkan sebagai tahun yang sejahtera justru sebaliknya ekonomi kami nol, ekonomi tidak berjalan. Izinkan COVID-19 meninggalkan bumi, izinkan kami bangkit. Lockdown telah membuat perubahan dasyat pada umatmu,” katanya.


Di Tengah COVID-19 alumni dan umat manusia menyadari tiada Tuhan selain Allah yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya. ” Di tengah kondisi ini kami telah berbuat baik dan peduli pada sesama Ya Robbi, kami mampu menerima pesanMu dan melihat kebaikan dari tempat manapun. Kabulkan doa-doa kami Ya Robbi,” ungkap Ary Ginanjar Agustian bercucuran air mata.


Ucapan yang memecut saya untuk semangat dengan tema “Pariwisata Bangkit” adalah apa yang dikatakan Ary bahwa ada perintah Allah agar umat Muhammad SAW berjalan di muka bumi sehingga bisa belajar dan memahami alam semesta beserta segala isinya baik yang tersirat dan tersurat dari destinasi wisata yang dikunjunginya.


Saya langsung menghayal andai saja seperti bang Atal bilang jika semua karang taruna baik di desa dan di kota memviralkan keunggulan desa wisata daerahnya masing-masing sehingga terjadi pergerakkan wisata domestik, maka pariwisatalah yang menjadi penyelamat ekonomi di negri ini.


Teringat driver di Bali, Agung Sutarme yang saya jumpai November 2020 di Bali di saat  Bali sempat menjadi kota mati karena mengandalkan pariwisata sebagai sumber Penghasilan Asli Daerahnya (PAD). Sementara COVID -19 tidak ada turis yang datang.


Teringat tangisan Bobby, supir taxi Bluebird di Pulau Dewata yang hotelnya tutup karena tidak adanya wisatawan domestik dan mancanegara hingga harus menjadi supir taksi tapi tiap hari nol penumpang.


Teringat keangkuhan anggota partai politik cantik dan pengusaha sepatu yang menghujat Menteri Parekraf Sandiaga Uno yang baru 5 hari dilantik Presiden Joko Widodo, hanya karena tidak paham soal Halal Tourism sebagai pelayanan tambahan untuk wisatawan Muslim.


Inshaa Allah kebangkitan pariwisata akan terjadi, devisa yang hilang kini terbukti mulai terisi dari kekuatan wisatawan domestik. Bismillah ya Allah hasil FGD Pariwisata PWI Pusat mengenai ekosistem pariwisata masa depan dan Beyond Wakatobi terwujud.


Suara lantang 7 Budi Utama yang diucapkan kang Nanan Sukarna, Wakil Ketua Forum Komunikasi Alumni (FKA) ESQ Internasional dari Youtube yang saya stel menggugah saya untuk mengikuti gerakan -gerakannya.


Komisaris Jenderal (Purn.) Drs. Nanan Soekarna adalah perwira tinggi Polri yang sejak 1 Maret 2011 hingga 1 Agustus 2013 menjabat Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia mendampingi Jenderal Timur Pradopo. Nanan merupakan alumni terbaik Akpol 1978 (meraih Adhi Makayasa).


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA