ESQNews.id, JAKARTA – Ada riset internasional yang mengatakan bahwa dari 100 orang yang ingin sukses hanya 5% yang berhasil dan 95% nya gagal. Bahwasannya menurut Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Gorup) 95% orang hanya mendalami skill dan knowledge atau IQ saja. Sedangkan 5% orang lainnya mengkombinasikan antara kecerdasan knowledge, kecerdasan emosional serta spiritual.
Dalam webinar yang digelar oleh OJK Institute pada Kamis 21
April 2022 yang bertepatan dengan Hari Kartini ini, Ary Ginanjar membagikan
tips agar 2000 partisipan yang hadir dalam zoom meeting ini termasuk ke dalam 5% tersebut (orang yang sukses).
Hal ini sejalan dengan harapan dari Agus Sugiarto (Kepala
OJK Institute) bersama Imansyah (Deputi Komisioner OJK Institute dan keuangan digital),
Hikmah Rinaldi (Dir. Pengembangan Sektor Jasa Keuangan), Ni Nyoman Puspani (Analis Eksekutif Senior OJK Institute), Para
pimpinan jasa keuangan saat menggelar acara yang mengusung tema “Menuju Kehidupan
yang lebih Bermakna dan Bahagia.”
“Ini adalah webinar pertama kali di tahun 2022 yang sangat mendukung pekerjaan kita sehari hari. Kemudian diharapkan agar ribuan orang yang hadir dari Sabang hingga Merauke ini bisa mendapatkan kehidupan yang lebih bermakna dan bahagia,” papar Agus.
Kepala OJK Institute itu menyebutkan salah satu nama yaitu
Professor David (dari perusahaan management yang merupakan salah satu invest
terbear di Harvard University), “Professor David mengatakan bahwa menikmati
hidup itu adalah suatu keberhasilan. Jadi
kalau kita tidak bisa menikmati kehidupan berarti kita bisa dibilang
kurang berhasil.”
“Artinya apa? Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa sudah memberikan cara , memberikan otak untuk berfikir, untuk beraktivitas. Tapi kalau kita tidak memakai sebaik mungkin itu sayang sekali. Sehingga sangat tepat apabila Prof. David mengatakan kalau kegagalan hidup itu bukan diciptakan oleh orang lain melainkan dari diri kita sendiri,” sambungnya.
Bicara soal kegagalan dan kesuksesan sudah dijelaskan di
awal oleh Ary Ginanjar. Kemudian, ia memberikan 6 jurus untuk mencapai
kehidupan yang lebih bermakna, bahagia dan berkinerja tinggi. Ary
mengilustrasikannya dengan sebuah gambar segitiga (dari setiap sisinya terdiri
dari personal transformation, values, dan culture transformation).
“Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa sudah menciptkan supra
potential atau fitrah di dalam diri kita, tinggal kita hidupkan atau bangun. Itu
dulu yang pertama. Kemudian temukan Grand Why (bisa menjawab siapa saya, dimana
saya, dan mau kemana saya), maka keberhasilan Anda akan eksponensial. Jurus selanjutnya
programming memory bank (simpan di alam bawah sadar), controlling amygdala (kontrol emosi, perilaku, dobrak hal-hal negatif dalam
diri), activating RAS (afirmasi impian Anda), managing response (fokus kepada respon
positif), connecting quantum field (law of attraction). Itulah yang menentukan gagal atau suksesnya seseorang, ”
tutur Ary dari studio lantai 23 Menara 165.
Ary juga menambahkan, “Saya visualisasikan itu semuanya. Dan dengan kerendahan hati, ilmu tersebut terbukti ampuh. Dulu saya ingin terkenal, menjadi motivator yang diundang di stasiun TV, dulu juga saya ingin membuat buku dan best seller. Alhamdulillah semuanya kenyataan, selama 25 tahun ini saya mempunyai 17 perusahaan dan buku ESQ terjual lebih dari 2,5 juta copy di tahun 2010, mungkin sekarang sudah lebih.”
“Kalau itu sudah mengisi 90 persen dalam diri Anda atau personal transformation seperti segitiga di gambar, kemudian masuk ke culture transformation. Dir. SDM nya harus paham bahwa personal transformation tersebut harus diaplikasikan ke dalam culture. Culture tersebut fokus ke dalam 3 hal yaitu values yang clear, sistem atau mekanisme yang jelas atau lengkap, serta leaders yang memberikan role model. Jika ini terjadi, dampaknya akan mempengaruhi bank maupun non bank di OJK Institute. Ini saya sampaikan singkatnya saja, karna kalau dijabarkan semua membutuhkan waktu 2 sampai 3 hari,” jelasnya sambil tersenyum.
<more>
Sesuai dengan temanya, dari layar zoom mereka terlihat lebih bahagia dari awal hingga sesi webinar berakhir. Untuk sesi tanya jawabnya pun sangat interaktif dan mendapat respon positif dari insan OJK Institute.